✪✩✪Hari senin tiba.
Seluruh siswa masuk sekolah seperti pada biasanya. Pagi-pagi akan ada banyak siswa berjalan di trotoar bersama teman-teman nya. Begitu juga dengan Leona dan Chaithania. Mereka berangkat dari rumah jalan kaki lalu menuju ke sekolah.
Di tengah perjalanan nya, sebuah mobil mewah berhenti tepat dengan keberadaan Leona dan Chaithania. Mobil itu pun nampak tidak asing bagi Leona.
Itu Maela.
Maela turun dari mobil dan mendatangi tempat Leona berdiri, "lena, kamu kenapa jalan kaki?" tanya nya.
"aku udah setiap hari kaya gini, kakak kenapa gak langsung lurus aja?" Leona kembali bertanya.
Maela tersenyum tipis, "aku mau ajak kamu dan chiathania sekalian ke sekolah, ayo ikut!" ia mengambil tangan kanan milik Leona untuk masuk ke mobil.
"e-eh! gapapa, kak? orang tua kakak gimana?" Leona bertanya lagi.
Maela melirik ke supir pribadi nya, "gak ada, aku di anter sama supir" ucap nya.
"aku di ajak juga, kak?" Chaithania menunjuk diri nya sendiri.
Maela mengangguk, "iya, nong" jawab nya. Chaithania pun mengangguk setuju.
Maela kemudian membuka pintu kursi belakang untuk Leona dan Chaithania. Maela memastikan kalau keduanya sudah aman dengan sabuk pengaman nya. Setelah itu, Ia kembali duduk di kursi depan dan supir nya kembali melanjutkan perjalanan.
Masing-masing telah sampai di kelas. Leona menaruh tas dan mengecek tugas yang di berikan oleh guru minggu lalu. Ia duduk seorang diri di kelas, sementara teman-teman nya yang lain sedang berkeliaran di luar kelas.
Tiba-tiba geng pembully Leona datang. Cery dengan kawan-kawan nya datang dan langsung menendang meja Leona. Getaran dari meja itu tentu saja membuat Leona jadi tidak fokus menulis.
Leona menatap Cery, "apa lagi sih? kalian bisa berhenti gangguin aku gak?" ucap nya dengan nada agak tinggi.
Jasellyn mengambil kursi yang di duduki Leona, "bangun! lo gak pantes duduk di kursi ini" ia mendorong Leona dari kursi nya.
Leona buru-buru mencegat Jasellyn agar tidak duduk di kursi nya, "jasellyn! jangan duduk disana! tugas aku belum selesai, gimana cara nya aku buat tugas kalau gak ada kursi?" teriak nya.
Cecillia duduk di atas meja Leona, "buta? di kanan kiri lo banyak kursi tuh, duduk aja disana!" bentak nya, ia lalu tertawa terbahak-bahak dengan yang lainnya.
"t-tapi kan itu punya temen-temen yang lain! kalo mereka masuk kelas gimana?" ujar Leona. Mata nya mulai berkaca-kaca.
Anora menarik baju Leona, "duduk! tinggal duduk apa susah nya! inget ya, urusan kita belum selesai" ia memaksa Leona duduk di salah satu bangku teman sekelas nya dan ia menatap Leona dengan tatapan tajam.
Leona memperbaiki kacamata nya, "urusan apa? aku kan diem aja selama ini sama kalian" jawab nya.
Cecillia menyentil pelipis Leona, "lo lupa waktu kemarin udah berani dorong anora?" ucap nya.
Leona menoleh ke Cecillia, "udah lama banget? kalian masih mau gangguin aku? gak bisa diem?" ia berdiri dan menatap satu per satu orang di depan nya.
Anora menarik baju Leona, "gak terima?! makanya gak usah main-main sama kita!" teriak nya dengan kencang tepat di depan wajah Leona.
Leona menutup hidung nya, "ew! nafas lo bau banget, minimal gosok gigi!" ia mendorong Anora karena tidak tahan dengan aroma busuk dari mulut Anora.
Floren menertawai Anora, "nora lo gak gosok gigi? hahaha jorok banget sih lo" ia mengejek Anora. Seluruh teman geng nya pun itu menertawai Anora sangat kencang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Better Life | MilkLove
Romanceseorang gadis culun yang bertemu dengan hidup penuh kegelapan yang akhirnya mendapatkan cahaya dan keluar dari dunia gelap itu. Milk and Love . - Write By Kriss Nadev -