7

735 25 3
                                    

Rembowruby

— don't copy paste anything from here—


Abadi- Dendi nata

"cinta tidak dapat berlangsung selamanya begitupun benci"

***

Vici POV

Satu tahun, hanya satu tahun. Namun berat bagiku melepasmu. Hari-hariku tak terbiasa tanpa kehadiran mu disini. Malam terus berganti begitupun matahari yang selalu terang dan kembali redup. Hari-hari berjalan terus tetapi tidak dengan perasaanki yang terus merindukan mu. Disini walaupun setiap harinya aku sibuk dengan jadwal yang sangat padat dan juga ocehan fara yang tiap hari tidak ada hentinya, membuatku sedikit melupakan kerinduanku. Namun, saat malam tiba. kala aku beranjak ke tempat tidu bersiap untuk menutup mata. Rasa lelah tak kunjung membuat aku tertidur. Aku, masih merindukanmu hingga detik ini.

Sebagain orang akan berpikir aku berlebihan. Kata saja begitu, aku menerima semua komentar.  Mereka hanya sekedar mengenalku sepersen. Sebab orang yang paling mengenalku pasti mengerti bagaimana aku dan kaisar tumbuh bersama kini harus berpisah secara mendadak, tanpa persiapan dan aba-aba. Setiap sudut kamar aku merasakan aroma kaisar yang seperti enggan menghilang. Setiap kali menutup mata aku selalu berharap esok akan menemukan kaisar dihadapanku. Tersenyum dan mengelus rambutku, membangunkanku dari tidur, mengikat rambut panjangku, membuatkanku sarapan hingga berangkat bersama-sama ke kantor.

Harapan itu masih ada hingga menginjak bulan ke-5 mereka berpisah. Aku dan kaisar sama sekali tidak saling berhubungan meskipun lewat chat atau panggilan suara, bahkan untuk saling menanyakan kabar. Dia, menghilang sejak mengantarkan aku pulang 5 bulan lalu.

Mengenai perkataanku yang ingin mengugurkan kandungan fiera adalah tindakan bodoh. Untung saja fara menyadarkan tentang perbuatan tercela yang akan di lakukan wanita patah hati sepertiku.

"Apakah anda akan melanjutkan kontrak dengan F&N entertainment?" Aku tersenyum menghadap ke arah kamera.

"Tentu saja" ucapku

"Dan sepertinya aku akan bergabung pada dunia musik" hal ini sudah aku pertimbangkan matang-matang aku butuh jadwal yang lebih padat untuk menghilangkan kaisar dalam benakku.

"Waw! itu mengejutkan, bagaimana anda terpikir dengan musik?"

"Untuk sekedar melanjutkan hidup"

"Apakah anda sedang mengalami hal-hal berat?"

"Semua orang punya masalah hidup"

"Dalam berita sos.id menerangkan anda penya bakat memainkan alat musik, benarkan itu tolong jawaban anda vici"

"Seseorang pernah mengajarkan aku dengan beberapa alat musik seperti piano dan gitar hingga untuk memainkan keduanya aku cukup handal"

"Luar biasa, lalu apakah yang mengajari anda adalah kekasih anda?"

Vici tersenyum lagi kali ini bukan bahagia melainkan sedikit memberi jeda mengatur ekspresinya.

"Benar, aku dan dia sudah bersama lama jadi segala sesuatu yang aku lakukan pasti berhubungan dengannya. Bergitupun sekarang keputusan bermusik adalah alasanku untuknya, untuk melanjutkan hidup. Demi ayah, ibuku dan juga adikku" aku tau ucapanku tidak nyambung namun aku ingin mengatakan apa yang ingin aku katakan sembari menatap kamera. Sebab aku tau nama-nama yang tadi aku sebutkan pasti akan melihat ini.

***

Author POV

Suara jepretan kamera memenuhi ruangan, kelap-kelip flas kamera membuat Vici menajamkan matanya ke arah kamera. Vici tenang menampilkan ekspresi wajahnya terbalik sembari memegang lipstik yang merupakan salah satu brand kecantikan ternama.

Don't SayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang