And The World Between Us 2

Bertemu Lucy

Hari ini aku sedang berjalan bersama sepupuku Michelle. Sejujurnya dia memaksaku untuk ikut dengannya padahal aku tidak mau.

Berjalan-jalan dikota Cambridge, sambil melirik kesana kemari memperhatikan para pejalan kaki dan beberapa toko.

Michelle tiba-tiba saja menyuruhku untuk masuk kesebuah toko pakaian.

Aku sudah mengira ia akan membeli pakaian lagi, padahal pakaiannya sendiri sudah menumpuk banyak dirumah dan beberapa hanya pernah sekali terpakai, itupun hanya untuk pergi ke acara formal saja.

Dia tengah memilih-milih pakaian yang ingin dia beli. Aku juga ikut memilih pakaian yang menurutku sangat indah dan cocok untukku.

"Bisakah aku mendapatkan diskon untuk pakaian ini?"

Tiba-tiba saja aku mendengar sebuah suara yang sangat tidak asing ditelingaku. Lantas aku mencari siapa pemilik suara yang terdengar sedikit nyaring dan lembut.

Aku tiba didepan kasir, terlihat seorang gadis dengan rambut pirangnya tengah berbicara pada sang kasir.

Aku menepuk pundak gadis itu dan betapa aku terkejut saat tahu gadis itu adalah Lucy Pevensie.

"Lucy?"

Lucy berbalik dan menatapku terkejut. Ia langsung memelukku dan aku membalas pelukannya.

"Apa yang sedang kau lakukan disini Celeste?" tanyanya.

"Seperti yang kau lihat Lu, aku sedang berbelanja bersama Michelle"

"Michelle disini juga?"

"Ya, dia sedang memilih pakaian"

Aku menatap pakaian atau lebih tepatnya sebuah gaun yang cantik ditangan Lucy.

"Kau akan membeli gaun itu?"

Lucy melihat gaunnya dan tersenyum padaku "Ya, aku akan membelinya tapi dengan diskonnya"

Aku terkekeh mendengarnya "Kau sudah membayarnya?"

Ia menggeleng "Belum, kenapa?"

"Kalau begitu beli saja, aku yang bayar. Anggap saja ini hadiah pertemuan kita" kataku.

Lucy sempat terkejut mendengarnya dan kemudian ia tersenyum senang.

"Benarkah? Kau serius?"

"Hum, aku serius"

Lantas Lucy kembali ke kasir dan aku mengikutinya untuk melakukan pembayaran.

"Hey Celeste, kau sudah menemukan gaun yang kau inginkan?"

Aku menoleh pada Michelle yang datang dengan beberapa pakaian yang dibawanya.

"Tidak, aku tidak tertarik dengan desainnya walaupun sangat bagus"

Michelle membawa semua pakaiannya ke meja kasir. Saat ia menoleh ia melihat jika ada gadis lain disampingku, gadis yang pernah ia lihat sebelumnya.

"Lucy Pevensie?"

"Ya, hai Michelle" sapa Lucy.

Michelle lantas memeluk Lucy senang, karena tak menyangka bisa bertemu kembali.

Keduanya berpelukan hangat dan membuat diriku tersenyum.

"Sudah pelukannya? Kapan kita akan membayar semua ini?" tanyaku.

Mereka berdua hanya tersenyum lebar dan saling menatap satu sama lain. Michelle segera membayar barangnya dan pergi bersama kami.

Kami bertiga berjalan berdampingan sambil menikmati indahnya kota.