Percayalah pada sesuatu dan tidak hidup dengan kebohongan-Gandhi-
Satu kutipan itu seolah mengingatkan Aji bahwa ia harus percaya pada sesuatu.Hatinya, yang mengatakan bahwa ia tertarik pada lelaki kecil dengan nama Harel Reynolds.
Maka mungkin,kegi...
Pagi ini Aji harus menelan rasa tidak nyamannya saat Ciara memeluk pinggangnya erat di belakang,padahal jalanan tidak terlalu rusak dan kecepatan yang tidak akan berpotensi membuat Ciara yang berada di boncengannya terjatuh
Semakin kesal saat Aji terus ditempeli saat sudah memasuki halaman sekolah.Tangan nya pun seolah akan menggenggam tangan Aji,namun tak sempat saat lelaki incarannya itu berlalu begitu saja
Aji menangkap tubuh Harel yang sedang berlari,nafas lelaki kecil itu terengah dengan keringat membasahi wajah
"Kamu baru sembuh kenapa main lari- larian"
"Hehe,pak Aji lepas dulu dong"
Pertama kalinya Aji mendengar kekehan Harel,mengapa sangat menenangkan mendengar nya,namun ketenangan itu terganggu saat Marshell meneriaki nama Harel dengan nafas yang juga sama-sama terengah,Harel panik.Sebisa mungkin melepaskan tangannya yang di cekal kuat,hingga suara Marshell semakin terdengar jelas juga Harel yang semakin merengek tanpa sadar
Semakin panik saat Marshell sudah nyaris menangkapnya namun Aji menarik tangan Harel,membawa langkah keduanya menuju taman belakang
"Kenapa ga daritadi sih" Sentak Harel,saat keduanya saling mengatur nafas
"Pengen liat muka panik kamu aja,baru kali ini juga saya denger kamu merengek sebegitunya"
Sial, keinginan nya memukul Aji semakin memuncak,namun tangan yang sudah terangkat itu turun perlahan saat Aji tiba tiba merapihkan rambutnya yang berantakan,juga keringatnya yang diusap lembut menggunakan kemeja bagian pergelangan tangan milik Aji
Harel melotot terkejut,tangannya dengan segera meraih pergelangan tangan Aji,mengusap kemeja yang kotor karena keringatnya
"Kenapa sih? Kemeja bapak tuh putih nanti kalo keringat saya berbekas gimana? Nanti warnanya jadi coklat,ih kan jo-"
"Ga apa,masih bisa di cuci"
Harel bungkam.Netranya menatap dalam pada manik hitam kelam milik Aji,menerawang segala perlakuan Aji yang akhir-akhir selalu membuat jantungnya berdetak tak karuan
Harel takut,ia takut jika harus mengetahui fakta bahwa ia sedang jatuh cinta
"Harel ga usah terlalu di pikirkan ya?"
Harel diam,memberi waktu Aji untuk memberikan penjelasan atas ucapannya
"Perasaan saya,Jangan merasa terbebani"
"Pak,saya-"
Belum sempat melanjutkan ucapan,bel sekolah berbunyi,membuat Aji tersenyum dan menyuruh Harel untuk ke kelas
"Pelajaran saya nanti cukup membaca pdf yang saya bagikan di group,saya tidak bisa masuk kelas hari ini"
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Yosha tidak tahu apa yang merenggut fokus Jevian.Biasanya,saat melakukan survey fasilitas sosial selama beberapa hari ini,Jevian menjadi yang paling bersemangat karena ingin cepat selesai untuk bergelung kembali dengan kasur lantai rumah