Chapter XXIV

121 40 8
                                    

Happy Reading

🦋🦋🦋

Setelah keluar dari toilet, langkah kaki Jesica terhenti membuatnya tak berkutik. Tatapan yang tak sengaja berpapasan dengan Julian, membuatnya hanya diam tak bersuara.

Sejak menjadi murid SMA, hubungan yang awalnya manis kini meninggalkan banyak kenangan untuk status mantan. Cinta dimana masa SMA mereka tumbuh di awal kelas X, hingga beberapa konflik, membuat keputusan terpaksa putus demi fokus sama pendidikan masing-masing, walau itu alasan klasik, tapi mau gimana lagi, apakah benar hanya karena alasan itu?, atau ada factor lain?.

Lama tak mengobrol Jesica merasa tak penting harus meladeni mantannya. Gadis itu berjalan cepat menunduk sesekali menatap ke depan dengan wajah sinis, tak mempedulikan Julian yang terus menatap ke arahnya sejak tadi.

Namun pergelangan tangannya di tahan, saat gadis itu melewatinya, sikap itu langsung membuat Jesica menoleh cepat, dan menepis tangannya dari genggaman Julian. "Apa sih!" sarkas Jesica kasar.

"Buka blokir" satu perintah yang membuat Jesica menurut, gadis itu langsung mengambil ponselnya dan melaksanakan perintah itu.

"Puas?" tanya Jesica sambil menunjukkan bukti, dengan mengangkat ponselnya mengarahkan ke wajah Julian.

"Iya gue puas, makasih" ucap Julian lalu pergi meninggalkan Jesica, seketika air mata gadis jatuh tanpa ijin, ia menahan dadanya sakit seakan ada sesuatu yang di tahan selama ini.

Kenapa Julian tak memperjuangkan hubungan mereka lagi?, kenapa dia malah semakin dingin?, Jesica semakin sakit hati mengingat semua kenangan mereka, dimana Julian yang dulu selalu temani kemanapun, kini berhenti sejak saat itu, dan mungkin mereka akan saling melupakan ketika mulai memasuki dunia perkuliahan.

Sedangkan disisi lain, Julian tak memberikan ekspresi apa-apa sejak tindakannya tadi.

"Darimana loh" sambar Angga ketika melihat sahabatnya baru memasuki kelas.

Kelas selalu kosong tak ada untuk minggu ini, namun banyak siswa sedang melakukan belajar mandiri, karena ini adalah minggu persiapan mereka menuju Ujian Tengah Semester.

Belum menjawab suara Dimas bergema dari luar.

"Yuhuii ada yang habis ketemu mantan nih" ejek Dimas tak melihat keadaan di kelas.

"Dih habis ketemu Jesica lho?" sambar Angga mengintrogasi.

Sedangkan Langit yang sedang fokus belajar, menoleh ke arah ketiga sahabatnya.

"Ow, Jesica mantan lho?" Pertanyaan itu di balas anggukan kepala dari Julian.

"Eh baru tau, mereka mantan" sambar Dimas dengan semangat merespon pertanyaan Langit.

"Jesica yang temannya Tasya kan?" tanya Langit memastikan sambil mentup buku paketnya yang sejak tadi dipelajari.

"Bukan, Jesica Iskandar" sambung Angga menyerocos.

Sepulang sekolah Nasya dan Prita mengunjungi sebuah toko buku, ada beberapa buku mata pelajaran yang ingin di beli, namun nyatanya setelah melakukan pembayaran yang terbeli, jauh lebih banyak Novel.

"Astaga habisin duit aja lho, gak cowok kpop, cowok fiksi di tambah cowok real lah, semua lho ambet" heboh Prita membuat Nasya tertawa lepas keduanya banyak mengahabiskan waktu untuk berkeliling.

"Aku Cuma punya cowok kpop sama fiksi gak ada penambahan" protes Nasya membantah,

"Cih, jadi Langit gak kehitung?"

"Oh iya lupa" Nasya tertawa cengingisan heboh mengundang banyak pengunjung memerhatikan mereka sejak tadi.

Sepulang dari toko buku, kedua gadis itu beristirahat di salah satu tempat dan memesan es cream untuk di nikmati.

Aurora (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang