Jeon Jungkook.
Pria muda itu menghela nafas dengan berat karena demi apapun dia sudah sangat lelah, dan kepala rumah sakit itu dengan seenak jidatnya menyuruh Jungkook untuk berjaga sif malam dan ini adalah malam ketiga dia berjaga disana demi apapun Jungkook butuh tidur sekarang.
Kantong matanya sudah menebal dengan warna hitam melingkar disekitarnya.
"Bamie... Kookie lelah," keluhnya pada sang sahabat.
"Kookie... Bamie juga kasihan kepada Kookie kalau bukan takut dipecat Bamie akan menedang kepala botak si tua jelek itu!" marah Bambam karena demi apapun Jungkook itu selalu jadi pelampiasan oleh sang kepala rumah sakit.
Seharusnya jadwal suster itu hanya satu kali seminggu untuk berjaga di sif malam tapi dikarenakan salah seorang suster adalah kekasih sang kepala rumah sakit jadi dia dengan seenak jidatnya menyuruh Jungkook menggantikan kekasihnya dengan embel-embel bonus dan kalau Jungkook tak menurutinya dia mengancam akan memecat Jungkook.
"Bamie ada saran nggak? gimana kalau Kookie pindah aja? Kookie lelah diancam terus"
"Emmm kata Seokjinie hyung salah seorang pasien membutuhkan suster pribadi dirumahnya bagaimana kalau kau menyarankan diri untuk pergi?"
"Ide bagus!! Kookie akan membicarakannya pada Seokjinie hyung besok!" ucap Jungkook bersemangat.
Setelah itu terdengar ponsel Jungkook berdering.
"Humm? yeoboseo eomma?"
"Loh? kan benar perkiraan eomma kamu masih begadang di rumah sakit?"
"Hoaam nee eomma"
"Astaga Jeon Kookie kau kan tak bisa tak tidur dalam semalam," ucap eomma Jeon dengan frustasi.
"Ini buktinya udah tiga malam kookie gak tidur"
"NEE?!! TIGA MALAM? APA KEPALA RUMAH SAKITMU ITU GILA?!-"
-ada apa sayang??" terdengar suara berat tuan Jeon di sebrang sana dan mungkin dia terbangun saat tidur karena sekarang sudah jam 01.30 malam.
"Nee eomma dia memang sudah gila"
"Sayang... anakmu bahkan sudah tiga malam tidak tidur karena harus bekerja dirumah sakit sialan itu," ucap nyonya Jeon mengadu pada sang suami.
"MWO?!! tiga malam?! haiss Kookie anak appa sayang... udah ya nak bekerjanya... sekarang Kookie mengundurkan diri dan pulang ke busan gak usah kerja lagi"
"Mana bisa gitu appa!" ucap Jungkook protes.
Ini sudah ke sekian ribu kalinya tuan Jeon menyuruh Jungkook mengundurkan diri. bukan karena apa-apa dia itu ayah yang protektif bahkan tanpa sepengetahuan Jungkook dia menyewa seorang bodyguard untuk menjaga anaknya di seoul.
Jauh dari anaknya bukanlah hal yang diinginkan oleh tuan Jeon dia hanya ingin anaknya selalu berada di sampingnya apalagi anaknya termasuk seorang pria spesial yang bisa mengandung jadi dia bertambah posesif.
Tapi apalah daya melihat anaknya merajuk bahkan sampai tak mau makan sampai dua hari membuat hati tuan Jeon sedikit goyah, katanya anaknya itu hanya ingin mandiri tanpa harus memanfaatkan kekayaan sang ayah yang merupakan salah satu orang terkaya dan dihormati di busan.
"Sudah dulu ya appa Kookie mengantuk mau tidur dulu sebentar sebelum cek pasien lagi dan besok Kookie akan mengajukan untuk menjadi suster pribadi kepada Seokjinie hyung agar Kookie tak dimanfaatkan lagi oleh si tua itu"
Tuan Jeon sedikit menghela nafas lega. ya... setidaknya anaknya tak perlu di atur oleh si tua itu lagi walaupun tetap akan kesusahan saat akan menajga seseorang secara pribadi nanti dan bahkan orangnya belum diketahui sama sekali.
"Baiklah tetap jaga kesehatan anak appa"
"Nee appa juga"
Setelah itu telpon pun dimatikan.
Tbc?
KAMU SEDANG MEMBACA
SUSTER PRIBADI || TAEKOOK ||
FanfictionBagaimana jika taehyung pria yang lumpuh dan bertingkah menyebalkan jatuh cinta pada suster pribadinya?