02. LA

1.2K 114 0
                                        

"Buna kenapa Papa sibuk terus? Kapan Hoji bisa tidur sama Papa?" Tanya Hoji yang saat ini berbaring di pangkuan Jaemin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Buna kenapa Papa sibuk terus? Kapan Hoji bisa tidur sama Papa?" Tanya Hoji yang saat ini berbaring di pangkuan Jaemin.

Mereka saat ini sudah berada di atas kasur, Jaemin siap untuk menidurkan sang anak.

"Kan tadi Papa udah bilang kalau Papa liat keadaan dulu" jawab Jaemin.

"Ini sudah jam delapan Buna, jam berapa papa mau datang? Hoji sudah mengantuk" ujar Hoji sembari melihat jam tangannya.

Jaemin tersenyum dan mengusap rambut sang anak.

"Hoji tidur saja, nanti kalau Papa datang, Papa akan tidur bersama Hoji di sini" ujar Jaemin.

"Tapi bagaimana kalau tidak datang?" Tanya Hoji lagi.

"Hoji tidur dengan Buna seperti biasa" jawab Jaemin yang membuat Hoji melemaskan badannya.

"Kenapa? Gak suka tidur sama Buna?" Tanya Jaemin.

"Bukan tidak suka, tapi Hoji sangat ingin tidur dengan Papa, Hoji mau ngerasain tidur sama Papa dan Buna, sekali aja gapapa kok" jawab Hoji yang membuat Jaemin tersenyum getir.

Dalam hati Jaemin terus merutuki dirinya sendiri, karna keegoisannya sang anak tidak dapat merasakan kasih sayang seorang Papa.

Bahkan yang sekarang sangat Hoji harapkan untuk tidur dengan dia itu bukanlah Papa kandungnya.

Melainkan hanya orang asing yang Jaemin harapkan bantuannya.

Ting tong

Ting tong

Mendengar suara bel, Hoji segera turun dari tempat tidur dan berlari keluar kamar.

Jaemin menatap heran anaknya itu.

Karna tidak biasanya Hoji banyak tingkah seperti itu.

Jaemin menggeleng kepala dan beranjak untuk menyusul sang anak.

"Siapa jam segini bertamu" monolog Jaemin.

Sesampainya Jaemin di ruang depan, Jaemin melihat Hoji yang menatap pintu rumahnya yang masih tertutup itu.

Jaemin terkekeh.

"Kenapa tidak di buka?" Tanya Jaemin.

Hoji menoleh dan tersenyum.

"Tinggi Buna, Hoji tidak sampai" jawab Hoji sembari menunjuk ganggang pintu yang memang tidak dapat ia jangkau itu.

"Itulah, kenapa juga Hoji sangat senang seperti ini? Tidak seperti biasanya sampai meninggalkan Buna" ujar sembari tangannya kini membuka kunci pintu rumah.

Sudah larut sebenarnya untuk seseorang bertamu, bahkan Jaemin sudah mengunci pintu dan bersiap untuk tidur dengan sang anak.

Hoji tidak menjawab, dia seperti menanti pintu tersebut terbuka.

Love Accidentally Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang