1.5K 131 18
                                    

Typo*

Hallo, Ian balik lagi bawa tema transmigrasi. Kali ini genrenya yang kalem-kalem, gak bikin otak mikir banyak.

Sesuai janji Ian, Aid/En udah mulai debut resmi dalam karya Ian. So, selamat baca.

*
*

Aidan Samudera Wijaya, mahasantri tampan dengan segudang prestasi. Paras yang berada di luar nalar, hingga sering di kira calon image idol masa depan bagi para kaum hawa.

Setelah lulus dari SMK yang berbasis kejuruan, Aidan melanjutkan pendidikannya sebagai mahasantri di Ma'had Darul Qur'an.

Aidan adalah lulusan santri yang tumbuh di lingkungan pesantren dari sejak dini hingga sampai jenjang SMP. hingga saat masuk kejenjang berikutnya, Aidan memilih untuk menjadi siswa biasa seperti siswa siswa lainnya.

Aidan ingin mencoba hal baru dengan melepas title nya sebagai santri. Dan dari sanalah perubahan terbesar bagi Aidan.

Anak yang biasanya selalu terlihat rapi dengan tutur kata baik, malah menjadi remaja urakan dengan tata bicara yang sungguh berbeda dari dirinya.

Bergaul dengan para berandalan sekolah hingga masuk per-gengan dan membahayakan nyawanya demi ikut yang namanya tawuran.

Umi dan Abi sudah kerap kali menasehati sang anak. Berbagai macam cara telah di lakukan oleh kedua orangtuanya untuk menyadarkan bahwa tindakannya telah melenceng dari ajaran agama.

Aidan yang masih memiliki jiwa dan semangat yang muda, tentu saja menentang hal itu dengan keras. Hingga pada suatu ketika, titik balik dari kehidupan seorang Aidan mulai menyapa.

Waktu itu, Aidan dan gengnya melakukan penyerangan di daerah musuh karena sebuah provokasi dari pihak kawan. Dimana waktu itu, Oddra dengan Aidan sebagai ketuanya termakan oleh tipu muslihat dari wakil ketuanya sendiri.

Ia di permainkan oleh orang yang sudah ia anggap sebagai saudara sendiri. Bahkan kekasihnya yang sudah ia perjuangkan 2 tahun terakhir, ikut mempermainkannya dengan bekerja sama bersama wakilnya. Dua orang yang sudah ia anggap teman akrab malah menusuknya dari belakang dan mengkhianatinya.

Tawuran berakhir dengan Aidan yang berujung koma karena di tikam oleh wakilnya. Di detik terakhir, Aidan dengan sangat jelas melihat kekasih dan wakilnya saling berpelukan mesra, lalu di ikuti oleh pihak lawan yang bertos ria bersamanya.

Bukan hanya wakilnya, bahkan anggota geng di bawah naungannya terlihat ikut serta dalam kejadian itu. Haha.... Miris sekali kehidupan nya. Dikhianati oleh teman dan gengnya sendiri... Sungguh sebuah karma yang sangat manis.

1 Minggu koma, Aidan mulai sadar di ikuti dengan kepribadian yang berbeda. Dia tidak hilang ingatan ataupun mengalami masalah psikis lainnya. Dia hanya terlampau kecewa pada mereka yang ia percaya, terutama pada dirinya.

Ia kecewa karena lebih memilih meninggalkan Tuhan nya dan memilih kesenangan sementara nya. Aidan sadar, bahwa dia salah dalam segala hal. Dia salah karena tidak mendengarkan kedua orangtuanya dan memilih melenceng dari agama.

Setelah kejadian itu, Aidan bersikeras mulai bangkit dan menyadarkan dirinya bahwa Tuhan adalah no 1 dari segala hal. Aidan mulai kembali menghafal Al-Qur'an dan ikut kajian.

Butuh waktu 1 bulan untuk penyembuhan Aidan.  Kasus Aidan berakhir dengan title kenakalan remaja, hingga mereka yang terlibat hanya di masukkan ke penjara anak untuk masa percobaan selama 2 bulan.

Saat di sekolah, ia hanya menjadi Aidan yang pendiam dan tidak banyak bicara. Geng yang ia ketuai dulu terlihat tidak berani bersitatap dengannya. Tentu saja, Aidan adalah pemegang sabuk biru pencak silat. Siapa yang berani melawannya?

To Be Antagonis (Slow Up)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang