Hari ini Wonwoo sangat sibuk. Ia mondar mandir untuk rapat yang sehari mungkin bisa 3 kali lebih. Karena itu lah Mingyu hari ini tidak ada pekerjaan. Semua pekerjaannya diambil alih oleh Kwon Soonyoung. Mingyu sedang bersiul dan memasukkan tangannya di saku celana. Sambil bersenandung, ia kaget bukan main tiba-tiba Seokmin datang dari lorong sampingnya. "EH BADALAH" teriak Mingyu diikuti dengan cuitan omelan. Seokmin hanya mendengar Mingyu sambil menaikkan alis nya. "Tumben non formal ngomongnya ?" tanya Seokmin yang masih terheran. "Oh iya lupa. Ah tapi gue kangen banget pake bahasa gaul" lagi lagi Mingyu misuh-misuh. "Yaudah gue juga. Lu kan temen gue" ucap Seokmin yang setuju dengannya. "Seok, mau ke caffe deket sini gak ? gue traktir" tawaran Mingyu yang sedikit menggiurkan. Seokmin langsung dengan semangat mengiyakan tawaran temannya itu.
"Hai Josh, udah lama ga ketemu" sapa Mingyu.
"Astaga Mingyu !! Mentang-mentang dapet kerja, gapernah kesini kamu" omelan Joshua membuat Mingyu tertawa. Seokmin hanya memandang mereka berdua sambil mengisyaratkan pertanyaan ke Mingyu 'Kamu kenal?' dan dijawab anggukan oleh Mingyu.
"Nih kenalin temen gue, Lee Seokmin" lantas Seokmin terkejut. Karena ia tidak berekspetasi akan dikenalkan oleh temannya itu. Seokmin tersenyum dan mengulurkan tangannya.
"Joshua,," Seokmin dibalas dengan senyuman hangat.
"Gue mau ice Caffe Latte satu sama ice Americano, Lotus cake nya juga. Lu apa Seok ?"
"Ice Matcha latte aja deh sama cheesecake. By the way kok lu pesen dua kopi ?"
"Ada deh" jawab Mingyu sambil tersenyum mencurigakan.
Mereka akhirnya berbincang ringan di caffe itu. Sesekali Seokmin melirik Joshua yang sedang bertugas melayani pembeli. Celemek barista yang ia pakai serta sedikit aksesoris di kepalanya membuat Seokmin sedikit tertarik. Joshua sangat menawan memakai itu.
"Seok, gue mau tanya" pertanyaan Mingyu dibalas 'Hm' oleh Seokmin, "Lo masih suka Tuan Wonwoo ngga ?" pertanyaan itu dibalas oleh ketawa kecilnya Seokmin
"Kenapa ? Lu sekarang suka beneran sm dia ?" Mingyu berusaha tenang menanggapi pertanyaan Seokmin, "Maybe ? "
"It's Okay, aku juga lagi penasaran sama yang lain. Semangat ya Gyu pdkt nya" Mingyu terkejut. Ia pikir Seokmin akan memarahi nya atau menyuruhnya untuk bersaing. Secepat itukah Seokmin berpaling dari Wonwoo ?
Waktu menunjukkan pukul satu siang. Ia harus segera kembali menuju ruangan Tuannya. Sambil membawa kopi kesukaan Wonwoo. Sesampainya didepan pintu, ia mengetuk pintu besarnya itu. Suara rendah Wonwoo yang memperbolehkan masuk membuat Mingyu lega.
"Tuan, saya bawakan Ice Caffe latte kesukaan anda. Semangat ya kerjanya, i hope this coffee can refreshing your mind "
"Thank you Kim Mingyu" ucap Wonwoo sambil tersenyum lebar kearahnya. "Nanti kerumah gue lagi ya ??" permohonan Wonwoo benar benar menggemaskan bagi Mingyu. Mengapa kita tidak tinggal berdua saja ? Rasanya Mingyu ingin mengatakan itu, untungnya dia masih memiliki akal sehat. "Baiik Tuaan, nanti saya masakin makanan ter enak deh"
Gawat, Wonwoo sudah merasa ketergantungan terhadap Mingyu. Di pikirannya sekarang Mingyu, Mingyu, dan Mingyu. Sebenarnya ia ingin sekali menyuruh Mingyu masuk saja diruangannya agar ia bisa memandangnya everytime. Tetapi apa boleh buat, pekerjaan Mingyu adalah mengawasi luar ruangan dirinya.
Sementara itu diluar ruangan Wonwoo ada sedikit perdebatan antara Mingyu dan tamu yang tidak diundang.
"Anda siapa ? dimana tanda pengenal anda ?"
"Minggir gak. Wonwoo udah pasti tau gue siapa. Gaperlu gue kasih tauin ke lo" seorang wanita yang sedikit memberontak kepada Mingyu.
"Maka dari itu beri tahu siapa nama anda. Saya minta ijin dulu ke Tuan Wonwoo" ucap Mingyu dengan nada agak tinggi dan membuka tangannya yang bermaksut menghalangi perempuan itu.
