28 Panik??

40 5 0
                                    

28: Panik??

Panik panik, kapan end yaaa???

Happy Reading

💜💜💜💜💜💜

"Kayla sudah sampai?" Tanya Raditya pada satpam kantornya saat sudah sampai di depan pintu masuk gedung kantornya.

"Sudah tuan muda" Jawab satpam itu

Raditya menggangguk, lalu bergegas masuk kedalam gedung menuju lift. Tidak lupa ia juga membawa beberapa buah untuk istrinya, seperti biasa Raditya akan membawakan sesuatu untuk di jadikan camilan oleh sang istri, dan Kayla menerimanya dengan senang hati.

Ceklek

Pintu ruangan itu terbuka, dan tampaklah seorang perempuan yang duduk di sofa ruangan tersebut.

"Kay" Panggil Raditya dengan nafas terengah-engah

Perempuan yang tengah duduk diatas sofa itu menoleh, ia tersenyum lalu berdiri tepat di hadapan Raditya.

"Udah nunggu lama?" Tanya Raditya setelah meletakan sekantung buah buahan yang ia beli.

Kayla menggeleng "Ayla baru sampe"

Raditya tersenyum "Yaudah kita duduk dulu" Ajaknya

"Kak radit, ini bibi udah siapin makan siangnya" Ucap Kayla sembari menyodorkan sekotak bekal milik suaminya.

"Satu aja? Lo udah makan?" Tanya Raditya, pasalnya Kayla terbiasa membawa dia bekal ke kantor untuk Raditya dan juga dirinya.

Kayla mengangguk "Bibi sama mbak Kinan gak ngasih ayla keluar kalo gak makan dulu"

"Lohh tumben bibi sama mbak Kinan ngelarang gitu?"

"Kata bibi, ayla gak boleh telat makan siang, kalo kata mbak Kinan harus makan dulu, takut nanti ayla ngidam tapi belum makan" Jelas Kayla

Raditya lagi lagi tersenyum "Yaudah, lo mau buah?"

Kayla mengangguk "Yaudah gue kupasin dulu"

Raditya mengambil pisau buah yang ada di ruang kerjanya. Setelah ia menyelesaikan kupasannya itu ia meletakan potongan-potongan buah itu diatas piring, dimana tadi ia meminta sekertaris ayahnya untuk mengambilkan piring untuknya.

"Papa gak ke kantor kak?" Tanya Kayla

Raditya menggeleng "Pasien papa operasi hari ini, jadi gak ke kantor dulu" Jawab Raditya sembari fokus pada buah buahan yang ia potong.

"Kak radit tadi kerumah papa Daniel ya?" Tanya Kayla membuat Raditya menghentikan aktivitasnya.

Raditya meneguk salivanya berulang kali "Lo.. tau dari mana?"

"Mama"

"Jadi, kenapa kakak ke sana?" Tanya Kayla lagi

"Gue.. emm"

"Kak radit menyembunyiin sesuatu dari ayla?" Tanya Kayla yang sudah terbawa kecurigaan

Raditya menghela nafas "Gak. Sebenarnya ada sesuatu yang buat gue harus ke rumah orang tua lo. Kak Rifa kemarin bilang lo mimpi buruk tentang keluarga kecil, iya kan?" Kayla mengangguk

"Itu dia. Yang gue liat, keluarga kecil yang lo maksud bukan keluarga kecil kita nanti. Tapi keluarga kecil lo. Dan gue dapet jawaban dari pertanyaan pertanyaan yang melintas di pikiran gue dengan gue nemuin kedua orang tua lo" Jelas Raditya membuat Kayla terdiam.

"Mama papa udah cerita semua ya, kak?" Tanya Kayla setelah beberapa detik dirinya terdiam

Raditya mengangguk "Semua. Termasuk surat dan alamat panti ini" Ia menunjukkan secarik kertas berisi catatan dari salah satu orang tua kandung Kayla, dimana surat itu tampak sengaja di robek oleh pemilik panti itu.

Raditya(Indigo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang