LDR 20.

35 3 0
                                    


20. LDR 20

Cuaca di Korea sedang tidak bersahabat. Udaranya sudah mulai terasa sejuk karena sebentar lagi akan memasuki musim dingin.

Ariana sedang mencari buku bacaan di perpustakaan rumah. Kebiasaannya yang selalu sibuk seakan tidak mengizinkan dirinya untuk berdiam diri meski sedang libur bekerja. Ariana memilih membaca buku sambil menikmati secangkir capucino yang hangat. Fokusnya teralih oleh sosok Hyung Jun di yang berdiri di ujung ruangan. Ariana menutup buku bacaannya dan beranjak dari duduknya kemudian bergegas ke arah Hyung Jun ketika kakak laki-lakinya itu hampir terjatuh.

"Oppa!" Ariana berhasil menopang tubuh Hyung Jun. "Apa yang kau lakukan?" Ariana tampak khawatir.

"Ah, Anna. Ak- aku hanya ingin berusaha mengambil buku," ucap Hyung Jun terdengar ragu.

"Beritahu aku apa yang ingin kau baca? Mengapa kau sering berada di sini seorang diri? Ke mana Nona Lee?" Ariana merasa heran.

"Aku menyuruh Nona Lee untuk membuatkan jus," pungkas Hyung Jun.

Ariana tidak mengindahkan ucapannya. Ia memapah Hyung Jun dan membantunya untuk duduk di kursi roda. "Apakah kakimu terasa sakit?"

Hyung Jun menggeleng secara perlahan. Ariana merasa lega dan mengusap kedua kaki kakaknya itu. Hyung Jun merasa terharu karena Ariana mulai bersikap hangat padanya.

"Anna, apakah kau bahagia?" Ariana menatap wajah Hyung. Pria tampan nan memesona itu merangkul kedua tangan Ariana agar berhenti memijat kakinya. "Mianhae!" Satu kata maaf terlontar dari Hyung Jun. "Aku tahu, kata maaf tidak akan cukup untuk membuatmu bahagia, tapi memastikan kebahagiaanmu adalah kewajibanku sebagai seorang kakak. Apakah kau bahagia dengan perjodohan ini?"

Ariana tersenyum ketika tangan kekar Hyung Jun mengusap kedua pipinya. "Aku bahagia. Asalkan kau dan Ayah bahagia, maka aku juga akan ikut bahagia."

Hyung Jun tertegun. Jawaban Ariana bukanlah yang ia harapkan.

"Aku yang seharusnya minta maaf padamu. Karena belakangan ini aku sudah bersikap seperti anak kecil. Aku telah menyakiti hatimu dan juga menyakiti Ayah." Ariana merasa menyesal.

"Gwaenchana!" Hyung Jun menggenggam kedua tangan adiknya. Nona Lee datang dengan membawa satu gelas jus yang langsung ia berikan pada Hyung Jun.

"Oh, apakah Nona juga ingin aku buatkan jus?" tawar Nona Lee pada Ariana.

"Tidak, terima kasih, Nona Lee." Ariana menggeleng dan tersenyum memperhatikan keduanya.

Bibi Choi datang menghampiri Ariana dan memberitahukan pesan dari Jo Tae Yong bahwa pria itu tidak bisa menemaninya makan malam. karena Tae Yong akan pergi untuk menghadiri pesta bujang.

"Pesta bujang?" Ariana tercengang.

"Tuan muda bilang dia akan menemui Nona di hari berikutnya dan Tuan Muda juga berpesan agar Nona makan banyak," tutur Bibi Choi.

Ariana menjadi heran dan bertanya-tanya tentang apa dan bagaimana itu pesta bujang.

"Bibi, apakah kau tahu apa itu pesta bujang?" tanya Ariana.

"Ah, itu sepertinya ...." Bibi Choi tampak berpikir.

Ariana kemudian menoleh pada kakaknya. "Oppa, seperti apa itu pesta bujang?"

Hyung Jun seketika mematung, wajahnya merona dan cukup kesulitan untuk menjelaskan pada Ariana.

"Mengapa perasaanku jadi tidak enak?" Ariana menggerutu dan membuka ponsel untuk mencari tahu apa itu pesta bujang. Ia ternganga karena pesta itu bisa saja mengundang banyak wanita dan kesenangan lain untuk pria dewasa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang