Bagian 8: Menjauh

42 10 0
                                    

Gawat! Harel mengabaikan eksistensinya hari ini. Seolah melupakan kejadian menyenangkan yang kemarin mereka lakukan.Bahkan pagi ini Aji tidak menemukan Harel yang sedang bermain kejar-kejaran dengan Marshell.

Lelaki yang menarik atensinya selama hampir sebulan itu justru menyembunyikan wajah pada lipatan tangannya di meja,Marshell juga dengan santai meminum susu kotak di sebelah Harel.

Inginnya menghampiri lelaki yang terlihat tidak bersemangat itu,namun kelas yang sudah ramai dan pengumuman upacara mengurungkan niatnya.

Setelah 30 menit upacara berlangsung pun Harel masih terlihat tidak bersemangat,lelaki kecil itu bahkan seringkali oleng,beruntungnya tidak sampai terjatuh. Namun tetap saja Aji khawatir, takut jika Harel sedang sakit atau apapun itu.

Dengan pelan ia berbisik pada kepala sekolah di sebelahnya,meminta izin untuk membawa Harel keruang kesehatan,meski sempat menolak dan menyuruh anggota PMR Aji akhirnya mampu mendapatkan izin.

Sesaat mereka mendapat atensi beberapa murid yang melihatnya,namun segera memalingkan pandangan saat melihat kepala sekolah yang menatap tajam.

"Kenapa sih pak? Upacaranya belum selesai"

Seperti biasa,Harel menyentak tangannya kasar dengan intonasi yang terdengar marah

"Kamu sakit?" Tangannya terulur menyentuh kening Harel yang dengan kasar ditepis,sedikitnya Aji merasa kesal. Tidak bisakah Harel bersikap sedikit lebih lembut?.Aji juga memiliki batas kesabaran! Bahkan ia sudah terlampau sabar jika dilihat dari bagaimana ia memperlakukan Harel dengan orang-orang lainnya.

"Kamu kenapa sih?" Beruntung ruang kesehatan sedang kosong,para anggota PMR sedang berkumpul menjaga area lapangan juga para murid yang tidak berpura-pura sakit hanya untuk menghindari upacara.

"Bapak yang kenapa? Kita itu cuma sebatas murid dan guru,bapak juga nyuruh saya buat ga terbebani sama perasaan bapak kan?.Yasudah saya minta sekarang bapak berhenti,jangan ganggu saya lagi"

Jangan ganggu? Jadi Harel selama ini menganggapnya pengganggu? Setelah apa yang mereka lakukan kemarin,setelah banyak menghabiskan waktu bersama,Harel hanya menganggapnya pengganggu?

"Baik,kalau itu mau kamu"

Aji tidak ingin kelepasan membentak atau sampai memukul Harel karena emosi yang mendominasi,maka ia memilih mundur, meninggalkan Harel yang menunduk merasa bersalah.

Harel juga tidak ingin berbicara sekasar itu pada Aji,Harel ingin membalas segala perlakuan lembut yang Aji berikan padanya,namun ia terlalu takut. Takut akan segala kegagalan menjalin hubungan juga takut jika harus mempunyai masalah dengan orang yang menyukai Aji.

Hidupnya sudah terlampau tenang saat 9 tahun lalu ia pergi bersama Leanna dan Sam namun ketenangan itu harus terganggu karena kehadiran Aji juga Jevian.

Harel tidak pernah memiliki musuh bahkan diberi tatapan tak suka dari orang-orang di lingkungannya,namun hanya dengan beberapa hari saja Harel sudah merasakan bagaimana rasanya dibenci hanya lewat tatapan. Harel tidak ingin membuat masalah,hanya karena orang yang baru ditemuinya. Harel tidak ingin membuat keributan, lagipula hanya bertahan selama dua bulan setelah itu kehidupannya pasti akan kembali baik baik saja.

Tidak perlu memikirkan detak jantung tak karuan,tidak perlu merasakan perutnya yang tergelitik seolah ribuan kupu-kupu hinggap disana,tidak perlu memikirkan masa lalu kelamnya,juga tidak perlu membuat drama karena dilabrak oleh perempuan yang menyukai laki laki yang mendekatinya.

Tidak perlu memikirkan detak jantung tak karuan,tidak perlu merasakan perutnya yang tergelitik seolah ribuan kupu-kupu hinggap disana,tidak perlu memikirkan masa lalu kelamnya,juga tidak perlu membuat drama karena dilabrak oleh perempuan yang meny...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
So,This Is The Love? [Hoonsuk]Where stories live. Discover now