—5 bulan kemudian
Terdengar panggilan lumayan keras yang melengking membuat Yujin harus terbangun dipagi hari ini. Mau gak mau, suka gak suka tetap harus bangun. Ya...sekarang memang sudah jam 7 pagi alias waktunya untuk bangun
Yujin yang terpaksa harus bangun dengan nyawa yang belum sepenuhnya terkumpul harus melihat pemandangan yang membuatnya terkejut
"Oh my Yesus! kak?? astaga aku kaget" Yujin reflek menutup mata dengan kedua tangannya ketika melihat si kakak sudah berdiri disampingnya dengan pakaian yang...
"Kenapa kaget? kaget liat kakak pake dress gini? siapa yang beliin waktu itu" Jawab Gyuvin kesal
"Bunda tau yang beliin, bukan aku"
"Terserah deh, ayo bangun terus sarapan" Gyuvin berjalan keluar dari kamar adiknya lalu turun ke bawah diikuti si adik
Sesampai dibawah, Gyuvin pergi kedapur untuk memasak sedangkan Yujin duduk dimeja makan untuk menyantap sarapan paginya
"Yu, nanti temenin kakak ke supermarket ya buat masak makan siang soalnya ini kurang" Ucap Gyuvin yang sedang sibuk memotong sayur
"Ehmmm oke, btw ayah bunda mana kak?" Tanya Yujin
"Kan ayah kerja pulang malem terus bunda jalan sama temennya besok baru pulang, lupa kah? semalem dikasih tau"
"Dih aku mana tau, kan semalem aku langsung tidur kak"
"Uh...I forgot to tell you about that last night, hehe" Ucap Gyuvin dengan cengiran tak bersalahnya
"Aih pantesan, aku udah selesai sarapan, kapan kak mau ke supermarketnya?"
"Jam 9an aja ya, biar ga terlalu rame banget nanti disana"
"Siap" Jawab Yujin
Tepat jam 9, mereka pergi ke supermarket terdekat. Hanya sekitar 5 menit berjalan dari rumah menuju tempat tujuannya. Sampai di supermarket, mereka berjalan ke rak tempat dimana semua item tersusun dengan rapi
"Kakak mau beli apa emangnya?"
"Mau beli bumbu masakan aja sih, oh ya sama sayur"
"Oke, hmmm kak aku mau tanya"
"Nanya apa Yu?"
"Kok kakak ga ngidam sih, ini udah 5 bulan loh? Hodu ga mau apa apa kah?" Tanya Yujin kebingungan lantaran sang kakak tidak mengidam padahal kandungannya sudah 5 bulan
"Gatau, coba kamu tanya aja sama Hodu nya langsung" Jawab Gyuvin
Yujin sedikit membungkuk untuk mengelus perut buncit sang kakak
"Halo Hodu ini uncle Yujin, uncle bingung kenapa kamu belom mau minta apa apa sama mama kamu? padahal usia kamu udah 5 bulan sekarang"
Dug
"Ssshh...pelan pelan dong Hodu nendangnya" Ringis Gyuvin saat calon anaknya menendang kuat perutnya
"Hodu jawab, berarti dia kayaknya lagi mikir mau apa deh kak" Ucap Yujin
"Kok kamu mikir gitu tiba tiba?"
"Gatau, tapi kayaknya iya"
Diam sejenak memikirkan jawaban dari tendangan Hodu tadi
"Yu" Panggil Gyuvin
"Ya kak?"
"Kakak mendadak mau es krim campur kecap, disini jual ga ya?"
"Tuhkann! kakak ngidam"
"Ha iya kah? bukannya itu wajar aja?
"Wajar apaan?! mana ada orang mau es krim campur kecap kalo bukan fase ngidam"
"Uh iya sih, yaudah yuk lanjut nyari. Sekarang kakak mau nyari saus gochujang di rak sebelah" Ucap Gyuvin
Merekapun berjalan ke rak sebelah yaitu tempat saus gochujang yang Gyuvin maksud. Namun ada kendala yang menghalangi mereka untuk membeli saus. Saat Gyuvin melangkah mendekati item yang dimau, kedua netra cantik berwarna cokelatnya menangkap sosok yang dia benci sekarang
"Gunwook..." Lirih Gyuvin
Yujin yang melihat perubahan mood sang kakak, merasa kebingungan
"Kenapa kak?"
"Yujin, ayo pulang sekarang" Ucap Gyuvin lalu menarik tangan Yujin buru-buru keluar dari sana
"E-eh kenapa kak? terus belanjaannya gimana itu?"
"Nanti aja, kita beli agak sorean" Jawab Gyuvin
Kedua kakak beradik itu pulang kerumahnya dengan keadaan Gyuvin yang sudah menangis sesegukan entah karena apa, Yujin bingung. Masuklah mereka kedalam rumah, Gyuvin masih saja sesegukan, Yujin yang sudah penasaran kenapa kakaknya ini menangis lantas bertanya
"Kak, kakak kenapa sih? tiba-tiba moodnya berubah" Tanya Yujin
"Kakak gapapa kok"
"Gapapa gimana??! nangis gitu dibilang gapapa, jawab kak"
Gyuvin akhirnya bercerita alasan moodnya yang berubah di supermarket tadi kepada adiknya
"J-jadi, tadi kakak ketemu si mantan pacar kakak yang bikin kakak begini?"
Gyuvin mengangguk
"Wah kurang ajar! laporin bunda sih ini" Yujin berdiri dengan ekspresi marah membuat Gyuvin terkejut
"Bilang aja gapapa, kan bunda emang harus taukan"
"He'em, bunda pasti marah deh"
Gyuvin tersenyum melihat kelakuan adiknya yang sangat menggemaskan ini, bersyukur punya adik yang sangat menyayangi nya
"Yu, sini duduk samping kakak" Gyuvin menepuk pelan sisi sofa disampingnya mengode agar adiknya duduk. Yujin menurut, dia duduk didekat kakaknya
"Ya kenapa kak?"
"Ujin sayang kakak kan?" Tanya Gyuvin
"Pasti dong, kan Ujin adeknya kakak"
"Ujin jangan berubah ya? tetep adorable terus sama kayak gini, seneng kakak liatnya"
"Iya kakak, rasa sayang Ujin ke kakak ga bakal berubah kok"
"Sini peluk" Gyuvin merentangkan tangannya meminta agar Yujin memeluknya, Yujin memeluk erat si kakak sambil tersenyum
"Kakak ga usah khawatir kalo kakak bakal ngurus Hodu sendirian, masih ada kita bahkan ada kak Wony juga yang bantu" Ucap Yujin dalam pelukan Gyuvin
Gyuvin mengangguk sebagai tanda jawaban dari perkataan adiknya yang membuat hatinya luluh
AKU UP SETELAH LAPTOP INI DIPERBAIKI😔😔😔😔😔😔😔😔😔😔
Ada yang setuju aku double up????
KAMU SEDANG MEMBACA
JAMU (JANDA MUDA) || GUNVIN
Hayran KurguCuma tentang keseharian si JAMU alias Janda Muda bersama 1 anaknya Gunwook (DOM) Gyuvin (SUB) Yang HOMOPHOBIC dilarang membaca, keluar sana HUSH HUSH‼️‼️