four

102 4 0
                                    

DORR !! 

sebuah peluru yang menembus kaleng Wonwoo terjadi begitu saja. Wonwoo yang sedang meminum itu sangat terkejut dan sekujur tubuhnya mematung. Air dari kaleng itu jatuh bercucuran ke lengan dan celana Wonwoo. Mendengar itu, Mingyu segera menghampiri Wonwoo dan mengeluarkan pistolnya. Ia menodongkan pistol sambil menginvestigasi pelaku tersebut. Sayangnya, pelaku itu sangat pintar hingga ia tidak menemukannya. Lantas Mingyu segera mengantarkan Wonwoo kedalam gedung dan memastikan Bos nya tidak terjadi apa apa. 

"Tuan, Anda tidak terkena pelurunya kan ? Anda tidak apa apa kan ?" Tanya Mingyu dengan khawatir. Wonwoo tidak menjawab sepatah pun kata. Ia langsung lesu dan menyenderkan dirinya ke badan Mingyu. Mingyu sontak sangat terkejut. Tetapi Ia tetap bekerja profesional dengan membawa Wonwoo ke kursi yang nyaman. Mingyu melepaskan pelukan Wonwoo dan membiarkan bosnya menenangkan diri. 

"Pakaian Anda basah Tuan, haruskah saya membawa setelan baju untukmu ?" Tanya Mingyu dengan berbisik di dekat telinganya. Karena ramai banyak orang dan polisi berdatangan. "Tidak usah" jawab Wonwoo yang mencoba untuk berdiri dan kembali ke ruangan. 

Wonwoo menghela napasnya di ruang kerjanya. Ia memejamkan mata dan berusaha menenangkan dirinya. Ia teringat oleh Ibu kandungnya yang ditembak mati oleh seorang pelaku anonym. Ia dan Ibu nya sedang liburan di pantai yang memang tergolong sepi. Namun tiba tiba ada beberapa pria yang mencoba membuat mereka pingsan. Akhirnya Wonwoo dan Ibu nya duduk dengan lemas di sebuah gudang. Kaki dan tangan yang ditali erat serta mulut yang tutup oleh kain. Pria bertopeng itu mengancam Ibu nya untuk menyuruh Papa Jeon berhenti menjadi Direktur dan menyerahkan pada dirinya. Ibu Wonwoo menolak keras akan hal itu, ia menganggap perusahaan yang didirkan bersama suaminya itu sangat penting untuk menghidupi keluarganya. Tanpa basa basi pria bertopeng itu menodongkan pistolnya ke kepala Sang Ibu dan menembaknya. Wonwoo yang saat itu masih berusia 10 tahun terkena cipratan darah Ibu nya dan melihat langsung kematian Ibunya. Ia menangis tidak karuan. Segrombolan pria itu langsung meninggalkan mereka. Wonwoo berusaha melepas talinya dan meraih Ibu nya. Sejak saat itu setiap ada suara mengagetkan seperti ledakan atau apapun yang suaranya mirip dengan pistol. Wonwoo langsung mengalami shock berat dan traumanya kembali terjadi. 

Kini ia tinggal bersama Ibu tirinya. Untung saja Ibu tiri nya tetap baik hati kepadanya, walaupun tidak sebaik perlakuan Ibu kandungnya kepada Wonwoo. 

"Won, maaf gue bicara informal. Tapi sumpah ini urgent, mending lo langsung pulang aja. Kantor ini ga aman buat lo sementara ini" ucap Soonyoung dengan rasa khawatirnya. "Haha iya iya Nyoung, gue kerja dirumah aja" jawab Wonwoo sambil terkekeh oleh tingkah Soonyoung. 

"Ngga usah kerja, lo istirahat aja. Nanti malem gue bakal kerumah lo" tegas Soonyoung kepada 'Bos' nya 

"Iya sayaang. Aku tunggu kamu dirumah nanti" Wonwoo yang berdiri sambil melepas dasinya. Soonyoung mendengar itu langsung memasang senyuman kepada Kekasih tersembunyinya itu. Mereka sudah backstreet sejak bulan lalu tanpa sepengetahuan siapapun. 

different ~ [MEANIE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang