Investor

403 51 32
                                    

❤️🔥❤️🔥❤️

happy reading..

“Bagaimana Boss, apa kau mau menjadi investor diperusahaan-ku?”

Net menemui teman lama-nya disalah satu restoran yang sudah mereka janji-kan semalam, melalui pesan.

Ia menghubungi teman-nya itu berharap bisa membantu-nya untuk mengembang-kan perusahaan yang ia punya, sebuah perusahaan produksi film, yang ia bangun secara diam-diam satu setengah tahun belakangan ini.

Boss Alston, lelaki seusia dengan-nya itu.. Adalah teman-nya semasa menengah atas.

Memiliki postur tubuh tinggi menjulang, dengan rambut hitam tebal-nya yang sengaja ia panjang-kan sebatas bahu-nya, menjadi ciri khas seorang Boss Alston.

“Lalu.. Bagaimana dengan ABT Company? Bukan-nya kau yang menjadi pemimpin-nya Net?”heran Boss, tatapan mata-nya yang tajam tertuju pada Net sang teman, yang sudah lama sekali tidak ia temui.

Sejak lulus menengah atas, Boss kembali kenegara kelahiran sang ayah, jerman.

Membantu sang ayah mengelola perusahaan mereka disana, sekaligus membangun perusahaan-nya sendiri disini. Dibangkok thailand.

Dan dia baru saja kembali setengah tahun lalu.

Net menghela nafas-nya kasar, ia memang belum mengatakan hal sebenar-nya pada Boss, ia hanya mengatakan, jika ia perlu suntikan dana lebih banyak untuk perusahaan-nya sendiri, setelah-nya, ia akan mengembalikan-nya, jika perusahaan-nya semakin meningkat.

“Aku.. Tidak lagi memimpin-nya,”

Boss menggernyit-kan kedua alis-nya bingung.

“Kenapa memang-nya?”tanya-nya penasaran, dalam hati sangat menyayang-kan, jika Net tidak lagi menjadi pemimpin-nya, karena yang Boss tahu, sejak Net yang mengelola perusahaan itu, malah semakin bergerak pesat.

“Aku mempunyai seorang kekasih.. Ah tidak, lebih tepat-nya tunangan, dia—”

“—Sialan Net! Kau sudah bertunangan tapi tidak mengundang-ku!”sela Boss dengan umpatan-nya.

Ia seketika merasa kesal, saat mengetahui jika Net sang teman sudah bertunangan, dan bahkan tidak mengundang-nya sama sekali.

Net memutar kedua bola mata-nya malas.

“Karena tidak ada sebuah perayaan, jadi untuk apa aku mengundang-mu Boss!”sungut Net yang ikut merasa kesal.

“Ooh.. Benar-kah? Maksud-mu kalian bertunangan secara pribadi? Kau melamar-nya hanya dihadapan-nya saja begitu?”

Dibalas angguk-kan pelan oleh Net.

“Jadi?”

Boss kembali pada perbincangan mereka, seraya meminum minuman yang ia pesan.

“Tunangan-ku sejenis dengan kita,”

Byurrrr..

Boss menyembur-kan minuman didalam mulut-nya begitu saja.

𝐌𝐘 𝐁𝐎𝐒𝐒 [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang