Sesuai dengan yang direncanakan Hardi diawal, kini Hardi dan Ririn baru saja turun dari pickup, ya mereka berdua tidak mengendarai motor karena saat keluar dari gerbang rumah pak Sugeng tiba-tiba turun hujan, maka dari itu mereka memutuskan untuk meminjam pickup pak Sugeng daripada kehujanan nanti malah masuk angin.
"Kok ada motor baru mas?" tanya Ririn dengan penasaran, pasalnya sebelum ke rumah mertuanya ia sudah mengunci pintu gerbang kok tiba-tiba ada motor baru yang terparkir cantik didepan teras rumahnya.
"Itu buat kamu" jawab Hardi dengan senyuman manisnya.
"Buat aku?" tanya Ririn dengan mata berbinar-binar.
"Hmm, selamat ulang tahun istriku" sambil mengucapkan itu Hardi mengecup kening sang istri.
"Makasih mas, Ririn sayang mas Hardi" setelah itu mereka berpelukan dengan erat.
"Mas Hardi kapan belinya? katanya tadi mau ke kota sama bapak? mas bukannya masih marah sama aku gara-gara tadi malam? tapi tadi mas kok dirumah ibuk?"
"Tanyanya satu-satu sayang, nanti mas jawab. Sekarang liat dulu motornya"
"Mas emang kamu punya uang? kok tiba-tiba banget beliin aku montor?" apa-apaan mama Ririn ini? meragukan kekayaan papa Hardi.
"Heh?! ya punya dong! apa si yang nggak buat kamu" kok tiba-tiba romantis? ada gerangan apa ini pak Hardi?.
"Makasih ya mas atas semua hal yang mas berikan dari kehangatan, kasih sayang, keluarga, dann kekayaan. HAHAHAHA"
"EH? kamu itu yaaa, iya sama-sama istriku"
___
Cuaca malam ini sangat mendukung untuk melakukan hiya-hiya, ditemani dengan sejuknya udara sehabis hujan. Setelah sesi mellow karena Ririn ditelpon ibunya dan juga surprise yang begitu mengejutkan, kini mereka berdua sedang santai-santai sambil menonton film sinetron kesukaan Ririn.
"Hih! sebel banget padahal dikit lagi ketahuan!"
"Aduh! kalo sebel sama televisi jangan rambutnya mas yang dijambak sayang" Pasalnya kini rambut Hardi menjadi sasaran empuk untuk dijambak Ririn karena suaminya itu sedang merebahkan kepalanya di pangkuannya.
"Ya lagian gendeng banget!"
"Loh! kamu mau kemana mas?"
"Mau ke kamar bentar"
Daripada menjadi bahan untuk amukan sang istri, Hardi memutuskan pergi ke kamarnya untuk membuka benda pipih yang sedari tadi ada pesan masuk dan selalu ia abaikan sejak tadi.
✉️ +62 098-5422-8051
Assalamu'alaikum mas
Gimana kabarnya?
Kamu sehat kan?
Lama kita nggak ketemu mas
Mas kalo kamu ada waktu luang kita ketemu lagi ya?
Mas kangen
Aku kangen kamu mas
Mas Hardi?
Mas?
telepon suara tidak terjawab
telepon suara tidak terjawab
telepon suara tidak terjawab

KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Hardi
RomanceRirin yang jengah dengan pertanyaan kapan nikah? kapan nikah? Tiba-tiba ada duda yang melamarnya dan ingin menikahinya.