Chapter 7

44 23 1
                                    

"Jika Tuhan berkehendak, maka terjadi. Keajaiban mungkin memang ada"_Xyfel

~~~

"Pemandangan yang indah" gumam seseorang.

Yang seseorang itu katakan memang benar, di sekeliling-nya terdapat berbagai pepohonan, bunga-bunga bermekaran yang dihinggapi beberapa kupu-kupu, udara yang menyejukkan hati. Definisi keindahan sangat melekat pada tempat itu.

"Ara dimana ya? Kok udah berada disini sih. Perasaan tadi Ara bareng kak Al. Tapi, tempat ini bagus banget. Ara nggak pernah lihat sebelumnya." ucap Kanara. Yah, seseorang itu Kanara.

"Ara..." panggil seorang lelaki dibelakangnya

"D-ad..."

"Iyaa, ini daddy sayang. Sini, baby girl."

"Dad, kok bisa..."

"Nggak apa-apa, jangan takut. Daddy nggak gigit kok. Masa kamu nggak kangen sama daddy yang tampan ini?" ujar Bram yang tak lain adalah orang tua Kanara dan Aldara.

"Iya tuh, dari tadi pun Ara nggak ada lihat mommy di sini. Pada hal mommy udah kangen banget sama anak mommy yang menggemaskan ini" sahut yang lain, mommy Eileen.

"Mommy juga disini..." ujar Kanara lagi. Dia heran, bukankah orang tuanya sudah meninggal?

"Iyaa dong, mommy kan pengen jumpai anak gadis mommy. Sini peluk, sayang" ujar mommy Eileen.

Walaupun agak aneh, tapi Kanara juga tidak bisa membohongi dirinya bahwa dia juga sangat menginginkan momen ini. Tak urung pun, dia berlari memeluk mommy dan daddy-nya.

"Ara juga kangen sama mommy dan daddy..." gumam Kanara ketika sudah berhasil memeluk erat kedua orangtuanya.

"Mom, dad, ini momen yang paling Ara nantikan dari dulu. Pelukan sama mommy dan daddy. Karena Ara nggak pernah ngerasain..." lirih Kanara.

"Emm... Jangan melow dong sayang. Sekarang kan dah kesampaian. Jadi, mari kita senang-senang" ucap Daddy Bram mengacaukan suasana haru.

"Beneran??" tanya Kanara penuh semangat

"Benar, sayang. Makanya, jangan sedih kan daddy sama mommy udah di sini bareng Ara" jawab daddy Bram.

"Yeay.. asyikk... Ayo dad, mom, main kejar-kejaran" ajak Kanara kepada orangtuanya.

"Ayo dad, mom. Kejar Ara kalau bisa, hahaha" lanjut Kanara penuh tawa karena orang tuanya mulai mengejar dirinya. Lihatlah, Kanara yang sudah memasuki masa remaja itu, terlihat sangat menggemaskan. Sifat kanak-kanak masih melekat sempurna dalam dirinya.

Hari ini, hari yang mungkin sangat membahagiakan untuk Kanara. Dia bisa melihat secara langsung wujud daddy dan mommy-nya. Memeluk mereka, bermain bersama, tertawa, dan dia juga merasa dimanjakan.

•••

Cukup melelahkan bermain sana-sini. Akhirnya, mereka memutuskan beristirahat sejenak. Saat ini, mereka bertiga sedang beristirahat di taman.

"Dad, Ara bingung deh. Kok bisa Ara ketemu mom sama dad di sini. Bukannya kata kak Al, mom sama dad itu udah tenang di surga. Apa jangan-jangan Ara berada di surga?" tanya Kanara yang sudah tidak bisa mengelak dari rasa penasaran.

"Kamu memang sedang berada di alam bawah sadar sayang. Tapi, bukan berarti kamu di surga sekarang. Kakak kamu memang benar, kami di sini karena kangen dan pengen ketemu sama anak gadis kami yang cantik" jawab mommy Eileen

"Ohh, gitu yaa. Kalau misal Ara ikut mom sama dad, boleh?"

"Belum waktunya, Ara. Kamu nggak kasihan sama kakak kamu? Dia sendirian nanti"

"T-tapi mom..."

"Ara... kakak kamu sayang sama kamu. Kakak mungkin pernah berbuat jahat sama kamu, kakak kayak gitu pasti ada alasannya sayang. Kamu juga harus balik, waktu dad sama mom nggak banyak Ara" ujar daddy Bram penuh perhatian. Dia tahu Kanara punya trauma tersendiri atas tindakan Dara selama ini.

"Dad, Ara nggak mau balik. Kak Al emang udah mulai berubah tapi Ara juga mau bareng terus sama mommy dan daddy"ujar Kanara

"Sayang, maafin kami tapi belum waktunya kamu ikut mom sama dad. Kakak kamu masih butuh kamu, Ara. Kamu harus tahu itu" ucap mommy Eileen. Waktu mereka tidak banyak lagi. Terbukti dengan perlahan tubuh mereka mengabur, terlihat samar-samar. "Maaf, sayang. Mom sama dad harus pergi. Kamu baik-baik yaa sama kakak kamu. Titip salam buat kak Aldara. Kami sayang kalian berdua" lanjut mommy Eileen.

Perlahan tubuh daddy Bram dan mommy Eileen sirna dari pandangan Kanara. "Mom... Dad... Jangan tinggalin Ara. Mommy... Daddy..." teriak Kanara tapi percuma, tubuh kedua orangtuanya tak terlihat lagi. Bahkan sekitarnya pun berubah menjadi serba putih.

"Mom... Dad... Ara dimana??? Kak Al, Ara takut..." teriakkan Kanara bergema di ruang hampa serba putih itu. Ketakutan yang hinggap di hati dan pikirannya semakin merajalela. Hingga akhirnya, dia mulai kehilangan kesadaran.

•••

"Mommy... Daddy..." teriakkan Kanara dari alam bawah sadarnya.

"Ara, Ara, sadar sayang. Ara..." ucap Dara yang mencoba menyadarkan sang adik dari pingsannya.

"H-hah... Hah... Kak Al..." ujar Kanara terengah-engah, dia merasa baru saja di tarik dari jurang yang paling dalam dan tiba-tiba dilempar lagi ke atas, kaget pastinya, dan agak syok juga karena yang ia lihat sekarang hanya pondok dengan pemandangan pantai di sampingnya.

Ia mencoba melihat sekali lagi sekelilingnya, tidak ada lagi taman yang indah, tidak ada lagi mommy, dan daddy di sekitarnya. Dan terbukti dia hanya bermimpi.

"Ara, kamu nggak apa-apa kan? Apa yang sakit?" tanya Dara memastikan keadaan sang adik yang masih terlihat syok.

"Ara nggak apa-apa kak. Kak Al tahu nggak? Tadi, Ara ketemu sama mommy sama daddy. Ara pengen ikut mereka kak Al" pinta Kanara

"Hm, cuman mimpi sayang. Kamu udah janji yaa, nggak akan ninggalin kakak sendirian di sini. Kamu nggak boleh ingkar janji" balas Dara

"Iyaa kak, maafin Ara"

"Nggak apa-apa, sekarang kita pulang ajaa yaa. Kayaknya kamu kecapean satu harian main di luar. Maafin kakak juga nggak mikirin kesehatan kamu, kakak malah ngajak kamu main sampai sore kayak gini. Bahkan kamu pingsan sayang. Maafin kakak yaa" sesal Dara

"Kakak nggak boleh merasa bersalah. Ara senang bisa main berdua sama kakak"

"Makasih princess, yaudah kita pulang ajaa. Let's go" seru Dara menggendong sang adik di depan tubuhnya ala koala menuju ke mobil.

"Let's go, haha"

Sekali lagi, hari kebahagiaan menghampiri Kanara. Dari pagi sampai sore dia bisa main bareng kakaknya. Seperti janji kakaknya sebelumnya. Siap sarapan mereka akan jalan-jalan. Tapi, satu yang belum kesampaian, melihat senja. Kanara kecapaian dari jogging, ke mall, main di Playground, sampai mereka bermain air dipinggir pantai menunggu senja.

Saat bermain dipinggir pantai tadi, Kanara tiba-tiba pingsan. Dan di alam bawah sadarnya dia malah menemukan kebahagiaan lainnya. Bertemu kedua orangtuanya. Kanara berharap kebahagiaan yang ia rasakan akan bertahan lama.

•••

Akhirnya muncul lagi guyss...
Happy reading🥰

Tugirls Though [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang