Happy Reading
"Siang tante" sapa Nasya dengan ramah sambil sedikit menunduk. "ini Nasya sahabat aku Ma" ucap Prita memperkenalkan.
"Ow, masuk" sambutnya culas.
What the_ aarrrrgh gila culas bangat mamanya, terbiasa dengan orang tua yang lemah lembut membuat Nasya merasa tak nyaman mendapat sambutan seperti itu.
Pada kenyataannya kebayakan orang tua sahabat pasti sangat ramah, tapi ini kenapa berbeda. Dengan sambutan seperti membuatnya tak enak berada terus di rumah Prita, sedangkan Prita setelah membawa es jeruk untukku, ia pergi mengganti baju sejak tadi namun belum balik sejak tadi.
"Kamu ngobrol sama mama dulu yah? aku mau ganti baju" ucapnya berlalu meninggalkan Nasya bersama Bu Sherly.
"Nak Nasya tinggal sama kedua orangtuanya yah?" pertanyaan itu mencul bersamaan dengan langkah kaki wanita itu datang membawa beberapa potong kue.
"Iya tante"
"Hmm, ibu kamu sehat?"
"Sehat tante"
Kenapa nanya bunda? Kenapa tiba-tiba?, pertanyaan itu seakan sedang menjelaskan apa isi pikirannya sekarang.
"Bahagia sekali yah keluarga kalian" ucapnya sambil tertawa receh, sambil meyodorkan es jeruk ke arah gadis itu. Gadis itu semakin merasa tidak nyaman saat itu, di tabah Prita sangat lama mengganti baju.
Dan apa katanya? Kalian?, dia mengatakan kata kalian seakan-akan mengenal keluargaku. Lama menatap wanita itu, aku malah semakin mengenalnya, aku teringat tatapan itu, tatapan yang sama aku membeli vitamin untuk bunda. Dan ia masih menatap dengan tatapan yang sama.
Pikiran dan ingatan itu membuatnya semakin tak nyaman, gadis itu meneguk setengah minumannya, lalu menaruh kembali gelas minuman itu dengan baik di atas meja. "Tante aku masih ada les, aku ijin pamit mau balik dulu" pamit Nasya dibalas senyuman ramah namun mengapa, membuat gadis seperti tak menyukainya.
"Mau tante panggilkan Prita?"
"Oh, gak usah tante, mungkin diannya masih ganti baju"
Kata Nasya penuh perasaan, yah walau dalam hati sangat tidak masuk akal jika Prita meninggalkannya mengobrol bersama Bu Sherly sendiri. Dengan ramah Bu Sherly mengantar Nasya keluar. "Nasya tunggu bentar yah" katanya lalu beranjak masuk kembali ke arah dapur.
"Ini tante buat kue lapis tadi pagi, jadi kelebihan, buat keluarga kamu yah" kata Bu Sherly setelah kembali dari dapur membawa sebuah Tupperware berisi kue lapis.
"Aduhh jadi ngerepotin, makasih tente" ucapnya dengan kedua tangan yang sopan menerima pemberian itu.
Cukup merasa bersalah setelah berpikir buruk tentang seseorang yang baru saja bertemu, Nasya pulang dengan perasaan tidak enak.
"Huff kok aku jadi gini yah, mikir buruk tentang ibunya sahabat aku sendiri" bantinnya merasa bersalah.
Itu hati terbuat dari apa sih? kata pembaca
🦋🦋🦋
Ting.......
Sebuah notifikasi membuatnya, membuka pesan itu.
Chatt
"Sya... kamu udah balik? Sorry yah tadi kamu tunggunya lama, tamu bulanan ku datang soalnya"
17:52
"Eh gila yahh, aku jadi canggung sama tante Sherly tadi, gara-gara kamu"
17:52
KAMU SEDANG MEMBACA
Aurora (END)
Teen FictionDILARANG PLAGIAT KUHP Indonesia tentang plagiarisme diatur pada pasal 380 ayat (1) KUHP serta dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta Pasal. Renasya Aurora yang selalu dicintai dengan tulus. Tentang dia yang hidup dengan sempurna. ...