08. LA

818 101 5
                                    

"Buna, ini sudah sore, apa Papa tidak datang?" Tanya Hoji yang sedari tadi memantau dari balkon rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Buna, ini sudah sore, apa Papa tidak datang?" Tanya Hoji yang sedari tadi memantau dari balkon rumahnya.

Memantau ke arah halaman depan rumah.

Jaemin yang tengah menjahit itu menggeleng tanpa menoleh.

"Buna tidak tau sayang, tapi saat ini mungkin papa sedang menghabiskan waktu bersama nenek" jawab Jaemin.

Hoji mengangguk dan menghampiri Buna-nya.

Lalu Hoji ikut duduk di kursi menjahit Buna nya yang memang cukup untuk 2 orang itu.

"Buna habis ini mau ke butik" ujar Jaemin.

"Um? Nanti kalau Papa datang bagaimana?" Tanya Hoji yang kini memeluk tubuh Buna nya dari samping.

"Hanya sebentar sayang, Buna sudah lama tidak memantau ke butik" ujar Jaemin.

"Kan ada Kak Yayang yang ngurus butik Buna" ujar Hoji.

Fyi, Yayang itu adalah orang kepercayaan Jaemin yang Jaemin amanah kan untuk mengurus butiknya.

"Iya memang ada Kak Yayang, tapi kan Buna harus mantau juga sayang, gak boleh ngandelin Kak Yayang terus" ujar Jaemin.

"Hoji tinggal sendiri aja ya Buna di rumah, Hoji mau nunggu Papa datang" ujar Hoji yang membuat Jaemin menghentikan kegiatan menjahitnya.

Jaemin membalas pelukan sang anak dan menggeleng.

"Buna gak mau, Hoji gak boleh tinggal sendirian. Iya kalau nanti Papa datang, kalau enggak?" Tanya Jaemin.

"Masa iya Papa gak datang? Kan udah dari kemarin gak ketemu Hoji" ujar Hoji seperti merengek.

Jaemin terkekeh.

Jaemin melipat kain jahitannya itu, tanda ia sudah selesai dan akan lanjut nanti lagi.

Sekarang anak kesayangannya lagi rewel.

Jaemin kini menggendong Hoji ala koala.

"Iya Papa pasti datang, tapi kemungkinan nanti sore" ujar Jaemin.

"Buna kan ada nomor telpon Papa, kenapa tidak Buna telepon dan tanyakan langsung pada Papa? Papa dimana dan kapan papa akan ke sini?" Ujar Hoji.

Jaemin meringis mendengar itu.

"Tapi Buna tidak mau ganggu waktu Papa sayang" ujar Jaemin mencoba meminta pengertian.

"Kenapa ganggu? Kan Buna pasangan Papa?" Tanya Hoji.

Jaemin menghela nafas dan mengangguk.

"Baiklah baiklah anak Buna" ujar Jaemin sembari menepuk nepuk pantat sang anak.

Hoji tertawa pelan dan menelusupkan wajahnya di curuk leher Jaemin.

Jaemin kini berjalan-jalan di kamar seolah mencari sesuatu.

Love Accidentally Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang