Chapter 47

38 5 0
                                    

Hari yang di tunggu tunggu yaitu hari bahagia gus fathi dan aisyah akan segera tiba, tinggal tiga hari lagi menjelang pernikahan. Semua santriawan dan santriawati ketika mendengar gus fathi mengkhitbah aisyah waktu itu pun di buat syok. Tapi mereka hanya diam dan menahan patah hati, karena gus pertama mereka sudah akan menikah.

Semua sudah di persiapkan dan sekarang pesantren sudah di sulap menjadi cantik dan megah. Keluarga inti aisyah sudah ada di pesantren dan semuanya bersiap siap untuk hari bahagia mereka nantinya.

Selama beberapa hari pasca kematian gus adam, aisyah selalu di bully oleh bella. Yang sudah dendam kepada dirinya selama aisyah tinggal di pesantren.

Seperti sekarang ini, bella selalu menganggu aisyah dan akan membully nya.

"Heh aisyah!"bentak bella yang memanggil aisyah ketika aisyah sedang berada di warung seorang diri, tanpa teman temannya.

"Iya teh kenapa?"Tanyanya yang sopan.

"Tah teh tah teh, loe pikir gue teteh loe apa"marahnya.

"Teteh kenapa ya? Saya ada salah? Kenapa selama ini teteh selalu ngebully saya, padahal saya tidak pernah mencari masalah dan tidak pernah mengusik teteh juga"ujar aisyah yang ingin tau alasan kenapa bella selalu membully nya.

"Jelas karena loe sekarang gue hampir ketahuan sering ngebully, dan gue benci sama loe aisyah! "ujar bella.

"Ingat! Jangan pikir loe bisa bahagia pas pernikahan tiba. Karena gue gak akan rela loe bahagia di atas penderitaan gue!"tambahnya lagi.

"Astagfirullah istighfar teh"

"Alah basi, ingat gue baik baik. Pernikahan loh akan hancur!"ujar pedas bella yang langsung pergi dari tempat itu.

Sedangkan aisyah hanya terus beristigfar dan berusaha berfikir positif untuk tidak memikirkan perkataan bella tadi. Aisyah sebenarnya tidak pernah mencari tau dan tidak pernah mencampuri urusan bella. Mungkin ada yang mengadu domba dirinya, makanya bella sekarang benci terhadap aisyah.

Aisyah setelah selesai dengan urusan belanjaannya, ia pun akan kembali ke pesantren. Tetapi ketika di jalan sebuah motor melaju kencang dan..

Brakk

Pyar

Gelas yang sedang di pegang bunda aisyah pun tiba tiba jatuh, bersamaan dengan perasaanya yang tiba tiba tidak enak dan gelisah.

"Bunda kenapa?"Tanya sang abang yang menghampiri bunda ketika mendengar suara pecahan kaca. Bunda aisyah masih diam di tempatnya, sehingga sang suami menepuk bahu sang istri dan membuyarkan terdiaman sang bunda.

"Kenapa bund?"Tanya sang suami.

"Bunda tidak tahu yah. Tapi tiba tiba perasaan bunda ga enak dan memikirkan aisyah, aisyah sekarang dimana yah?"Tanya bunda aisyah.

"Aisyah tadi ijin ke warung sebentar bund"ujar sang abang.

"Co--ba tel--pon...."ujarnya terjeda ketika mendengar deringan telepon.

Drt drt drt

"Halo assalamualaikum ard"ujar gus bagas di seberang sana.

"Waalaikumumsalam, kenapa gas?"Tanya aisyah ketika mengangkat telepon.

"Bisa ke rumah ndalem sebentar"ujarnya.

"Ada apa ya?"Tanyanya yang heran.

"Ini tadi aisyah di bawa santriawati katanya dia korban tabrak lari, jadi sekarang dia ada rumah ndalem"ujarnya.

"Ya Allah...."lirih sang ayah yang tidak mampu melanjutkan perkataannya.

"Yah kenapa?"Tanya sang istri yang ikut cemas ketika melihat suaminya seperti syok ketika menerima telpon. Dan malah terus memegang handphonenya tanpa menjawab pertanyaan sang istri.

"Halo om, sebenarnya ada apa?"Tanya abang aisyah yang mengambil telepon dari genggaman tangan sang ayah.

"Hallo than, kamu kemarilah bersama kedua orang tuamu. Aisyah mengalami kecelakaan korban tabrak lagi"jelasnya.

"Ya Allah, iya om nathan ke--sana"ujar abang aisyah yang terbata.

"Than ada apa?"Tanya sang bunda yang heran kepada mereka berdua, kenapa setelah menerima telepon mereka seperti syok.

"itu bund, ais--yah kece--laka--an..."katanya terbata dan

Bruk

Tubuh bunda aisyah tiba tiba ambruk ke lantai dan langsung sigap di tompa sang suami.

"Ya Allah aisyah..."ujar sang bunda yang menitikan air matanya.

"Tenang bund, lebih baik kita sekarang ke rumah ndalem untuk melihat kondisi aisyah"ujar sang abang dan mereka berdua mengiyakan perkataannya.

Mereka pun bertiga berjalan ke rumah ndalem yang tidak butuh waktu lama. Karena rumah yang di tempati keluarga aisyah pun tidak jauh dari pesantren, hanya membutuhkan waktu lima menit mereka pun sampai.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh"ucap salam mereka bertiga ketika sampai di depan pintu.

"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh, akhirnya kalian kesini juga"ujar kiyai yang menghampiri mereka.

"Kiyai bagaimana kabar anak kami?"Tanya ardi ayah aisyah, yang langsung masuk ketika sudah di persilahkan

"Alhamdulilah anakmu tidak apa apa, tapi kita harus cari pelakunya. Tadi saksi di sana bilang, orangnya sudah kabur"kata kiyai.

"Bagaimana kalau sekarang kita cari cctv dan buktinya, dan kita pergi ke tempat kejadian tadi"usul sang abang.

"Mari kita kesana"kata kiyai yang setuju, dan abang aisyah bersama kiyai menyelidiki kasus ini. Sedangkan bunda aisyah dan sang ayah masuk ke dalam kamar, yang mana aisyah baru selesai di periksa oleh dokter.

"Aada yang sakit nak?"Tanya sang ayah ketika dokter sudah selesai memeriksa keadaannya.

"Iya nak, bicara kalau ada yang sakit ya"tambah sang bunda yang khawatir dan terus menangis.

"Aish gapapa bund, hanya luka sedikit saja"ujar aisyah yang tersenyum dan menghapus air mata sang bunda.

"Yasudah kamu istirahat, kami akan menjagamu di sini"ujar kedua orang tuanya dan aisyah menganggukan kepala lantas memejamkan kedua matanya.

Sedangkan di sisi lain, kiyai dan abang aisyah sudah tau siapa dalang dari tabrak lari ini. Kiyai tidak menyangka ternyata dalangnya adalah muridnya sendiri, ia tidak lantas melapor ke pihak berwajib akan tetapi akan mengeluarkan muridnya itu dari pesantren. Karena sudah berniat merencanakan pembunuhan.

"Kita kembali ke rumah, biarkan ini jadi tugas saya"ujar kiyai dan abang aisyah menganggukan kepalanya.

Mereka berdua berjalan berdua untuk kembali ke rumah ndalem. Dan rencanannya besok Kiyai Muftar akan ada pemberitahuan lagi bagi murid muridnya.

Sedangkan di sisi lain, seorang wanita tengah frustasi karena rencananya gagal total. Bahkan sampai ketahuan bahwa ia dalangnya.

"Loe gimana sih, kenapa bisa sampai ketauan gini. Terus kenapa cctv ngga loe rusak aja"ujar wanita itu yang marah.

"Maaf nona,saat saya akan menghapus cctv itu, ternyata ada dua orang yang datang ke tempat kejadian. Dan saya langsung lari karena takut ketahuan"jawab laki laki itu yang menundukkan kepalanya.

"Ahh dasar bodoh, sana pergi kalian! Kalian memang tidak pernah becus"ujar wanita itu yang marah dan menghentak hentakkan kakinya masuk ke dalam ruangan.

Setelah memeriksa dalang korban kecelakaan tabrak lari untuk adiknya. Abang aisyah dan kiyai muftar pun kembali ke dalam rumah ndalem. Dan akan membicarakan hal ini esok hari.

#Hayo siapa kira kira dalangnya? Bella atau orang lain? Yang penasaran ikuti terus ceritanya ya, dan jangan lupa follow, vote, dan komen sebanyak banyaknya yaa.

Aisyah & Ujiannya[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang