Wonwoo sesampai rumah merebahkan dirinya di sofa ruang TV. Ia menghela napas panjang. Hari terasa lelah baginya. Setelah dibebani pikiran oleh pamannya, Ia juga diberi tugas baru. Pertemuan berbagai penerbit, juga harus memamerkan berbagai keunggulan. Butuh waktu lama menyiapkan semua itu.
Wonwoo melirik dapur yang berada di dekat taman. Entah mengapa ia merindukan Kim's Caffe. Disaat sedang lelah, sepertinya menu yang dimasakkan koki di cafe itu sangat pas baginya. Ia langsung menggocek saku dicelana dan mengambil ponselnya. Kontak bernama 'Kim Mingyu' ia buka dan menekan tombol telepon.
"Haloo Tuan, ada yang bisa saya bantu ?" Wonwoo terkekeh dengan nada Mingyu yang seperti costumer service disebuah hotel.
"Aku liat liat Kim's Caffe kok tutup ya. Padahal aku mau makan disitu" rujuk Wonwoo yang sambil memanyunkan bibirnya.
"KOKI NYA ON THE WAY TUAN, DITUNGGU YAA" jawab Mingyu dengan semangat. Wonwoo menertawakan tingkah absurd nya. Ia menggeleng-gelengkan kepalanya.
Sambil menunggu, ia memutuskan untuk membersihkan dirinya sebentar. Selesainya mandi, ia keluar hanya dengan celana pendek dan handuk yang dikalungkan di lehernya. Ia menggosokkan rambut basahnya dengan handuk berwarna abu itu.
TING TONG
Bel rumah berbunyi. Wonwoo sangat terkejut karena Mingyu datang lebih cepat dari yang ia kira. Ia bergegas memakai kemeja yang tidak ia kancing. Masih menggunakan celana pendek dan rambutnya yang basah berantakan, Ia membuka pintunya. Didepannya ada pria yg membawa plastik belanja yang tampaknya berisi bahan bahan masakan. Pria itu langsung memalingkan wajahnya setelah melihat penampilan Wonwoo. Mingyu menahan untuk tidak berteriak atas apa yang telah ia lihat malam ini.
"Kenapa liat sana ? masuk aja" ajak Wonwoo yang masih sibuk mengeringkan rambutnya.
"Wo-Wonwoo... rambutmu di keringin dulu. Kancing baju mu juga ditutup dong selagi menunggu ku memasak." ucap Mingyu yang gugup.
"Ngga ah, aku mau liat kamu masak. Aku duduk disini aja ya ?" Wonwoo yang sambil menunjuk kursi meja makannya dan duduk disitu. Tentu saja ia tetap menuruti perintah Mingyu, Ia menutup kancing kemejanya satu satu. Kemudian ia lanjut mengeringkan rambutnya sambil menatap Mingyu yang sedang memasak.
Sesuai janjinya beberapa hari yang lalu. Ia memasak Salmon dengan french fries dan salad. Mingyu mulai menaburkan garam dan lada pada salmon itu. Saat memanggang, Ia juga melakukan atraksi api yang membesar di teflonnya. Tangan yang lincah itu membuat Wonwoo terpukau. Ia tak berhenti membuka mulutnya dan mengatakan 'Waah'.
"Jadiii" ucap Mingyu yang sedang menghidangkan masakannya ke Wonwoo. Lagi lagi Mingyu hanya menyajikan satu porsi. Masakannya hanya untuk Wonwoo seorang.
"Loh, makanan mu mana Gyu ?" Mingyu menggelengkan kepalanya, "Ini cuma buat kamu Won. Aku kan cuma koki disini"
Wonwoo menyanggah perkataan Mingyu. Ia mulai memotong salmon dan ia tusuk dengan garpu. Lalu ia menyodorkan itu ke mulut Mingyu "Yaudah kalau gitu kita makan berdua, nih AAAAA" Mingyu menatap Wonwoo dengan senyuman tipis. Kemudian ia membuka mulutnya dan menerima satu potong salmonnya. Wonwoo pun juga mulai mencoba makanan yang dimasak oleh Koki yang dia undang.
"Enaakk ??" pertanyaan Mingyu dijawab oleh anggukan Wonwoo. Pipi tembam nya yang sedang mengunyah membuat Mingyu sangat gemas. Wonwoo mulai memakan salad yang diberi sedikit mayo. Tampaknya ada mayo yang masih menempel di sudut bibir nya. Mingyu lansgung menyodorkan ibu jari nya untuk mengusap mayo itu. Wonwoo mematung. Jantungnya berdegup sangat kencang. "Ah maaf tadi ada mayo di bibir mu" ucap Mingyu yang membuat suasana menjadi canggung. Mingyu langsung menyibukkan dirinya dengan meminum jus apel. Begitu juga Wonwoo yang langsung menundukkan kepalanya dan menghadap ke makanannya.
Waktu sudah menunjukkan pukul setengah dua belas malam. Mingyu segera pamit ke Wonwoo. Belum ada 1 meter, Wonwoo sudah menggenggam tangan Mingyu. "Bukankah terlalu malam jika kau pulang sekarang Gyu ?" pertanyaan itu berhasil membuat Mingyu paham apa yang diinginkan Wonwoo. "Kalau gitu aku boleh tidur disini hari ini ?" Wonwoo mengangguk dengan sangat cepat. Ia langsung menarik Mingyu ke lantai atas. Ia membawa Mingyu ke kamar tamunya. Biasanya dipakai Jeon Somi kalau lagi menginap dirumahnya.
"Kamu tidur disini ya Gyu, Maaf kalau kamarnya agak girly. Itu biasanya dipakai adek ku" Mingyu mengangguk paham apa yang dikatakan Wonwoo. Namun ada yang menjanggal disini. Mingyu tidak membawa baju tidurnya. Bagaimana ia bisa tidur menggunakan kemejanya ini ?
"Wonwoo,, aku boleh pinjem baju tidur mu ngga ?" tanya Mingyu. Wonwoo langsung mengambilkan baju tidurnya untuk Mingyu.
Saat ini Wonwoo dan Mingyu berada di kamar masing masing. Mereka berdua sama sama merasakan detakan jantung yang tak beraturan. Wonwoo menenggelamkan wajahnya dan menaik turunkan kakinya. Ia benar benar salah tingkah kali ini. Di sisi lain Mingyu memeluk erat gulingnya. Ia menghirup pakaian Wonwoo yang ia pakai. Ia benar benar tersenyum lebar kali ini. Gini ya rasanya jatuh cinta ? tanya Mingyu dalam diri sendiri. Padahal baru tadi ia menolak pertanyaan Seokmin. Ternyata ia benar benar kemakan ludah sendiri. Jeon Wonwoo adalah sosok yang membuatnya jatuh cinta untuk pertama kali nya seumur hidup. Jeon Wonwoo is his first love.
Mingyu membuka matanya di pagi hari. Kamar yang asing bagi dirinya membuat Mingyu harus mengingat ingat kejadian kemarin. Ia masih berada di rumah besar nya Wonwoo. Dengan wajah bantalnya ia keluar kamar dan menuju dapur. Ia membuka kulkasnya dan mengambil air mineral. Kemudian ia berbalik badan dan ia dikejutkan dengan sosok Wonwoo di belakangnya. Rambut Wonwoo yang berantakan membuat Mingyu tidak bisa menahannya lagi. Ia dengan sedikit diluar kesadarannya mendekat ke Wonwoo dan mengelus lembut kepala Wonwoo. Wonwoo yang masih menyipitkan matanya dan menyadarkan kembali jiwanya hanya diam. Ia menerima semua perlakuan Mingyu itu. Bahkan dengan bodohnya Wonwoo mengambil botol yang dipegang Mingyu dan meminumnya. "Won ?" pertanyaan Mingyu hanya dibalas terima kasih dan Ia langsung meninggalkannya.
Mingyu dan Wonwoo sudah siap dengan kemeja rapi mereka. By the way Mingyu masih memakai kemeja kemarin. Untungnya masih rapi dan wangi. Wonwoo yang sedang kesulitan memasang dasinya di notice oleh Mingyu. Ia langsung mendekat kearah Wonwoo dan membantu memakaikan dasinya. Wonwoo sepertinya agak gugup, padahal biasanya ia bisa memakai dasinya sendiri. Saat ini jarak mereka kurang dari 1 meter. Mingyu yang lebih tinggi dari Wonwoo harus agak sedikit menunduk. Wangi rambut Mingyu tercium dengan jelas oleh Wonwoo.
"Gyu, nanti kesini lagi ya ? Temenin aku bikin materi buat acara minggu depan" Mingyu yang merasa terpanggil langsung menatap pria didepannya itu. Ia mengangguk. "Berarti nanti pulang bareng aku aja ya ? Gausah sama Soonyoung" Wonwoo langsung mengangguk setuju. Akhirnya mereka berangkat kantor bersama. Sepertinya mulai sekarang pekerjaan Soonyoung berkurang satu, yakni mengantarkan berangkat pulang Wonwoo. Mingyu akan melakukan itu sekarang. Dan sepertinya Mingyu akan lebih sering menginap dirumah Wonwoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
different ~ [MEANIE]
RomanceKim Mingyu, seorang pengangguran yang memiliki ekonomi rendah bertemu dengan Jeon Wonwoo, CEO perusahaan buku dan diangkat menjadi Bodyguard pribadinya. we're different. kita berada di dunia yang berbeda. apakah semesta mengizinkan kita bersama ?