CHAPTER 17.

622 34 0
                                    


                                  ✪✩✪

i was enchantéd to meet you,

please don't be in love with someone else...

please don't have somebody waiting,

on you...

Enchantéd dari Taylor Swift adalah lagu Maela setiap hari nya. Mendengar lagu itu, ia langsung memikirkan seorang Leona Lady Ambrita dalam pikiran nya. Leona menjadi satu-satu nya seseorang yang membuat Maela jatuh cinta sedalam ini dari sebelumnya. Cinta nya sedalam samudera dan sebesar atmosfer bumi.

Maela menyiram tanaman di depan rumah nya. Cuaca hari ini sangat bagus, tidak panas atau tidak dingin, Maela sangat suka cuaca seperti ini. Tetangga di sekitar komplek juga ramai berada di luar rumah, siang hari seperti ini sudah ada yang menghidupkan musik dengan volume tinggi.

Tiba-tiba Vera dan motor kuning nya berhenti tepat di belakang Maela. Ketua kelas itu terlihat seperti sehabis olahraga.

"kak maela?" gumam Vera.

Mendengar suara seorang gadis di belakang punggung nya, Maela langsung berbalik badan dan memgecek orang tersebut.

"hey!" teriak Maela, ia terkejut dengan kedatangan Vera yang tiba-tiba.

Vera turun dari motor nya, "kakak tinggal disini juga?" tanya nya.

Maela mengangguk, "iya. kenapa lo bisa sampai sini?" ia balik bertanya.

"temen aku tinggal disini" ucap Vera.

Maela mengangguk, "ohhh iya. yaudah lo lanjut aja, gue mau lanjut nyiram" ucap nya.

Vera terdiam sebentar, ia memikirkan sesuatu untuk di ucapkan kepada Maela.

"kak" panggil Vera.

Maela berbalik badan dan mengarahkan selang air ke bawah, "hm?" gumam nya.

"kakak bisa bantu aku?" tanya Vera, wajah nya terlihat sangat gugup.

Maela menganggukkan kepala nya satu kali, "apa?" ucap nya.

"aku... aku suka leona" ujar Vera.

Seketika Maela terdiam tanpa berkedip sekalipun. Tiba-tiba suasana hati nya menjadi buruk dan jadi malas bicara.

"aku harap kakak gak ada rasa ke leona dan kakak bisa kan bantu aku?" ujar Vera lagi di tenang keheningan Maela.

"bantu apa?" ucap Maela menggunakan wajah datar akibat merasa tidak suka jika ada yang menyukai Leona selain diri nya. Ia merasa sedang berhadapan dengan saingan nya.

"bantu aku buat deketin leona dan tolong kasi tau dia tentang perasaan aku" jawab Vera.

Maela menghela nafas kasar, "kalo lo mau leona tau tentang hati lo, seharusnya lo ngasi tau dia sendiri, masalah bantu ngedeketin gue gatau soal itu" ucap nya dengan nada lumayan tinggi.

"tergantung leona, kalo dia suka sama lo, lo menang. kalo dia nolak lo, dia bukan takdir lo" jelas Maela.

"gue permisi" Maela masuk ke dalam rumah dan menutup pagar sangat kencang. Selang air yang ia pergunakan untuk menyiram masih mengalir di pot tanaman.

Vera masih tinggal di depan rumah Maela sambil termangun. Ia pun segera pergi dengan motor kuning nya dari rumah Maela.

Sementara itu, Maela berbaring di sofa sambil menatap dinding kamar yang berwarna hitam itu. Berbaring seakan tak ada semangat lagi untuk melakukan kegiatan apapun, padahal kamar nya begitu berantakan.

Better Life | MilkLoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang