Matahari masih tersembunyi di balik cakrawala, namun suasana di Dukedom Cornwall begitu ramai. Para pelayan dan kesatria berlalu-lalang dengan sibuk. Sejak kemarin, para pelayan telah bekerja keras untuk menyiapkan segala sesuatu, mulai dari dekorasi ruangan, hidangan yang akan disajikan, keamanan, dan sebagainya.
Kini ruangan telah dipenuhi dengan hiasan-hiasan berkilauan, menanti momen istimewa yang akan datang.
Di sebuah kamar, sejumlah pelayan masuk untuk mempersiapkan sang tokoh utama hari ini. Namun, orang itu masih tergulung di atas tempat tidur, diliputi selimut yang menutupi seluruh tubuhnya kecuali kepala. Ia sama sekali tak terganggu oleh suara yang terus memanggilnya, bahkan sambil menggoyangkan tubuhnya dengan perlahan.
Ia semakin terlelap dan tenggelam dalam dunianya yang penuh mimpi. Para pelayan tidak berani membangunkannya lagi.
Namun, ketika seseorang muncul di balik pintu, para pelayan itu merasa lega. Orang itu mendekat ke arah orang yang masih tertidur, menarik selimut dan menggoyangkan tubuhnya dengan lebih keras.
Tumpukan daging itu terlihat terganggu dan mulai bergerak, bulu matanya bergetar menandakan bahwa ia akan bangun. Perlahan, kelopak matanya terbuka. Ia duduk dengan sedikit tersadar dan berusaha mengumpulkan nyawanya.
"Waktunya bangun, Tuan Muda. Anda harus segera bersiap," kata orang itu.
"Dan saya mengucapkan selamat ulang tahun untuk Anda. Semoga Anda selalu dilindungi dan diberkati," lanjutnya.
"Selamat ulang tahun, Tuan Muda!" serentak para pelayan memberikan ucapan selamat.
Rian tersentak mendengar suara yang keras tersebut. Meskipun masih sedikit linglung, ia segera tersadar.
"Oh, ya. Terima kasih,"
"Kalian semua boleh keluar, kecuali Albert,"
"Kami akan membantu Anda bersiap, Tuan Muda," ucap salah satu pelayan dengan lantang, disetujui oleh yang lainnya.
"Tidak perlu, cukup Albert saja. Kalian boleh keluar," putus Rian dengan tegas.
Para pelayan bingung dan menatap Albert, meminta persetujuannya. Albert menghela nafas dengan berat dan menganggukkan kepala dengan pasrah.
Setelah para pelayan pergi, Rian mulai mempersiapkan dirinya dengan dibantu oleh Albert.
Ia mengenakan pakaian yang sangat mewah yang telah disiapkan khusus untuk dipakai hari ini, di hari istimewa ulang tahun Davrian Cornwall yang ke-11.
Rian telah bersiap sebaik mungkin dan memulai langkahnya menuju ruang pesta.
Ketika ia tiba, ruangan dipenuhi oleh banyak manusia. Para bangsawan mengenakan pakaian mewah yang memadati pesta tersebut. Banyak dari mereka datang dengan tujuan mencari koneksi dan menjalin hubungan bisnis.
Para bangsawan perempuan sibuk bergosip, sambil menutup bibir mereka dengan kipas yang selalu mereka bawa ke mana pun.
"Tuan Muda Davrian Cornwall telah memasuki ruangan," pengumuman itu terdengar.
Ketika diumumkan bahwa sang tokoh utama malam itu telah hadir, suasana langsung menjadi hening. Mata semua orang tertuju padanya. Tatapan mereka seakan menilai sosok anak angkat Duke Cornwall.
Bisikan-bisikan mulai terdengar dari samping, membicarakannya, namun ia seolah tuli dan tidak mempedulikannya. Ia hanya terus melangkah menuju ayahnya dan berdiri di sisinya.
"Selamat malam, semuanya. Terima kasih karena telah hadir di pesta ulang tahun putraku yang ke-11. Silakan menikmati acaranya," sapanya.
Setelah selesai dengan sambutannya, Duke Gerald mengucapkan selamat ulang tahun kepada putranya dan memberikan hadiah. Ibunya dan kakaknya pun mengikuti dengan memberikan ucapan dan hadiah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Angkat Duke
FantasiHenri siswa kelas 2 sekolah menengah atas mangalami sebuah perpindahan jiwa ke dunia lain dan memasuki tubuh anak kecil yang berusia 10 tahun setelah tetidur di UKS. Bagaimana keseharianya yang ternyata disana ia adalah anak angkat seorang Duke Cor...