"MINGGIR !!" teriak perempuan itu sambil mendorong Mingyu. Pintu tidak sengaja terbuka sehingga Mingyu sedikit terhuyung ke dalam ruangan. Di dalam ruangan itu terlihat Wonwoo yang melirik sinis ke perempuan itu. "Mingyu, tolong usir dia dari sini" perintah Wonwoo yang terlihat serius.
"TUNGGU DULU !! Wonwoo dengerin penjelasan gue dulu. Gue nyesel udah campakkin lo. Jadi please kasih gue kesempatan sekali aja ya ?" pinta perempuan itu kepada Wonwoo. Pemilik ruangan itu tidak menggubris wanita itu. "Kenapa diam saja ? Tarik dia dari ruangan ini" ucap Wonwoo yang sekarang menatap Mingyu.
Mingyu pun bergegas memegang lengan wanita itu. Namun wanita itu langsung menepis MIngyu dan mendekat ke arah Wonwoo. Ia memegang kepala Wonwoo dan menariknya. Ia mengecupkan bibirnya dengan kasar hingga membuat Wonwoo terbangun dari kursinya. Wonwoo langsung melepas wanita itu dan menepis pipinya "LO GILA ?? BERANINYA LO DATENG KESINI BUAT NGEMIS DAN SEKARANG APA ? ENYAH LO DARI HADAPAN GUE" teriak Wonwoo yang sekarang berada di puncak emosi. Ia melepas kacamatanya kasar dan merenggangkan dasinya. Mingyu melihat Wonwoo dilecehkan langsung menarik paksa wanita itu. Ia harus mengerahkan segala kekuatannya karena wanita itu tidak kalah kuat. Ia segera melaporkan polisi atas kejadian pelecehan itu.
Wonwoo saat ini sedang berdiri menghadap kaca luar gedung. Ia meneteskan air matanya. Tangan kanannya memukul-mukul kaca itu. Sedangkan tangan kirinya berada di saku celananya. Ia menundukan kepalanya. Wajahnya merah penuh dengan amarah. Berengsek, lirih Wonwoo. Mingyu memasuki ruangan Wonwoo. Ia menundukkan kepalanya. Ia merasa bersalah karena bekerja tidak profesional hari ini. Seharusnya Wonwoo terhindar dari kejadian tadi jika Mingyu lebih profesional.
"Maaf Tuan... saya bersalah, saya tidak menahan wanita itu, seharusnya saya-" belum selesai, pembicaraan Mingyu dipotong oleh Wonwoo. "Gyu.." Wonwoo membalikkan badannya dan mendekat ke arah Mingyu. Ia menyenderkan kepalanya ke pundak Mingyu. "Aku capek..." lirih Wonwoo yang sekarang meneteskan air matanya lagi. "Aku se buruk itu kah sampai banyak yang mencampakkan ku ? Aku kurang sempurna apa ? Mengapa semua orang membenci ku.." ucap Wonwoo yang masih berada di pelukan Mingyu
"No, you're perfect Jeon Wonwoo. Mereka aja yang jahat sama kamu. Beberapa dari mereka mendekatimu karena harta mu. Beberapa dari mereka yang menjauhi mu karena kamu terlalu sempurna. Mereka hanya iri dengan mu Wonwoo. So, Don't overthinking again Okay ?" ucap Mingyu yang sekarang mengelus lembut punggung Wonwoo.
"Gyu, sekarang ini bibir ku ternodai oleh wanita berengsek itu. Aku harus apa ?" tanya Wonwoo yang matanya masih merah dan wajahnya yang basah. Mingyu mengusap wajah Wonwoo yang basah itu. "I'm sorry Won,," Mingyu mendekatkan wajahnya ke Wonwoo. Bibir mereka saling bertemu. Wonwoo hanya diam dan memejamkan matanya. Hanya butuh beberapa detik, Mingyu sudah memberhentikan kissing itu. "Maaf, hanya itu yang bisa aku lakukan untuk menghapus noda yang ada di bibir mu"
Wonwoo tersenyum, "Thank you Mingyu, and... i love you ?" ucap Wonwoo itu membuat Mingyu terbelalak. "What ?? Say it again ? Aku ga salah denger kan ?" Wonwoo akhirnya bisa tertawa setelah melewati kesedihannya. Ia malu untuk mengatakannya lagi. "Engga kamu ga salah denger" ucapan itu pun membuat Mingyu memegang erat pundak Wonwoo dengan kedua tangannya. Raut wajah yang sangat gembira terukir sangat jelas. "REALLY ?? I Love You too Jeon Wonwoo, love you more more and mooree" Mingyu yang sekarang memeluk Wonwoo.
Mereka berdua akhirnya dapat melewati tantangan yang paling besar dalam hidup. Saling mengungkapkan perasaan masing masing sangatlah sulit. Gengsi adalah hambatan terbesar. Untungnya entah semesta atau apa yang merencanakan kejadian itu. Mereka mengungkapkan persaannya secara tidak langsung. Secara tiba-tiba dan tidak terpikirkan sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
different ~ [MEANIE]
RomanceKim Mingyu, seorang pengangguran yang memiliki ekonomi rendah bertemu dengan Jeon Wonwoo, CEO perusahaan buku dan diangkat menjadi Bodyguard pribadinya. we're different. kita berada di dunia yang berbeda. apakah semesta mengizinkan kita bersama ?