1=Awal

618 188 100
                                    


Hari pertama masuk sekolah membuat gadis itu tak semangat. Dia melihat pemuda sedang sibuk mengurusi persiapan masa orientasi sekolah di singkat mos.

Gadis ini duduk di kelas 12 SMA Bintang Jaya sedangkan pemuda itu juga kelas 12 SMA.

"Melamun terus nih."sindir gadis bersama dua temannya.

Gadis itu menatap tajam kearah tiga gadis geng terkenal itu. Malas emang melibatkan ketiga gadis itu.

"Kalo gak ada yang diomongi lebih baik manfaatkan waktu yang ada. Saya permisi dulu."ucap gadis ini lalu pergi jauh dari ketiga gadis itu.

"Dasar cewek gila lo."teriak Lucy si ketua itu.

"Dia kan gak ada teman cuy. Siapa yang mau belain dia."kata Julia sambil main kuku-kuku yang dia warnai kemarin.

"Paling orang gila yang mau belain dia."jawab Jessica dan kedua temannya ini ketawa keras.

Oh iya nama gadis tadi itu adalah Molia Winata,dia tinggal bersama orang tuanya.

Molia masuk ke kelas banyak teman sekelasnya gak peduli dengannya namun Molia juga gak peduli dengan teman sekelasnya.

Molia duduk didepan sambil melamun lagi dan lagi dia tak peduli kepada teman sekelasnya yang sedang bicarakan dirinya.

Kembali ke pemuda tadi.

Pemuda itu bernama Leander Sudario,dia sekelas dengan Molia. Leander adalah murid paling populer di sekolah,dia juga pintar di sekolah dan ketua club voli di sekolah.

Leander juga merupakan anak donatur di sekolahnya,merupakan anak konglomerat yang paling terkenal.

Dia sendiri paling sering di incar para orang tua yang dirinya jadi menantu tetapi Leander menolaknya dengan dingin.

"Leander. Lagi ngapain."tanya Julia sok centil kepada Leander.

Sikap dingin dan tak pedulinya ini tak membuat para murid cewek ini menyerah dan justru tergila-gila dengan ketampanan dari Leander.

Leander menjauh dari Julia karena dia muak melihat wajah gadis itu. Julia kesal dan jengkel karena pertanyaan dirinya ini di anggap sampah baginya.

Rencananya dia mau ke ruang osis namun Leander tak sengaja melihat Molia di kelas sambil melamun.

"Kerjaannya melamun terus,kayak gak ada kegiatan yang lain saja."batin Leander masih melihat sosok gadis bertubuh tinggi ini.

Sadar dirinya di lihati Molia langsung menoleh kearah Leander,Leander masih diam ditempat tapi mata gak bisa jauh dari Molia.

"Cari siapa,Leander Sudario."tanya Molia dengan lembut.

Namun Leander tak menjawab karena dia tak suka si gadis yang suka melamun dan pendiam ini sebut nama dia."Bisa gak sih lo gak usah sok akrab sama gue,gue tahu lo pasti gak jauh beda dengan cewek-cewek di luar kelas. Satu lagi lo gak usah sebut nama gue. Mengerti lo."teriak Leander tetapi Molia tak takut.

Molia menggebrak meja sekolah dengan emosi,di pagi hari ini ada saja yang bikin dia emosi. Satu kelas pun jadi terkejut karena Molia berani sekali kepada Leander.

"Jadi saya panggil kamu apa,sampah gitu."tantang Molia ke Leander.

Leander dan Molia saling bertatap dingin,suasana di kelas menjadi canggung karena keduanya.

Tiba-tiba ada murid masuk dan mencari seseorang,suasana masih canggung.

"Leander tuh kamu di panggil sama anak-anak osis woy. Sekarang."kata Felix santai.

Leander dengan kesal jadinya dia keluar dari kelas ini sedangkan Molia masih diam ditempat

.......

Sudah selesai acara osis di ruang osis yang lainnya sudah keluar hanya saja Leander belum keluar dari ruang osis.

Molia berjalan laju didepan ruang osis entah kemana dia pergi lagi dan lagi mata Leander tertuju kearah Molia.

Tiba-tiba Lucy dan Julia datang menghampiri Molia,Molia berusaha menghindari dua gadis  tersebut.

"Saya gak mau bikin masalah dengan anda."ucap Molia masih bisa menahan emosi.

"Mau perhatian sama Leander,tadi pagi gue dengar kamu berani bentak sama Leander. Iya kan."teriak Lucy gak suka sama Molia.

"Apa urusanmu dengan saya dan dia. Gak ada kan. Lebih baik kamu urus dirimu sendiri."balas Molia dengan tatapan tajamnya.

"Berani iya kamu dengan kita. Belum tahu iya  siapa kita disini. Lo cuma sampah disini."umpat Julia terus dia tarik rambutnya Molia.

Tak hanya Julia saja yang tarik rambutnya Molia,Lucy juga bantu tarik rambutnya Molia.

Seakan tidak mau harga dirinya diinjak oleh dua gadis jahat,Molia menendang kakinya Julia dan Lucy sehingga keduanya jatuh akibat tendangan maut dari Molia.

Leander yang keluar dari ruang osis karena dia kesal pertengkaran tiga gadis tersebut.

"Kalian berdua gak ada habisnya iya ganggu orang terus. Bisa gak sih kalian gak usah ganggu orang terus. Mau jadi apa nanti mau jadi perempuan sampah gitu."Leander kasih peringatan kepada Lucy dan Julia.

Peringatan itu juga membuat Lucy dan Julia menahan malu di hadapan beberapa murid. Molia langsung injak kakinya Lucy dan Julia dengan kuat.

Leander juga injak kakinya Lucy dan Julia lagi dan lagi kedua gadis harus menahan malunya saat kakinya oleh Leander dan Molia.

Molia berlari ke arah toilet perempuan dan mencuci mukanya di wastafel.

Ada yang salah dengannya sampai semua orang gak suka dengannya.

"Apa salah saya dengan mereka. Tuhan."batin Molia tak lama muncul air mata di bola matanya.

Molia tahu pasti gak ada yang belain dirinya tadi meskipun itu Leander tapi dia tahu diri lah.

Tak sengaja dia melihat jam tangan di pergelangan kirinya ini.  Dia sadar kalo ini sudah jam 13.00 siang.

"Astaga ini sudah jam pulang toh, aku harus pulang dulu."batin Molia terus dia keluar dari toilet perempuan

.........

Saya pernah bikin cerita ini 3 tahun yang lalu tapi gak ada yang baca sih.

Saya bikin ulang saja dulu. 

🍁14 Januari 2024🍁

Silent Love✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang