eight

66 2 0
                                    

Pagi harinya Wonwoo dan Mingyu tertidur di meja makan mereka. Posisi mereka berhadapan satu sama lain tanpa mereka sadari. Mingyu lebih duluan bangun dari tidurnya. Ia terkejut dan membelalakkan matanya. Wajah Wonwoo yang sangat dekat dari dirinya membuat ia berdiri dari kursi nya. Jantung yang berdetak cepat membuat ia panik dan segera meninggalkan rumah itu. 

"Eunnghh.. hooahhh. Mau kemana Gyu ?" tanya Wonwoo dengan penglihatannya yang buram.

Mingyu langsung berenti dari larinya dan membalikkan badan. "Mau siap siap. Kan aku harus jadi bodyguard mu. Aku pulang dulu yaa" 

Mendengar itu Wonwoo langsung menuju kamarnya dan melanjutkan tidurnya. Tanpa ia sadari notifikasi di handphone nya benar benar membludak. Kemarin handphone dia ditinggal dikamar semalaman. Sekitar ada 100+ notif dari sekretarisnya. 

Kwon Soonyoung benar benar mengkhawatirkan bosnya. Sudah bukan lagi sebagai kekasih, tapi sebagai atasan di pekerjaan kantornya. Wonwoo sudah melihat notif tersebut dan mengabaikannya. Ia hari ini berangkat diantar oleh Mingyu, bukan sekretarisnya. Wonwoo hanya diam saja sambil memantau pekerjaannya di iPad. Sesampainya di kantor, Ia disambut oleh sekretaris dan beberapa staff lainnya. Dengan tatapan dinginnya, ia langsung masuk gedung tanpa senyum sekalipun. Wonwoo dan Soonyoung kali ini benar benar canggung. 

"Ini apa maksutnya ?" Wonwoo menyodorkan handphonenya yang penuh dengan spam oleh Soonyoung. "Bukankah anak buah nya tidak seharusnya seperti ini terhadap bos nya ?" Soonyoung menundukkan kepalanya dan siap dimarahi. "Bukankah kita asing sekarang ? Hanya sebatas CEO dan sekretaris kan ? Kamu tahu batasan mu kan ? Tolong hapus semua ini. Ini menganggu saya." 

"Kita tetap teman Jeon Wonwoo." ucap singkat Kwon Soonyoung. Wonwoo memasang senyum licik nya dan menganggap itu lelucon. "Tolong bersikap profesional Kwon Soonyoung. Sekarang waktunya bekerja. Kamu silahkan keluar sekarang." tegas Wonwoo dengan nada dinginnya. 

Soonyoung menghela napasnya. Ia sedikit menyesal mengungkap perasaannya. Tapi ia lebih menyesal mengapa ia menembak Wonwoo dan menjadi kekasihnya. Harusnya menjadi teman saja pasti mereka sampai sekarang masih tertawa selayaknya sahabat. Ia sedang berjalan menuju vending machine didekat ruangannya. Ia melihat punggung seseorang yang tidak asing baginya. "Jihoon-ssi ?" ucapan Soonyoung membuat Jihoon kaget saat membalikkan badannya. "Eh halo Mas Senior" sapa Jihoon yang sedang memegang dua kaleng Ollate. Soonyoung tertawa dengan tingkah Jihoon yang benar benar melakukan apa yang ia sarankan. "Ini satu buat Mas" Jihoon menodongkan satu Ollate berwarna hijau nya ke pria didepannya itu. Soonyoung menerima dan langsung meminumnya. Ia butuh yang segar segar untuk merefresh otaknya. 

"Mas Soonyoung tidak apa apa ? Mukanya keliatan capek gitu. Jadi sekretaris Pak Wonwoo capek ya ?" oceh Jihoon. 

"Kamu satu satunya yang nanyain keadaan ku Ji. I'm not fine today. Tapi aku harus profesional. Ini tanggung jawabku sebagai sekretaris CEO" jawab Soonyoung yang sekarang duduk disamping Jihoon. 

"Kalau capek istirahat bukan kerja, minta ijin sana ke Pak Wonwoo. Kayanya kamu gaenak badan beneran deh. Badan mu anget" Jihoon memegang tangan Soonyoung yang sedikit panas. 

"Tak segampang itu~~" Jawab Soonyoung sambil bernyanyi lagunya Lyodra.  


**

"Tuan, apakah Tuan sudah makan siang ?" tanya Mingyu lewat telponnya. 

"Belum Gyu. Kerjaan saya masih banyak banget" 

"Mau makan apa nih Tuan, hotdog ? toppoki ? atau mau saya antarkan ke restoran steak ?" 

"Hahaha masih ingat saja kamu. Saya makan masakan mu aja nanti dirumah. Hari ini menunya apa yaa" 

"Dapur Tuan boleh saya renov ga ? Nanti saya kasih flyer 'Kim's Caffe' di dapurnya" 

Wonwoo benar benar tertawa terbahak dengan tingkah lagu Mingyu. Ia menganggap Mingyu sangat konyol dengan ide brillian nya. 

"Salmon Steak dengan French Fries dan Salad. Itu menu hari ini" 

"Wahh.. Saya tidak sabar pulang kerumah kalau kaya gini, eh- maksutnya pergi ke Kim's Caffe" 

Mereka berdua akhirnya tertawa bersama walaupun hanya lewat benda gepeng yang ada ditangan mereka. Hanya Mingyu yang bisa mengubah sifat Wonwoo yang dingin menjadi ramah dan tertawa kembali. 



Tok Tok Tok 

Suara ketukan dari pintu ruangan Wonwoo. Soonyoung masuk ke kantor Wonwoo untuk melaporkan pekerjaan. Wonwoo yang sudah membaik mood nya, ia terima berkas dari Soonyoung dan membacanya serta menandatangani. 

Brukk Brakk !!

Soonyoung terjatuh dan mengenai kursi tamu yang ada di ruangan Wonwoo. Sontak Wonwoo langsung berteriak dan berlari kearah Soonyoung. Badan nya yang panas saat ia pegang membuat Wonwoo khawatir. Ia langsung menghubungi dokter untuk merawat Soonyoung. 


different ~ [MEANIE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang