39=Melawan

20 7 3
                                    

Selamat Membaca
🍁🍁🍁🍁🍁

...........

Siap-siap emosi dibab ini.

..........

Bernardus dilantik oleh Bupati sebagai sekretaris Bupati yang didahului Gabriel Jobino karena kena kasus.

Disini ada Thomas yang menghadiri pelantikan sang putranya dan Molia juga hadir tetapi duduk berpisah dengan Thomas.

Acara pelantikan nya lancar sampai akhir, sebenarnya Molia bosan dengan acara resmi ini karena ada ayahnya saja yang dilantik oleh Bupati.

Selesai pelantikan ada sesi memotretan Bernardus,Thomas dan Molia disini walaupun Molia ogah foto bersama dengan Thomas.

Banyak orang yang ucapkan selamat kepada Bernardus kecuali Molia,anak pendiam itu justru pergi menghindari kerumunan orang di sekitar.

Terlihat jelas jika Molia tak menyukai keramaian.
.......

Keluarga Winata seharusnya harmonis tetapi tidak ada kehangatan dari Keluarga Winata sendiri.

Suasana masih sangat canggung diruang makan,Molia juga tak tahu banyak cerita disini.

"Ayah,sudah lama kita gak makan malam bersama."ucap Shania hadir di rumah Thomas.

"Makan malam penuh sengsara maksud anda."Molia serang ke Shania.

Thomas, Bernardus,Luciano dan James serta istri dan anaknya terkejut karena Molia berani berbicara seperti itu.

Thomas menyuruh James membawa istri dan anaknya pergi ke kamar,dia takut nanti Molia mengamuk berakhir melawan keluarga nya sendiri.

"Molia Winata,jaga mulutmu."tegur Bernard karena dia gak enak sama kakak dan kakak iparnya.

"Kenapa seharusnya laki-laki tua bangka itu sadar diri bukan dia menyesal."Molia malah berani melawan ayahnya.

"Molia,itu hanyalah masa lalu nak. Tolong jangan di bahas."Thomas berusaha membuat Molia berhenti memarahinya.

"Sampai kapanpun anda tetap jahat kepada ku,saya sudah tahu semua masa lalu anda tanpa semuanya kasih tahu langsung ke saya. Kalian jahat semuanya."

Bagaimana Molia bisa tahu masa lalu Keluarga Winata,bukankah ini harusnya berdamai saat ini.

"Saya tahu kebusukan kalian semuanya,,kalian semuanya sangat munafik sekali. Terutama si pria tua bangka yang bawel bukan main,dia tidak menginginkan ku tapi kenapa sekarang berlagak seperti orang penyesalan."

Sekuat tenaga Molia menahan air matanya yang dia tahan daritadi.

"Saya tak tahu kenapa hidupku seperti itu,hanya saya yang tahu bagaimana rasanya jadi diriku ini, beruntung sekali saya sayang nyawaku kalo tidak saya memutuskan mengakhiri hidup dengan sembunyi tanpa orang lain tahu."

"Dari bayi hingga sekarang saya tak pernah dapat kasih sayang dari mendiang ibuku, ditambah lagi saya selalu di bully dari kecil hingga SMA,gak ada teman yang mau berteman denganku."

"Semuanya saya simpan sendiri rasa sakitku,saya tak mau cari perhatian kepada siapapun,saya tak mau orang lain tahu kenapa saya seperti ini."

"Saya tak tahu kenapa orang selalu jahat kepadaku termasuk kalian semuanya. Ada yang suka menghinaku secara fisik dan mental terus menganggapi saya aneh bagi mereka bahkan parahnya mereka selalu sumpahi saya mati. Kenapa kesedihan saya tanggungkan kepadaku. Kenapa,kenapa,kenapa "

"Terkadang ayah peduli denganku tetapi kadang dia tak peduli denganku apalagi waktu saya minta mau kuliah saja ayah tak ijinkan terus saya juga bertanya tentang nenek kakek tapi ayah melarangku untuk tahu apakah nenek dan kakek masih hidup,ayah tak memberitahu kepada saya bahwa ayah sebenarnya orang mampu,selalu ada urusan diluar ternyata ayah kerja di jadi anak buah Bupati karena prestasi ayah. Ayah bilang kalo rumah yang tempati oleh saya dan ayah bukanlah rumah peninggalan nenek kakek melainkan ayah beli rumah untuk menghindari si tua bangka sialan itu bahkan ayah sendiri bilang kalo saya harus menjadi murid prestasi buat dapat beasiswa tapi nyatanya ayah mampu membiayai sekolah saya waktu SMA Bintang Jaya yang terkenal sekolah elit,ayah pembohong sama anaknya sendiri. Ayah juga pernah kan ketemu Leander tapi kenapa ayah tidak memberitahu kepadaku,apa ayah membenci dia gara-gara masa lalu saya dan dia gitu. Kenapa ayah bohong kepadaku."

Tak disangka oleh Bernardus jika Molia tahu semua rahasia dirinya,dia emang sengaja bikin Molia hidup secara mandiri bukan untuk bermanja seperti anak yang lainnya. Dia ingin Molia hidup sekeras di dunia ini tak pernah tahu kapan orang itu sukses.

Tak hanya Bernardus yang masih diam ditempat. Thomas,Shania dan Luciano juga tak sangka jika Molia berani melawan dengan kata-kata pedas.

Pecah tangisan dari Molia yang dia tahan dari tadi, jujur Molia tak ada niat berkata seperti itu tetapi dia harus jujur jika Molia tak mau kumpul bersama keluarga nya saat ini.

Tanpa dia selesaikan makan malam nya bersama keluarga lainnya,Molia bergegas ke kamar terus dia ambil koper yang dia siapkan jauh sebelum hari nya dia pergi.

Molia memilih pergi dari rumah ini daripada dia harus berurusan dengan si tua bangka sialan itu.

........

Molia kok melawan orang tua ya.

Jangan ditiru ya sikapnya Molia terhadap orang tua ya.


🍁🍁🍁14 Juli 2024🍁🍁🍁

Silent Love✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang