7=Hawa Dingin

174 121 26
                                    

Molia merasakan dinginnya di malam hari namun rasa dingin tak biasa seperti biasanya.

Tiba-tiba jendelanya terbuka sendiri karena angin sangat kencang. Molia ingin tutup jendelanya namun dia melihat sosok bayangan putih lagi dengan muka yang menyeramkan.

"Dia pasti mau ganggu aku lagi."batin Molia sambil berdoa dalam hatinya.

Dengan cepat Molia langsung menutup jendelanya dengan rapat,jujur baru kali ini dia takut melihat bayangan itu.

Di tempat lain.

Leander merasakan hawa dingin yang sama kayak Molia parahnya dia mencium bau yang dia tak kenal.

"Bau apaan sih ini,kayak bau bangkai."batin Leander sambil menutup hidungnya karena tak tahan cium baunya.

Tiba-tiba jendela kamarnya terbuka sendiri padahal dia tutup jendela sejak sore tadi. Pas di jendelanya hawa diluar semakin dingin.

"Ada apa ini kok mendadak dingin terus ada bau bangkai lagi. Sialan banget."

Leander langsung tutup jendela kamarnya rasa hawa semakin dingin padahal dia tak menyalakan pendingin ruangan.

.........

Molia sedang menyapu di kelas karena jadwal piketnya,Leander datang dan menatap tajam ke arah Molia. Seperti ada musuh didalam dirinya.

"Jangan tatap saya seperti itu."ucap Molia dingin.

"Siapa juga yang mau tatap wajah sialan lo itu."balas Leander juga dingin.

"Ya sudah jangan ganggu saya sapu kenapa."suara tinggi dari Molia sukses membuat Leander terkejut.

Molia mengabaikan Leander yang ada di kelas,dia tahu kalo Leander membalas dengan kejam namun dia tak takut.

Leander langsung keluar dari kelas entah kemana dia pergi namun lagi-lagi Molia tak peduli kepada Leander.

.......

Di cuaca panas ini Molia merasakan hawa dingin tak biasa ditambah lagi bau yang sangat menyengat.

"Baunya ini mirip kayak tadi malam."batin Molia.

Lucy,Julia dan Jessica justru merasakan panasnya kayak neraka mereka bertiga juga berkipas sampai buku tulisnya penyot.

"Gila panas banget sih. Cuaca sialan ini."ucap Lucy mengeluh kepanasan.

"Iya nih mana ini bau keringat lagi."ujar Jessica mengeluh kepanasan.

"Eh kalian ada cium bau aneh gak. Baunya menyengat banget."tanya Julia bingung sambil tutup hidungnya.

"Mana ada bau aneh disini. Gila kamu tuh."jawab Lucy dengan ketus.

"Iya sudah kalo gak percaya,periksa tuh lubang hidung sama dokter tht sana."balas Julia tak kalah ketus dengan Lucy.

Lucy dan Jessica tak menganggapi balasan dari Julia justru keduanya bikin merencana yang mereka berdua rahasia.

........

Kiara berjalan santai namun tiba-tiba dia melihat Molia berdiri didepan kelasnya. Dia bingung karena dia dan Molia gak ada hubungannya sama sekali atau cari masalah dengannya.

"Kiara iya,saya minta ijin untuk bicara sebentar denganmu. Jika kamu gak mau iya gak papa juga sih yang penting saya sudah minta ijin sama kamu."ucap Molia dengan dingin namun dia sangat sopan.

"Iya Kak,boleh."jawab Kiara masih bingung dengan sikap Molia.

"Ada yang saya tanyakan kepadamu,ini mengenai masa lalu. Mungkin kamu pernah jadi adek kelasku ketika saya waktu SMP Gerhana Bunga."tanya Molia serius.

Kiara terdiam saat berpikir dia tak pernah menjadi murid SMP Gerhana Bunga tersebut.

"Mungkin kamu gak ingat karena itu sudah lama. Lain kali saya ingin bicara denganmu diwaktu lain lagi. Saya pamit dulu ke kelas."

Kiara masih terdiam saat Molia pergi dari depan kelasnya, berpikir lagi apa dia pernah jadi adek kelas dari Molia Winata.

........

Molia tak tahan merasakan hawa dingin padahal cuaca hari ini sangat panas,apa cuma dia yang merasakan hawa dingin tersebut.

"Molia Winata,ada apa denganmu."tanya Miss Qiria heran.

"Saya gak apa-apa,Miss."jawab Molia dingin.

Miss Qiria masih menjelaskan materi yang dia bahas, Molia melihat terus bayangan putih tersebut.

"Sumpah aku bingung kenapa dia datang terus."

Molia mencoba mengerti materi yang di jelaskan oleh Miss Qiria tersebut untungnya dia mengerti penjelasan materi tersebut.

Jam pulang sekolah.

Molia singgah ke kuburan ibunya sehabis pulang sekolah,Molia membawa Bunga kertas yang dia beli di pasar. Hanya Bunga kertas itu yang mampu dia beli.

Molia membersihkan rumput diatas makam ibunya,tiba-tiba air matanya mulai menetes dipipinya.

Kemudian Molia berdoa sembari meminta ijin apa yang dia inginkan. Namun hawa disini terasa dingin sekali. Setelah selesai berdoa Molia masih diam sejenak.

Tak ada suara atau berkata dari mulutnya Molia karena mungkin Molia belum sanggup mengungkapkan rasa sakit di hatinya.

Molia memutuskan untuk pulang kerumahnya dia tahu kalo ayahnya pasti mencarinya.





🍁🍁 4 February 2024🍁🍁















Silent Love✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang