Mingyu sedang jogging pagi menglilingi kota. Semenjak ia bekerja, ekonominya sudah mulai membaik. Walaupun apartemen dan mobilnya dikembalikan ke perusahaan, iya sudah menabung untuk menyewa apartemen baru lagi. Ia berlari di sekitar apartemen sambil membeli jajanan pedagang kaki lima. Corndog dan sekaleng pocar* sweat sudah membuatnya kenyang. Ia duduk di bangku kursi yang menghadap ke beberapa gedung. Ada satu pusat toko buku yang membuatnya tertarik. "Bookoo Store" dengan nuansa full kaca dan ramai pengunjung. Ia memasuki toko tersebut. Aroma buku baru yang menenangkan pikirannya membuat ia tersenyum kembali. Semenjak ia bekerja di perusahaan Wonwoo yang merupakan penerbit buku, Ia mulai tertarik dengan buku. Apalagi novel bergenre fantasi.
Ia mulai menyusuri rak rak buku. Ia bahkan tidak sadar bahwa ia sudah di ujung ruangan. Ia melihat sebuah pintu yang bertulisan 'Selain Karyawan Dilarang Masuk'. Pintu tersebut membuatnya tertarik untuk melamar pekerjaan di perusahaan ini. "Gue bisa nggak ya melamar jadi Bodyguard disini ?" tanya Mingyu pada dirinya sendiri.
Ia menyusuri kembali gedung tersebut hingga akhirnya menemukan Costumer Service. Ia menanyakan apakah ada kuota kosong untuk Bodyguard. Setelah diterima dengan baik oleh karyawan, mereka langsung mencari informasi atas pertanyaan Mingyu tersebut.
Bingo ! Ternyata masih ada beberapa kuota kosong untuk menjadi Bodyguard. Lantas ia langsung bersemangat dan melamar dihari itu juga. Ia mengisi biodata dirinya. Tak lupa ia tulis bahwa ia memiliki pengalaman kerja menjadi Bodyguard Eksklusif di BookLife Group. Pengalaman itu membuat dirinya menjadi percaya diri.
Akhirnya ia pulang dengan perasaan senang. Disaat perjalanan pulang, Ia mendapat notif dari handphone nya. Ia melihat surelnya. Pengirim yang bernama jeon.wonwoo di e-mail nya.
Undangan Pernikahan
Jeon Wonwoo & Choi Yuna
Pada tanggal, 6 April 2020. Kami harap bapak/ibu dapat menghadirinya.
Terimakasih.
Mingyu berdecak pelan. Ia memutar bola mata nya. "Kenapa harus di tanggal ulang tahun ku Won ?" tatapannya yang kini menjadi suram. Semangat nya tiba tiba menyusut menghilang entah kemana. Ia tidak ada tenaga lagi untuk melanjutkan joggingnya. Ia menghela napas nya berat.
Semudah ini kau melupakan ku Jeon Wonwoo ?
**
Wonwoo sedang mencoba fitting baju untuk pernikahannya nanti. Ia mencari jas yang pas untuk ia pakai. Namun bukan dengan wajah gembira, Ia justru hanya memasang muka datar. Beberapa saat kemudian, Ia harus memberi pendapat ke Yuna tentang dressnya. Yuna memakai beberapa dress yang megah dan elegan. Wonwoo hanya duduk dan menatap kosong perempuan itu. "Gimana sayang dress ku ? Bagus nggak ?" tanya Yuna yang kini sedang memakai dress putihnya yang elegan. Wonwoo hanya mengangguk sambil menyilangkan tangan. Kemudian ia menatap layar ponsel nya seolah olah tidak peduli. Yuna sebenarnya lelah dengan tingkah Wonwoo yang benar benar tidak peduli dan tidak senang atas keberadaannya. Namun ia menahan semua ini karena ia benar benar mencintai Jeon Wonwoo. Ia kali ini tidak ingin melepaskannya.
Selesai memilih baju, mereka mampir ke sebuah restoran untuk makan siang. Hanya sebuah caffe namun ramai pengunjung karena memang terkenal enak. Wonwoo dan Yuna duduk di meja yang dekat jendela luar. Mereka duduk berhadap hadapan. Yuna sedang sibuk memilih menu sedangkan Wonwoo hanya menatap kosong keadaan luar melalui jendela kaca itu. Ia melamun. Pikirannya seperti sedang berperang. Tidak ada lagi yang membuatnya bahagia dan merasa bebas seperti dahulu. Ia merasa seperti boneka yang dimainkan oleh kedua orang tuanya. Yuna berkali-kali memanggil Wonwoo tapi tidak ada sahutan. Lantas ia menepis pelan Wonwoo dan membuatnya buyar dari lamunannya. "Aku ga usah makan" jawab Wonwoo dengan ketus. "Apasih Won, kamu dari pagi belum makan loh ?" omel Yuna. "Ga mood" sahut Wonwoo yang sangat irit kata. "Harus makan Won. Aku gamau ya nanti di nikahan kita kamu malah sakit maag" Yuna yang langsung memesan dua spagheti carbonara ke pelayan. "Bagus dong, gajadi nikah" ucap Wonwoo berhasil membuat Yuna sakit hati. Yuna hanya menghela napas dan berusaha tidak peduli. Ia memutuskan untuk pergi ke kamar mandi sebentar.
"Hai Won" ucap seorang pria yang menepuk pelan pundak Wonwoo dari belakang. Wonwoo lantas terkejut akan hal itu. Ia melihat pria tinggi yang sangat tidak asing baginya. "Mi-Mingyu ? Ya,, Halo" ucap Wonwoo gugup. Ia merasa canggung setelah berapa pekan tidak bertemu dengannya. "Lagi sama calon istri ya tadi" ucapan Mingyu membuat Wonwoo sedikit menahan napasnya. Ia benar benar menolak jika ada yang mengatakan bahwa Yuna istrinya. "Ah.. iya,," ucap Wonwoo dengan terpaksa. "Selamat ya Won, Happy Wedding Jeon Wonwoo. Aku pamit dulu"
Wonwoo mematung. Entah mengapa perkataan Mingyu sedikit mengiris hati nya. Ia masih belum rela melepaskan kekasihnya. Ah.. maksutnya mantan kekasihnya. Rasanya ia ingin berlari mengejar punggung Mingyu yang mulai menjauh. Namun, niat nya itu langsung tergagalkan oleh kedatangan Yuna. "Makanannya belum dateng ya ?" tanya Yuna yang basa basi. Wonwoo hanya menggelengkan kepala. Sesekali melihat pintu keluar yang tadi dilewati Mingyu itu.
"Won, tadi itu mantan pacar mu ?" tanya Yuna yang sekarang menatap matanya.
"Hah apa ? Kamu liat ?" balas Wonwoo yang pura pura bodoh.
"Kim Mingyu, mantan bodyguard pribadi mu. Yang dulu pernah ngusir aku. Haha jadi dia pacar mu" Yuna yang sekarang tertawa licik. "Tau dari mana kamu ?" tanya Wonwoo yang sekarang menatap sinis wanita itu.
"Emang boleh se berhasil ini memutus hubungan kalian berdua ?" ucap Yuna yang sekarang bangga dengan dirinya sendiri.
Wonwoo langsung menampakkan muka merahnya. Ia mengepalkan tangannya dengan keras. Ia menghela napasnya berat seolah olah seperti banteng yang ingin atraksi.
"Fuck you Choi Yuna. ENYAHLAH KAU" teriak Wonwoo berhasil seisi caffe menatap mereka berdua. Yuna hanya memasang muka terkesan dengan wajah putus asa nya Wonwoo "Udah aku bilangin. Bagaimanapun juga kau menjadi pasangan ku. Mingyu mana bisa. Jangan bermimpi Wonwoo"
KAMU SEDANG MEMBACA
different ~ [MEANIE]
RomanceKim Mingyu, seorang pengangguran yang memiliki ekonomi rendah bertemu dengan Jeon Wonwoo, CEO perusahaan buku dan diangkat menjadi Bodyguard pribadinya. we're different. kita berada di dunia yang berbeda. apakah semesta mengizinkan kita bersama ?