7. Berdebar

268 19 0
                                    

Selamat membaca!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca!

。・:*˚:✧。

Setelah pesta kedewasaan yang syukurnya berlangsung lancar kemarin dilaksanakan. Alicia kini tengah menikmati waktunya dengan bersantai setelah lelah menyambut tamu dan memasang wajah ramah sepanjang acara.

Gadis itu tentu saja lega karena berhasil merubah salah satu alur cerita. Ia berharap setelah merubah alur cerita, ending hidupnya juga akan berubah. Jujur, Alicia masih takut dengan Butterfly Effect. Ketertarikan William padanya mungkin terjadi karena ia belum bertemu dengan pemeran utama. Selena.

Ia sadar bahwa banyak yang berubah dari plot novel yang ia baca. Seperti kejadian di malam kedewasaannya. Lalu pertemuannya dengan Michael.

Di novel aslinya, ia bertemu Michael ketika lelaki itu memutuskan untuk melakukan pemberontakan. Saat itu ia sudah tinggal di istana untuk mempersiapkan pernikahan nya. Namun pertemuannya dengan Michael berlangsung lebih cepat dibandingkan dari waktu yang seharusnya. Alicia sadar kalau perubahan ini terjadi karena ia yang berusaha merubah jalan cerita.

Pertemuannya dengan Michael malam itu membuat ia terpukau. Wajah Michael benar-benar tampan. Ia tinggi dan gagah. Memikirkan hal itu Alicia berdecak kesal. Selena benar-benar beruntung diperebutkan oleh 2 tokoh utama!

"Nona muda."

Elesia yang menemani Alicia di taman tersebut mencoba memanggil nona nya yang sedari tadi melamun menatap taman bunga di depannya.

"Hmm?" Alicia berdehem pelan. "Minggu depan nona sudah mulai bisa pindah ke istana." Elesia menatap nona mudanya yang tampak masih mendengarkan Elesia. "Jika boleh, saya ingin ikut nona disana."

Alicia menatap Elesia yang berwajah lesu disampingnya. Sesuai peraturan istana bahwa calon permaisuri akan menetap di istana untuk belajar tata krama kerajaan serta mempersiapkan diri menjadi calon permaisuri. Tentu saja Alicia harus mempersiapkan kepindahannya. Dalam novel, Elesia tidak ia bawa ke istana. Ia yang memiliki hati keras itu tak membawa pelayan setia nya ini karena tak merasa Elesia dibutuhkan disana. Tentunya pihak istana akan memberikan pelayan baru disana. Namun keputusannya salah, setelah Selena mulai masuk ke istana. Pelayan yang semula baik padanya perlahan memberi dukungan pada Selena dan menganggap Alicia wanita jahat yang menahan William dengan obsesinya. Sedangkan Elesia terus saja membela nya diantara rumor-rumor buruk yang terus bertebaran. Gadis itu bahkan menangis tersedu saat kematian dirinya dan sering datang ke peristirahatan terakhirnya. Disaat hampir semua orang merayakan kepergiannya.

Alicia memegang lembut tangan Elesia. Netra coklatnya menatap Elesia yang kini ikut menatapnya. "Tentu saja aku akan membawamu. Kau tetap harus melayaniku sampai mati!" ujar Alicia dengan nada santai

Antagonis ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang