CHAPTER 4.

853 62 1
                                    


                                  ✪✩✪

Malam hari.

Leona tengah asik menonton film dari laptop nya karena kebetulan ia sudah belajar dari tadi dan ia butuh istirahat. Ia duduk di sofa seorang diri, hanya ada camilan yang bisa menemani nya saat menonton film.

Namun, di saat saat seperti ini pasti akan ada hal yang mengganggu. Benar saja, Chaithania menunjukkan kembali hobi nya yang suka menghubungi Leona di malam hari. Ia mau tidak mau harus menunda film nya demi mengangkat panggilan dari Chaithania sebelum ia mematikan nya.

"apa?" tanya Leona saat ia mengangkat telepon Chaithania.

Di sisi lain, Chaithania saat itu baru selesai mandi setelah olahraga dan ia langsung menghubungi Leona.

"na, kak maela pengen minta nomer line kamu kemarin, boleh?" Chaithania segera mengatakan maksud nya menelpon malam-malam.

Leona terkejut dan terbangun dari rebahan nya, "hah?! benarkah?" seru nya.

"iyaa, ona! boleh gak nih?"

Leona menggigit jari nya, "eum... boleh deh" jawab nya pelan.

"hah? boleh apa gak? suara kamu kecil banget"

"iya iya! boleh, chai!" Leona membesarkan suara nya.

"ohh oke, aku berikan ya"

"iya, chai"

Leona hendak mematikan panggilan duluan, tapi ternyata Chaithania masih ingin menanyakan sesuatu padanya.

"ona, ona! jangan di tutup dulu!" teriak Chaithania yang sangat kuat agar tidak mengakhiri panggilan, membuat Leona terkejut bahkan hampir melempar ponsel nya.

"gausah teriak-teriak, chai! kenapa lagi?"

"maaf maaf. ini aku mau tanya, kamu ngapain sekarang?"

"lah aku kira penting! gak ngapain sih, cuma nonton film di laptop"

"aku bosen banget di rumah, boleh gak aku main ke rumah kamu?"

"bodoh ya? udah hampir jam 12 ini, chai! yang ada di jalan kamu di makan hantu di jalan"

"hah? benarkah? aku gak sempet liat jam"

"udah lah, kamu itu capek, kamu tidur aja sana"

"kamu gimana?"

"mau nonton lah" Leona langsung mematikan telepon duluan tanpa persetujuan Chaithania, bahkan sahabat nya itu terdengar masih memanggil diri nya tapi ia sudah lebih dulu mematika telepon.

Leona kembali melanjutkan film nya di sofa, ia mengambil posisi yang sama seperti sebelumnya.

Baru saja ia santai, tenang tanpa suara bising, ia mendengar suara pukulan dari lantai bawah dan sepertinya dari dapur. Leona segera meletakkan laptop nya di meja, ia kemudian berdiri sambil ketakutan.

"orang rumah kenapa lagi sih? gak ada selesai nya setiap hari berantem" ujar nya kepada diri sendiri.

"atau aku dateng kesana aja ya? aku takut ayah apa-apain ibu"

Leona bergegas membuka pintu lalu turun ke bawah. Benar saja dugaan nya, kedua orang tua Leona sedang bertengkar sampai beberapa piring sudah pecah di tangan ayah nya.

Leona mendekati ayah nya, "ayah, stop! ayah jangan kasar sama perempuan!" ia berteriak sambil menahan tangan ayah nya agar tidak memecahkan gelas di hadapan ibu nya.

Ayah Leona menghempas tangan nya, "bukan urusan kamu! ibu kamu ini kurang ajar! dia ambil kartu kredit ayah buat selingkuh sama bos di kantor dia!" teriak ayah nya sambil menunjuk wajah ibu nya.

Better Life | MilkLoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang