Siapa Aku?🔞

1.9K 75 24
                                    

❤️🔥❤️🔥❤️

happy reading..

James terdiam membisu disudut kamar-nya.

Iya, pada akhir-nya James memilih untuk pulang keapartement-nya dengan taksi, setelah memuas-kan hati-nya menangis dibilik toilet kantor.

Mata-nya bahkan terlihat begitu sembab, akibat terlalu lama menangisi kejadian hari ini yang ia lihat dengan mata kepala-nya sendiri.

Dada-nya merasa sesak, hati-nya begitu kecewa.

Kata-nya.. Net hanya akan mencintai-nya.

Kata-nya.. Net hanya akan menyayangi-nya.

Tidak ada yang lain.

Kata-nya.. Ia hanya satu-satunya dihati Net.

Dan kata-nya, meski-pun sudah memiliki seorang istri.. Bagi Net, dirinya-lah istri dari seorang Net Albert.

“Bohong..”gumam-nya begitu lirih.

“Net membohongi-ku..”

James kembali terisak diposisi-nya, kepala-nya tertunduk dalam, dengan kedua bahu-nya bergetar kecil.

“Aku sama sekali tidak pernah membohongi-mu James, sama sekali tidak akan pernah,”sahut sebuah suara, membuat James tersentak kaget diposisi-nya.

Kepala-nya terangkat, kemudian menoleh kesisi kanan-nya, dimana seseorang berdiri tegap diambang pintu kamar-nya.

Menatap lurus kearah-nya, James bisa melihat-nya dengan jelas, meski-pun keadaan kamar-nya yang gelap, sebab ia menarik kasar gorden-nya, agar langit cerah diluar sana tidak melihat tangisan-nya.

Net membawa kaki-nya melangkah mendekat kearah James.

Untung saja hati-nya tiba-tiba mengatakan, jika James pasti berada diapartement-nya, setelah ia merasa frustasi mencari pemuda cantik itu.

Dan ternyata benar.

Kekasih-nya ada disini.

Duduk dengan kedua kaki-nya yang tertekuk, menangisi diri-nya.

Atau bahkan mungkin kekecewaan-nya.

Mengintari tempat tidur itu, Net berjongok dihadapan James, yang hanya diam menatap-nya, tanpa berkedip, nyaris terlihat seperti seseorang tengah melamun jauh.

“Sayang..”

James tidak merespont panggilan itu.

Baby boy..”

“K-kamu.. M-mencium-nya..”seru James dengan suara pelan-nya yang terdengar terbata-bata.

Net bisa mendengar dengan jelas bagaimana serak-nya, suara yang biasa-nya terdengar lembut ditelinga-nya itu.

Lelaki berkulit tan itu lantas menggeleng-kan kepala-nya.

“Aku tidak mencium-nya sayang..”

James berkedip satu kali, membuat air mata-nya jatuh dari sudut mata-nya, membasahi pipi putih-nya.

“A-aku melihat-nya sendiri!”pekik-nya tidak terlalu keras dihadapan Net.

“Itu sama sekali tidak benar, dengar-kan aku.. Sampai kapan-pun, aku tidak akan pernah mau menyentuh-nya, apa-lagi mencium-nya, aku bahkan merasa jijik pada-nya, jadi bagaimana mungkin aku melakukan-nya!”

Net ikut mengeras-kan nada suara-nya, namun tetap terdengar lembut, sama sekali tidak terdengar seperti membentak.

James mengalih-kan pandangan-nya, agar tidak menatap wajah tampan Net dihadapan-nya.

𝐌𝐘 𝐁𝐎𝐒𝐒 [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang