Pagi- pagi sekali Zolla di hadapkan dengan Zero yang datang ke kelasnya merayu si anak baru.
Teriakan teman sekelasnya membuat Zolla ingin sekali menonjok bibir mereka satu persatu. Ia kurang tidur karna menonton sinetron azab semalaman.
Pagi ini ia sengaja datang awal untuk tidur di kelas namun manusia manusia ini malah mengganggu ketenangannya.
Yah, salah dirinya juga yang malah memilih kelas untuk istirahat.
Pekikan teman- temanya semakin kencang, Zolla menoleh dan mendapati Zero yang berlutut memberikan setangkai bunga.
"Veara, Lo mau kan jadi pacar gue?"
Ucapan Zero itu kembali memancing pekikan teman sekelasnya. Ada yang tak terima dan ada yang mendukung.
Melihat ketampanan Zero dan kecantikan Veara tentunya itu sangat cocok.
"Ngapain gak sekalian aja di ajak nikah tu cewek" ucap Zolla sensi. Bukan cemburu hanya saja jiwa julidnya mulai bangkit.
"Mereka masih sekola ege, hah... Harusnya kan Zero nembak gue" sambung Kirana yang sedari tadi paling hebo, gadis itu baper namun juga cemburu ketika pujaan hatinya malah mengajak cewek lain untuk pacaran, sementara Kirana nganggur dari kemarin menunggu giliran.
"Lo gak terima kir? Mau gue bantu mereka putus, hari ini juga?"
Kirana yang mendengarnya menatap sahabatnya itu antusias.
"Gimana caranya?? Tapi kemungkinan dua atau seminggu kedepan si Veara udah jadi mantannya sih, lo tau sendiri gimana si Zero" ucap Kirana menatap prihatin ke arah Veara yang menerima bunga serta ajakan pacaran dari Zero.
"Ya juga... Dah ah, gue mau tidur".
Zolla mulai merebahkan kepalanya pada meja, ia semakin mengantuk lagi. Walau bel masuk beberapa menit lagi gadis itu tetap memejamkan matanya dan mulai bermimpi indah.
Kirana memutar bola matanya malas, gadis itu memilih melangkah keluar kelas manuju toilet. Ritual pagi yang hampir lupa ia lakukan.
....
Bel istirahat berbunyi, seperti biasa Zolla dan Kirana sedang berada di kantin menyantap makanan mereka. Bedanya kali ini dua gadis itu membawa Veara ikut serta.
Bukan membawa sih, namun Veara yang celingak - celinguk mencari tempat kosong mendatangkan rasa iba di hari seorang Zolla, jadi makanya ia membawa Veara untuk bergabung.
"Bukanya baru pacaran sama si Zero lo? Kok dah di tinggal aja"
Zolla menatap Kirana yang bertanya tak santai, gadis itu memang sedang cemburu nampaknya.
"Emm dia... Katanya mau ngumpul sama teman- temanya, nanti baru nyusul katanya" jawab Veara dengan suara lembutnya.
Semeja dengan Veara membuat Zolla tau jika gadis itu tipe cewek lemah lembut dan rapuh.
Hah, jika saja dia tau sekarang Zero sedang bersama gadis lain, apakah Veara akan menangis tersedu- sedu??
Jika Veara mau, Zolla akan menggantikannya menghajar bebenguk Zero yang menyebalkan.
'aaaaa kakanda Edward'
'culik aku mas Edward, jadikan aku Isabella mu'
'mas Edward gigit aku'
Ketenangan kantin mendadak berubah ketika Edward yang tampan dengan temanya Leo memasuki kantin.
Zolla memijit kepalanya setelah menatap kedatangan Edward, hal itu membuat Kirana yang di sampingnya mengikut sahabatnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu Atau Dua?
RandomSatu atau dua Pilih Zero atau Edward? Zolla bingung akan itu... Edward si manusia sok cuek, sok dingin, sok kalem namun sayangnya tampan, menawan, mempesona. Sedangkan Zero? Cowok playboy yang katanya tobat dan serius mencintai Zolla. Tampan? Tentu...