PART. 1: DARA WILLONA REFARNIO

25 6 0
                                    

REFARNIO adalah salah satu nama marga yang saat ini hanya dimiliki oleh satu-satunya keluarga diantara jutaan keluarga bermarga didunia. Marga yang paling terkenal karena pemilik marga tersebut merupakan seorang mafia kaya yang sangat ditakuti.

Antonio Refarnio, seorang pria pemilik marga tersebut sekaligus merupakan ketua mafia kaya yang banyak dikenal dan ditakuti. Walaupun banyak ditakuti, namun tak dapat dipungkiri bahwa masih banyak orang-orang yang berani padanya dan nekat melakukan hal-hal yang berakhir membuat diri mereka sendiri harus kehilangan nyawanya dengan cara yang tragis.

Semengerikan itulah seorang Antonio Refarnio.

Bertahun-tahun Antonio menguasai berbagai perusahaan, tambang, dan sektor lainnya, bertahun-tahun itu pula Antonio menjadi incaran banyak kelompok asing yang ingin membunuhnya. Satu hal yang menjadi incarannya adalah kekuasaan dan harta kekayaan yang dimiliki oleh Antonio.

Hingga pada akhirnya, Antonio dan keluarga kecilnya harus menerima kekalahan dan terbunuh secara keji oleh sekelompok orang asing yang kini berhasil merebut kekuasaan dan harta kekayaan milik Antonio. Kematian Antonio beserta keluarganya dalam kejadian mengerikan itu, membuat orang-orang percaya bahwa tidak ada satupun keluarga Refarnio yang tersisa hidup.

Namun apakah itu semua benar? Tidak

Dari kejadian itu yang tersisa hanyalah seorang anak perempuan berumur lima tahun yang menangis karena harus melihat kedua orang tuanya terbunuh dihadapannya.

Anak perempuan itu bernama Dara Willona Refarnio. Satu-satunya orang yang memiliki marga Refarnio atau lebih tepatnya adalah keturunan langsung dari seorang Antonio. Walaupun kehadiran marga Refarnio masih ada, tetapi orang-orang percaya bahwa marga Refarnio telah hilang.

Saat ini Dara telah tumbuh sebagai seorang wanita yang cantik. Ia menjadi sosok yang pemberani dan tidak pernah takut dengan siapapun. Sifatnya benar-benar seperti Antonio.

Dara mengelap pelipisnya yang penuh keringat dengan handuk. Olahraga dipagi hari merupakan rutinitasnya setiap hari walaupun wajah dan tubuhnya masih terasa sakit karena pertandingan dua hari yang lalu.

Dara duduk bergabung dengan Vano, anak dari Ana yang sedang asik menonton film kartun spons kuning favoritnya. Walaupun Vano sudah menginjak masa-masa remaja SMA yang penuh dengan drama percintaan dan perbucinan, sampai saat ini Vano lebih menyukai film kartun dibandingkan menonton film bergenre lainnya.

"Mana ibu?" tanya Dara memulai pembicaraan.

"Baru aja pergi kerumah temannya buat antar kue pesanan" jawab Vano dengan tatapan yang masih fokus pada televisi.



Tokkk......Tokkk......



Sebuah ketukan pintu yang menandakan seseorang baru saja datang untuk berkunjung ke rumah mereka.

"Buka dong No!" perintah Dara.

"Enggak ah. Lo aja kak"

"Gue baru selesai olahraga. Masih capek"

"Gue lagi sibuk kak"

Dara memutar bola matanya karena malas dengan sifat menyebalkan sepupunya yang sudah ia anggap seperti adiknya ini. Dara beranjak dari duduknya dan berjalan dengan langkah malas menuju pintu utama untuk membukakan pintu.

Disana terlihat seorang gadis manis dengan tubuh pendek dan rambut panjang yang diikat kuda sedang tersenyum pada Dara.

"Siapa?"

She is DaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang