Limerence 13: Drama pagi keluarga baru

94.8K 4.3K 1
                                    

Mayra memasang selimut Bella dan duduk di di kasur.

“Mommy tidur sama Bella, ya?” Bella menarik lengan Mayra agar wanita itu tidur di sampingnya.

Mayra membaringkan tubuhnya dan mengelus kepala Bella. Anak itu langsung memeluk Mayra dan tersenyum bahagia.

“Mommy, aku menyayangimu.” Ucapnya.

“Aku menyayangi mu, Bella. Mommy menyayangi mu.” Balas Mayra.

“Aku kasihan padamu Bella. Anak tidak berdosa seperti mu harusnya tidak merasakan luka seperti ini.” Batin Mayra. Dia mengelus kepala Bella sampai anak itu tertidur. Dia pun ikut tertidur.

Sementara itu Malvin berjalan menuju kamar Bella. Dia melihat keduanya yang sudah terlelap dengan tenang. Bella tersenyum dalam tidurnya.

Malvin menghela nafasnya kasar. Dia pun pergi ke kamarnya untuk tidur.

Malam yang dingin itu telah berlalu. Pagi yang cerah menyambut penghuni bumi untuk kembali beraktivitas.

Terdengar suara tangisan yang membuat Malvin panik. Dia berlari ke kamar putrinya yang sesegukan itu dan memeluknya.

“Kenapa Bella? Ada apa?”

“Mommy, dimana mommy, dad? Mommy!” Tangis Bella pecah.

“Tenang sayang. Dia disini, tidak pergi kemana-mana.” Jawab Malvin mencoba menenangkan putrinya.

“Dimana mommy ku? Mommy!” Tangisnya.

“Bella? Kenapa kamu menangis, sayang?” Mayra memasuki kamar itu dan memeluk Bella.

“Mom... kenapa mommy pergi?” Isaknya.

“Mommy tidak pergi Bella. Mommy sedang memasak sarapan.” Mayra mencium kening Bella dan menyeka airmatanya.

“Aku pikir mommy akan pergi meninggalkan Bella karena Bella nakal.” Bella menatap mommynya penuh kasih.

“Mommymu tidak akan kemana-mana, Bella. Jangan cengeng,” ucap Malvin.

Mayra menatap pria itu, kemudian menatap Bella dan mengangguk.

“Kamu harus mandi dan sarapan. Tidak boleh terlambat sekolah,” Ujar Mayra.

“Bella tidak mau sekolah! Mau sama mommy aja!”

“Katanya mau seperti daddy, kan? Harus rajin belajar dan sekolah baru bisa.” Mayra menggendong Bella menuju kamar mandi.

Mayra kembali lagi untuk mengambil handuk dan pakaian Bella.

“Mayra, aku ingin membahas sesuatu yang penting.” Ucap Malvin.

“Ya?”

“Nanti saja.” Malvin langsung pergi.

Mayra menatap pria itu kebingungan.

  Bella pun selesai mandi dan memakai seragam TK-nya. Mayra membawanya untuk sarapan.

“Masakan mommy enak.” Puji Bella.

“Benarkah? Sebenarnya bibi-bibi itu membantu mommy, jadi ini bukan masakan mommy sepenuhnya.” Ucap Mayra.

“Tetap saja masakan mommy yang nomor satu.” Bella kembali menyantap makanannya dengan semangat.

“Daddy? Daddy mau kerja?” Tanya Bella saat Malvin berlalu.

“Ya, daddy buru-buru.” Jawab Malvin.

“Tidak sarapan? Tidak mengantar Bella?”

“Maaf sayang, besok saja. Daddy harus cepat.” Malvin menghampiri putrinya dan menciumnya.

“Mommy?” Tanya Bella ingin Malvin melakukan hal yang sama pada mommynya.

Mayra terbelalak mendengarnya. Dia panik saat Malvin menghampirinya. Pria itu mengelus rambut Mayra dan mencium tangannya sendiri di kening Mayra.

Bella cengengesan melihatnya.

“Daddy pergi dulu bocah nakal. Mayra, perhatikan Bella. Jangan lupa menjemputnya!” Ucap Malvin dan langsung pergi.

“Mom? Bella mau tambah,” ujar Bella menatap mommynya.

“Ehh, oke Bella.”

Mereka pun selesai sarapan.

Mayra membawa Bella ke mobil dan merapikan rambut anak itu.

“Jadi begini rasanya di antar mommy.” Gumam Bella pelan. Dia menggandeng tangan Mayra dan bersandar padanya.

“Mommy? Mommy jemput Bella, ya?”

“Iya, tentu saja.” Mayra tersenyum melihatnya.

Tibalah mereka di sekolah Bella. Salah satu taman kanak-kanak yang terkenal di kota itu.

“Hey Bella! Menggaji seseorang untuk mengantar mu?” Seorang anak laki-laki bersama temannya menghampiri Bella.

“Mm? Apa maksud mu? Jika kamu mengganggu putri ku, kamu berurusan dengan ku!” Tegur Mayra.

Bella tersenyum dan menjulurkan lidahnya. Dia memeluk Mayra dan menatap anak-anak itu.

“Mommy, mereka nakal dan jahil sama Bella.” Adunya.

Mayra berjongkok dan menatap anak-anak itu.

“Jangan mengganggu putriku! Jika kalian membuatnya menangis, aku akan memberitahu guru dan orang tua mu.”

“Maaf kak.. maaf tante.” Mereka berlari meninggalkan Bella dan Mayra.

Bella tertawa dan memeluk erat lengan Mayra.

“Makasih mom, Bella sayang mommy!”

“Mm! Beritahu mommy jika ada yang mengganggu mu. Nanti mommy jemput ya.” Ucap Mayra.

“Oke mom!” Anak itu menghormat pada mommy tirinya. Sosok ibu yang dia rindukan telah berdiri di depan matanya dan memandangnya penuh kasih.

LIMERENCE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang