conflicted [hyunchanjeong]

686 21 2
                                    

SEQUEL OF ZOOM MEETING [CHANJEONG].

[!!] reupload content from x. (@yoongeism) ; very explicit mature scene ahead.




Pintu itu terbuka, tampilkan Jeongin yang wajahnya tertutup setengah oleh syal super tebal, wajar karena cuaca hampir menyentuh nol derajat celcius di luar sana.

"Hi, baby."

Chris yang bukakan pintu untuk Jeongin, sambut Jeongin ke dalam pelukan setelah tutup pintu kamar hotel itu. Ya, mereka sedang di hotel.

"Hi! Maaf aku terlambat, tadi tiba-tiba susah dapat taksi." Jeongin balas pelukan Chris singkat, lalu kepalanya melongok ke belakang, cari satu oknum lain– Hyunjin. Hyunjin berdiri di belakang Chris, sunggingkan senyum tipis ke Jeongin, sambil garuk kepalanya yang tidak gatal.

"No worries, Jeongin. Maaf gak bisa jemput kamu, tiba-tiba ada rapat dadakan sama dekanat." Lalu Chris bantu Jeongin buka dan simpan syal tebalnya, mereka melangkah masuk ke dalam kamar hotel tipe suite itu.

Setelah kegiatan mereka dipergoki Hyunjin minggu lalu, siapa sangka Hyunjin malah temui Jeongin sebelum kelas luring keesokan harinya, dan tanyakan hal yang buat Jeongin maupun Chris terkaget-kaget, meskipun Jeongin lebih banyak senangnya, sih.

✦ flashback start.

"Kalo gitu, boleh gak gue ikut? Kita main bertiga?" kata Hyunjin.

"H–hah? Serius, Hyunjin?" Jeongin terperangah, Hyunjin tiba-tiba tarik dirinya ke bagian kampus yang lebih sepi sebelum kelas dimulai dan tanpa basa-basi, pertanyaan tadi Hyunjin lontarkan.

"Serius– dua rius, sumpah. Selama ini lo pasti tau kalo gue suka sama lo, kan? Tapi lo gak pernah sekalipun bales perasaan gue ataupun nunjukin kalo ada ketertarikan sama gue.. Malah kemarin gue pergokin lo sama abang gue. Kita main bertiga, kalo enakan gue, lo stop kontakan sama abang gue dan sama gue aja, please. Gimana?"

Terdengar gila, ya? Tapi Jeongin yang juga gila mengiyakan.

"Oke, kita janjian jadwalnya. Be prepared, okay?" lalu Jeongin melengos dari pandangan Hyunjin, berjalan cepat ke ruang kelas yang hampir mulai setelah kecup bibir Hyunjin singkat– tinggalkan Hyunjin yang mematung.

✦ flashback end.

So, here they are.

"Jadi?" Jeongin berbalik, hadapkan tubuhnya ke arah dua lelaki itu.

"Beneran yakin lo?" Chris alihkan pandangannya ke arah Hyunjin, berniat pastikan lagi.

"B–beneran! Beneran lah!" Hyunjin tergagap sedikit karena gugup, sebenarnya dia lebih gugup karena Jeongin tampak benar-benar mengintimidasi, tatapannya seduktif dan buat kaki Hyunjin lemas setengah mati.

"Kamu main sama Hyunjin dulu ya? Biar dia kebiasa takutnya ntar kaget malah pingsan lagi di tengah-tengah," ucap Chris setengah mengejek adiknya itu, rangkul pinggang Jeongin dan kecup keningnya singkat. "Aku mandi dulu, okay? Tadi gerah banget di kampus."

"Yah, gak mau bareng-bareng?" jawab Jeongin, cebikkan bibirnya sedikit buat Hyunjin gemas– ingin Hyunjin terkam di tempat, sumpah.

"Nanti ya, sweetheart.. gak enak kalo keringetan. Udah sana sama Hyunjin dulu, belom apa-apa udah tegang dia ketemu kamu, hahahah–" Chris lalu kecup bibir Jeongin singkat sebelum berjalan ke arah kamar mandi.

Wabi Sabi 《jeongin centric》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang