Limerence 55: Penyesalan dan obsesi

78.5K 3.5K 141
                                    

Malvin menyeka airmatanya dan menatap foto itu. Dia tidak pernah menyangka bahwa ketakutan yang sebenarnya telah melandanya.

Kehilangan sosok Mayra yang begitu berpengaruh dalam hidupnya, membuatnya menggila. Dia benar-benar hancur. Dia benar-benar menyesal.

Hampir dua minggu ini, Malvin menyadari banyak hal. Bukan Bella, namun dialah yang paling membutuhkan Mayra.

Vero membuka pintu dan menatap Malvin yang dalam kelabunya.

"Ma, kenapa mengambil pakaian dan barang-barang Mayra? Jangan ma! Mayra akan kembali!" Malvin menahan mamanya yang hendak mengambil pakaian Mayra.

"Kamu yakin? Bagaimana caranya? Kamu bukan suami yang baik, yang selalu diselimuti obsesi dan keposesifanmu. Mayra tidak akan tahan dengan mu!"

"Tidak ma! Mayra akan kembali, istriku akan kembali!" ucap Malvin tegas.

"Kamu punya petunjuk? Tidak, kan?! Sepertinya Mayra sudah menemukan rumah yang tepat." ujar Vero ketus. Dia pun langsung pergi dari sana.

Tidak sanggup berkata-kata, Malvin kembali dalam dukanya. Dia langsung menutup rapat lemari itu dan menyusun barang-barang Mayra kembali ke tempatnya.

"Mayra, pulang sayang. Aku tidak bisa tanpamu. Aku salah, aku salah!"

Malam pun tiba, Malvin menatap kasur.

Dia mengehela nafasnya dan berbaring. Dia meraih boneka milik Mayra dan menatapnya. "Mayra akan kembali, kan? Dia akan kembali!"

Suara klakson mobil terdengar. Dia pun langsung turun menghampiri teman-temannya.

"Ada informasi terbaru?" tanyanya segera.

Liam, Vino, Max, dan Keenan saling menatap kemudian menggeleng.

"Kenapa kalian tidak bisa menemukan istriku, sedangkan kalian punya banyak kuasa?!" Malvin marah.

"Bagaimana denganmu sendiri, Malvin?" Max tersenyum miring kemudian tertawa kecil.

"Sabarlah sedikit. Mayra akan kembali," ujar Liam.

"Bagaimana jika tidak?"

"Berarti Mayra tidak ingin kembali padamu." balas Keenan santai.

"Sebenarnya ini mencurigakan. Apa kalian yang menyembunyikan istri ku? Apa kalian tertarik pada Mayra ku?" tanya Malvin semakin marah.

"Heh, santai!" Ujar Liam.

"Anakku empat!" Ucap Keenan menggeleng.

"Aku sudah menikah!" Sanggah Vino.

"Ya, kali pertama melihat Mayra memang membuatku tergoda. Hanya saja aku tidak tertarik pada wanita yang tidak tertarik padaku." Timpal Max ikut menyanggah.

Malvin mengusap wajahnya dan menghela nafas.

Keempatnya menatap pria yang frustasi itu. Mereka pun tidak tega melihat Malvin yang hancur itu, namun keempatnya terlibat untuk menjaga rahasia.

"Aku takut jika seseorang merebutnya dari ku."

"Tapi kenapa kamu masih menyimpan barang-barang Vi.., maksud ku wanita kurang ajar itu?" tanya Max.

"Aku sudah membakar semuanya, Max! Mayra melihat semua barang-barang itu sudah lama, sangat lama." jawab Malvin.

"Mayra kan sedang hamil, Vin. Dia sensitif. Apalagi perkara foto yang diselipkan oleh si Clara itu." Keenan menimpali.

"Clara sudah mendapatkan ganjarannya. Tapi sbenarnya bukan itu masalahnya!" ujar Liam.

"Masalahnya ada pada sikapmu, Malvin! Sudah ku bilang untuk tidak mengekang Mayra, dan lihat apa yang kamu lakukan? Dia tidak tahan dengan sikapmu! Siapa yang akan tahan dengan perlakuan mu yang seperti itu? Mayra bukan Viona, kamu malah takut Mayra sepertinya. Seharusnya kamu mempercayainya." Jelas Liam.

"Dan omong-omong, kamu juga punya banyak musuh," ujar Keenan.

"Maksudku saingan. Mayra disukai banyak orang. Ya, meskipun dia mencintai mu, dia tidak bisa menghapus perasaan pria lain padanya." Lanjut Keenan.

Liam memukul lengan Keenan dengan kuat. Perkataan Keenan justru akan memicu emosi Malvin.

Benar saja. Rahang Malvin mengeras dengan tangannya yang dikepal begitu kuat. Pria itu tidak bisa membayangkan jika ada pria lain yang mencoba merebut Mayra darinya.

Dia lupa sejenak, bahwa dirinyalah yang membuat Mayra pergi.

==========
Hay Ezeng, ini Tania Ssi.

Terimakasih sudah mampir :)

Jangan lupa meninggalkan jejak vote dan komentar yaa 💓

Have a nice day and love you♡
===========

Maaf untuk kemarin, ada beberapa hal yang harus author kerjakan. Mungkin kalian kecewa karena author tidak ada kabar. Chapter 55 author tarik kembali karena ada sedikit kesalahan, dan rencananya di up kalau author sudah pulang. Tapi author pulangnya larut banget ㅠㅠ

Tapi senang banget lihat kalian menunggu. Bukan maksud author untuk membuat kalian menunggu, maaf untuk ini.

Terimakasih my lovely Ezeng 🤩
===========

LIMERENCE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang