Transformasi

636 40 0
                                    

"Kalo gitu lu berani ngikutin ide gila gue gak?!" Tanya namja pirang itu

"Apapun bakal gue lakuin buat keluar dari sini hidup-hidup"

Namja itu pun menggoreskan tangannya dengan pisau yang dimilikinya. Darahnya pun bercucuran.

"YAK, APA YANG LU LAKUIN?!"

"Diem dan hisap darah gue sekarang" ucap namja itu sambil mengulurkan lengannya.

Minghao yang melihat itu menatapnya bingung.

Dasar psycho. Masa gue disuruh minum darah

"Gue tau ini aneh. Tapi hanya ini cara satu satunya yang gue punya"

Minghao mengangguk dan memegang tangan yang sudah berlumuran darah itu.

"Ini bakal terasa sedikit sakit"

Minghao mendekatkan lengan itu dengan mulutnya dan sedikit perasaan jijik. Tidak sedikit, sejujurnya sangat banyak. Namja itu mendekatkan mulutnya pada ceruk leher Minghao. Digigitnya leher Minghao dan menyesapi darah yang dimiliki Minghao. Sedangkan Minghao menyesapi darah yang ada di tangan namja tampan itu.

"Akh..ini s-sakit. P-panas" ucap Minghao yang memegang jantungnya.

Saat ini badannya sudah penuh dengan urat-urat yang keluar. Tanpa tersadar meneteskan air matanya perlahan. Namja itu terus memeluk Minghao sambil melihat perubahan yang terjadi padanya.

Namja itu memberikan jubahnya untuk menutup diri Minghao.

"Lu ngapain?" Tanya Minghao

"Jagain lu dari bahaya" dengan menutup Minghao dengan tudung jubah itu

Minghao hanya menjawabnya dengan anggukan

"Lu udah kuat buat keluar sekarang?" Namja itu mengulurkan tangannya

Minghao menatapnya tajam dan mengangguk. Diraih tangannya dan dirinya pun berdiri. Minghao mengepalkan kedua tangannya dan langsung menendang pintu ruangan itu.

Dipukulnya satu per satu mahluk itu. Ya, sekarang kekuatan Minghao sudah sebanding dengan mahluk itu. Minghao memukul salah seorang mahluk hingga terkena rusuknya dan dicabutnya tulang itu.

Minghao terus memukul dan menusuk mahluk itu tepat pada jantungnya menggunakan tulang rusuk. Sedangkan namja itu menembak dari kejauhan dengan kedua pistolnya. Perpaduan yang sangat keren jika mereka satu tim.

Mereka terus berjalan sampai keluar pintu. Namja itu menarik Minghao dan berlari bersama. Mereka pun sampe disebuah taman.

"Gue cuman bisa nganterin lu sampe sini" ucapnya

"Te-terimakasih. Ini gue kembaliin" ucap Minghao sambil memberikan jubah yang telah dilepasnya

"Gak usah. Simpen aja. Mungkin suatu saat lu butuh"

"Siapa nama lu? Gue Minghao" ucapnya sambil mengulurkan tangan

"Moon"

"Moon? Moon siapa tepatnya?"

Belum selesai Minghao bertanya, namja itu sudah pergi melesat entah kemana

----------------------------

Namja itu bangun dengan tenang. Tidurnya malam ini sangat nyenyak. Akibat kelelahan melawan mahluk semalam. Dirinya langsung pergi ke dapur

"MOON JUNHUI APA YANG LU LAKUIN SEMALAM HAH?!" tanya seorang namja cantik sambil melemparkan pisau yang berhasil dihindarinya

"Gue cuman melakukan hal yang seperti biasanya kita lakukan" ucap namja itu sambil meminum americano nya

"UDAH BERAPA KALI GUE BILANG STOP NGUBAH MANUSIA MENJADI VAMPIR" kesal namja cantik itu

DARKNESS [JUNHAO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang