Bab 3

1.5K 78 0
                                    

Ketika asik menikmati suasana di taman sambil melamun, ia tersentak dan seakan tersadar bahwa ia sudah lama berada diluar, udara semakin dingin menyapa kulitnya yang hanya dilapisi pakaian tipis. Matahari perlahan menghilang, warna biru berganti jingga. Hewan-hewan berpencar menuju rumahnya untuk beristirahat. 

Rianpun tak mau kalah ia beranjak dari duduknya dan berjalan melewati lorong panjang yang sekarang diterang lampu-lampu indah menandakan hari mulai gelap. Sepanjang jalan ia hanya diam hingga tiba di depan kamarnya.

"Albert, aku akan istirahat"

"Baik tuan muda"

"Kalo begitu saya permisi"

Mendengar suara pintu ditutup, Rian merebahkan tubuhnya di atas kasur sambil menatap langit-langit kamarnya dalam diam. Namun tak lama kemudian Rian bangun dan mengambi buku bacaan yang bisa dibacanya untuk mengisi waktu luang yang membosankan. 

***

Dibawah sinar rembulan terlihat bayangan seserorang berjalan seorang diri di malam hari. Netra birunya menyala mengawasi sekitar. Suara langkah disambut suara jangkrik yang bersautan menemani kesunyian. Angin dingin yang menerpa wajahnya tak menyurutkan langkahnya. Ruangan demi ruang dilewati hingga tiba di tujuan.

Tok

Tok

Tok

"Masuk" sahutan dari dalam ruangan

Kriettt

"Salam ayah"

"Duduklah"

Ternyata itu Rian yang berniat menuju ruang kerja ayahnya karna ada suatu hal yang perlu dibicarakan.

Rian berjalan ke sofa yang tersedia diruang tersebut yang ternyata sudah tersedia minuman dan cemilan di atas meja. Duke Gerald juga duduk di samping Rian sambil menatap anaknya itu. Rian mulai memakan cemilan yang tersedia sambil mendengarkan penjelasan yang akan ayahnya sampaikan.

"Rian tidak terasa kau sudah tumbuh dewasa umurmu sekarang sudah 10 tahun, itu artinya kau sudah siap untuk mempersiapkan diri agar bisa masuk akademi diumur 12 tahun nantinya"

"Ayah sudah mencarikan mu guru pengetahuan dan berpedang yang handal dalam bidangnya"

"Besok kau sudah bisa mulai belajar"

"Jika kau merasa kesulitan beritau ayah"

"Baik ayah, terima kasih"

Setelah membahas mengenai rencana untuk memasuki akademi dengan dimulai belajar hal dasar, mereka melanjutkan pembicaranan antara ayah dan anak pada umumnya hingga larut malam karena keasikan dan tak ingat waktu, sampai sang ducces masuk dan mengingatkan sudah waktunya untuk istrirahat. Mereka mulai berpencar menuju kamar masing-masing.

.

.

.

Esok hari Rian mulai belajar bersama tuan Gulstaf Mesfor seorang cendikiawan terkenal yang ilmu pengetahuannya tak perlu diragukan lagi. Ia merupakan lulusan terbaik Bliss Akademi. 

Pelajaran dasar yang diberikan yaitu sejarah. Dari penjelasan tuan Gulstaf, Rian mengetahui bahwa ia berada di benua bernama Atria yang terbagi menjagi 6 bagian yaitu Volta, Celenor, Fennlor, Carpathia, Hyrule dan Argione. Benua atria juga berdiri 5 kerajaan dimasing-masing wilayah.


1. Kerajaan Foxie berada di wilayah Volta, yang dipimpin oleh Raja Gaidzan Egbert Corfe Foxie. 

2. Kerajaan Valcke berada di wilayah Celenor, yang dipimpin oleh Raja Chaddrick Cheshire Valcke.

3. Kerajaan Skylor berada di wilayah Fennlor, yang dipimpin oleh Raja Adhees Breauclerc Rouen Skylor.

4. Kerajaan Xannister berada di wilayah Carpathia, yang dipimpin oleh Raja Eadwig Gyrid Ofq Xannister.

5. Kerajaan Bolters berada di wilayah Hyrule, yang dipimpin oleh Raja Charles Blois Oxfordshire Bolters.


Di benua Atria ini hanya terdapat 1 akademi terkenal yaitu Bliss Akademi yang berada di wilayah Argione yang tepat berada ditengah-tengah 5 kerajaan, kerajaan Foxie berada di bagian barat, kerajaan Valcke berada di bagian utara, kerajaan skylor berada di barat laut, kerajaan Xannister berada di bagian timur, dan kerajaan Bolters berada di bagian selatan.

Kerajaan Foxie merupakan kerajaan dimana tempat Rian tinggal. Kerajaan ini pertama kali di dirikan oleh raja pertama Velikiy Sergei Witte yang merupakan seorang pahlawan yang memenangkan peperangan. Peperangan yang terjadi karena memperebutkan suatu wilayah, namun dimenangkan oleh Velikiy yang berjuang sekuat tenaga mempertahankan tanah kelahirannya, meskipun sudah dalam keadaan yang memprihatinkan, untuk menggenggam pedang saja tangannya sudah bergetar akibat banyaknya luka dan menahan rasa sakit.

Setelah perang berakhir banyak kerugian yang dialami rakyat dari rumah yang hancur sampai kehilangan anggota keluarga. Meski begitu mereka sudah mulai ikhlas dan bergotong royong membangun rumah mereka kembali. Ditenganh pembangunan para rakyat mengusulkan untuk memilih pemimpin agar kedepannya ada yang melindungi mereka jika sewaktu-waktu terjadi perang kembali, selain itu juga agar wilayah mereka dapat lebih maju sehingga terbentuklah sebuah kerajaan yang diberi nama Kerajaan Foxie yang dibangun bersama.-sama 

Velikiy ditunjuk sebagai raja atas usulan para rakyat karena dianggap pantas menduduki tahta dan pemerintahan. Dibawah naungannya kehidupan rakyat semakin maju dan makmur. Ia berhasil membuat pertanian tumbuh subur dengan hasil yang melimpah, pembangunan balai kesehatan yang layak dan terjangkau bagi semua kalangan. Dan sekarang tahtanya diteruskan ke keturunannya raja ke 56.


Anggota Kerajaan Foxie sekarang :

Raja : Gaidzan Egbert Corfe Foxie

Ratu : Margueritte Brouchier Un Foxie

Anak 1 : Flynn Sweyn En Laye Foxie (Putra Mahkota)

Anak 2 : Louise Lyons La Foret Foxie (Pangeran 1)

Anak 3 : Kalina Angouleme Parr Foxie (Putri 2)


Selir : EIiza Belvy Guineverll Ofq Foxie

Anak 1 : Catherine Seymour La Foxie (Putri 1) 

Anak 2 : France Earl Guildfort Foxuie (Pangeran 2)


Saat ini raja hanya memiliki 1 selir tidak seperti raja sebelumnya yang mungkin memiliki lebih dari 10 selir. Hal ini dikarenakan rasa cintanya kepada ratu, pengangkatan selir dilakukan hanya untuk memenuhi peraturan dan tradisi kerajaan.

Tingkat kepemimpinan tertinggi dipegang oleh raja dan ratu, kemudian, duke, marquess, viscount dan baron. 




Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Anak Angkat DukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang