Selamat membaca!
⋆.ೃ࿔*:・
Hubungan Alicia dan William nampaknya semakin dekat. Keduanya bahkan beberapa kali bertemu di luar istana untuk sekedar menghabiskan waktu bersama. Selama seminggu setelah pesta debutante, keduanya sudah 3 kali jalan bersama. Hari ini adalah agenda jalan mereka yang ke tiga kali. Dimana William mengajaknya mencoba restaurant baru yang ada di tengah kota.
"Wah aku rasa beratku akan bertambah habis ini." keluh Alicia. Gadis itu sudah makan 2 porsi pasta dan pizza yang disajikan pelayan. Alicia akui restaurant ini memiliki nilai autentik tersendiri. Walaupun lidahnya tak terbiasa dengan masakan eropa, namun ia lama-kelamaan mulai menyesuaikan diri meskipun terkadang lidah asia nya merindukan makanan Indonesia.
"Bagus untukmu! Kamu memang harus menambah berat badan, Putri." ujar William
"Eyyy, dasar lelaki. Kalian mana tahu susahnya diet. Bernafas saja rasanya menambah berat badan bagiku."
William menatap Alicia yang mendumel lucu. Entahlah, semua dalam diri gadis itu seketika tampak menarik baginya. Seakan kebenciannya dulu hilang semua. William tentu tak akan mengatakan dengan gamblang ia mencintai Alicia, tentu saja cinta terlalu dini baginya. Ia hanya merasa nyaman dengan Alicia yang tidak terlalu agresif seperti dulu. Gadis itu seperti kembali pada Alicia kecil yang ia kenal dulu.
"Aku ingin mengatakan sesuatu." William berkata seraya menatap Alicia yang tengah menatap dessert nya
"Hmm, kenapa?"
"Lusa aku akan ke perbatasan timur. Ada isu pemberontakan dan penyusup disana."
Alicia yang tengah memotong cake di depannya seketika menghentikan kegiatannya. Jadi akhirnya tetap sama ya? Alicia berpikir bahwa plot novel sudah berubah. William tertarik padanya dan selama seminggu ini keadaan aman tanpa gangguan. Namun nyatanya semua hanya memundurkan waktunya. Ternyata tetap terjadi. William tetap akan bertemu Selena.
Seketika Alicia merasa takut. Ia cukup percaya diri jika William belum bertemu Selena. Namun jika William bertemu dengan Selena. Apakah kepercayaan diri yang ia punya akan tetap sama? Rasanya bagaimanapun ia mengelak takdir, kematian akan tetap menemuinya.
"Jadi aku mungkin beberapa saat tidak bisa menemuimu. Keadaan disana belum bisa diperkirakan. Aku usahakan akan pulang secepatnya." ujar William lagi
"Putra mahkota--"
William menatap Alicia yang menatapnya. Netra gadis itu tampak sendu, "Kalau disana kau bertemu dengan seseorang. Dan kau menyukainya. Apakah kau akan membuangku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonis Chance
FantasyMelisa sudah sering sekali membaca novel transmigrasi. Tidak seperti pembaca lainnya yang mendukung percintaan protagonis agar bersama. Ia lebih menyukai semangat Antagonis yang tak kenal lelah. Harusnya sih hanya membaca saja. Namun ia tidak menyan...