Terlihat bulu mata bergetar, memberi isyarat bahwa seseorang akan bangun dari tidurnya dan perlahan-lahan kelopak mata terbuka. Tak selang lama pintu diketuk dari luar.
Tok
Tok
Tok
"Masuk"
"Tuan muda, anda bangun lebih awal dari biasanya"
"Hmm" gumam Rian
"Apa tidur anda nyenyak tuan?"
"Iya, apalagi setelah makan banyak kemarin di pasar"
"Aku jadi ingin kembali ke sana suatu saat nanti," kata Rian dengan semangat.
"Senang mendengarnya tuan"
Setelah kembali dari ibukota kemarin Rian langsung beristirahat di kamarnya. Kedatangan mereka ketika matahari sudah condong ke barat.
Karena itu, Rian meminta izin kepada ayahnya untuk langsung beristirahat, tanpa bergabung dalam jamuan makan malam. Bagaimana mungkin dia ingin mengisi perutnya lagi setelah makan besar di ibukota?
"Saya akan siapkan air untuk anda mandi, Tuan"
Rian menganggukkan kepala sebagai jawabannya.
Tidak lama kemudian, Albert kembali ke kamar.
"Air sudah siap, tuan," ucap Albert.
Dengan segera, Rian mandi dan bersiap-siap.
Setelah makan malam selesai dan piring-piring kotor telah dibersihkan oleh pelayan, mereka tetap duduk di sana sambil menikmati hidangan penutup yang tersaji.
"Rian, bagaimana perjalanan mu ke ibukota kemarin?"
"Itu sangat menyenangkan, ayah. Meskipun dalam perjalanan dengan kereta, aku merasa mual karena belum terbiasa. Tapi begitu sampai di ibukota, aku mencoba banyak makanan lezat. Ada sate buah, permen kapas, telur yang dilapisi daging, dan yang paling aku suka adalah sate jamur. Aku membeli beberapa tusuk dan rasanya masih teringat sampai sekarang," cerita Rian dengan semangat.
"Ibu senang mendengarnya" kata ibu dengan senyum.
"Apa kau hanya mengonsumsi jajanan saja tanpa makan siang dengan benar?"
"Ah, tidak, Kak. Aku tetap makan siang di restoran. Meskipun aku banyak makan jajanan, aku masih bisa menampung beberapa makanan lagi," jawab Rian sambil menepuk perutnya.
"Oh ya, aku ingat saat kami makan di restoran itu terjadi keributan"
"Apa kau terluka, Nak"
"Tidak, bu"
Sebenarnya, Gerald sudah mengetahui insiden tersebut, tetapi dia tidak keberatan mendengarnya langsung dari mulut putranya. Ia dengan serius mendengarkan saat Rian bercerita dengan antusias tentang pengalamannya di ibukota. Ibunya dan David juga mendengarkan dengan antusias, namun tetap khawatir dengan insiden yang terjadi saat Rian berkunjung ke ibukota.
Begitulah rutinitas mereka selama akhir-akhir ini. Setiap malam setelah makan, mereka selalu menyempatkan waktu untuk berkumpul dan mengobrol bersama saat tidak sibuk.
***
Saat ini, Rian sedang duduk di atas kasur, menunggu Albert mengambil susu untuknya sebelum tidur. Itu adalah kebiasaan rutin yang selalu dilakukan oleh Rian karena masih dalam masa pertumbuhan.
Tok
Tok
"Masuk"
Munculah seorang pelayan wanita yang membawa susu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Angkat Duke
FantasiHenri siswa kelas 2 sekolah menengah atas mangalami sebuah perpindahan jiwa ke dunia lain dan memasuki tubuh anak kecil yang berusia 10 tahun setelah tetidur di UKS. Bagaimana keseharianya yang ternyata disana ia adalah anak angkat seorang Duke Cor...