29 Balas Dendam

49 4 0
                                    

29: Balas Dendam

Cie double🤪🤪

Happy Reading

💜💜💜💜💜💜

"Kak.."

Kayla memanggil evan yang tengah menyetir du depan sana. Dan lelaki itu menghentikan mobilnya tepat di tengah hutan.

"Iya kay, kenapa?"

"Kenapa kita ke sini?" Tanya Kayla setelah melihat ke sekelilingnya hanyalah pepohonan yang lebat.

"Titik terakhir radit itu disini kay" Sahut Siska yang sedari tadi memantau maps yang berada di depannya.

Kayla terdiam, ia bingung dengan memori di kepalanya yang kembali bermunculan.

"Kay, kamu gak papa?" Evan menyadari itu. Ia memilih untuk turun lebih dulu, menghampiri sang adik yang berada di bangku belakang.

"Kak, tempat ini.." Evan melihat ke sekeliling, ia sadar dimana mereka sekarang.

"Iya kay, kenapa?"

"Kak.. kak radit dalam bahaya, kita harus cari dia" Ucap Kayla dengan nafas tergesa-gesa.

"Apa hutan ini ada hubungannya sama mimpi lo yang tadi lo bilang kay?" Tanya Siska

Kayla menganggukkan kepalanya sebagai jawabannya.

"Kamu tenang ya, yang kamu takuti itu cuma mimpi. Kita berdoa semua akan baik baik saja. Sekarang, ayo kita bareng-bareng cari radit" Ujar evan menenangkan sang adik yang tampak masih gelisah.

Ketiganya keluar dari dalam mobil. Hal pertama yang Kayla lihat adalah pepohonan yang lebat, dan ada sesuatu yang tidak asing dengan apa yang ia lihat.

Kayla berjalan lebih dulu meninggalkan Siska dan evan yang masih melihat lihat ke sekeliling untuk memutuskan arah mana baiknya.

"Kay" Keduanya memanggil dan menoleh secara bersamaan, namun keduanya tidak melihat Kayla disana.

"Kayla kemana?" Tanya evan panik

"Aku gak tau" Jawab siska sama paniknya

Sementara itu, Raditya kini tengah didalam hutan bersama sang kakak, Rifa. Ada satu hal yang membuat mereka ada di hutan dekat dengan kampung raya, dimana Kayla di angkat sebagai putri Daniel dan dian.

Tentu hal tak terduga ini membuat Raditya cemas, bagaimana dengan Kayla saat ini di rumah? Semoga saja tidak ada hal hal yang buruk terjadi.

"Al gak salah lokasi kan? Dia ngirim lokasinya beneran disini?" Tanya Raditya pada sang kakak yang tampak cemas.

Rifa menghela nafas "Yang dia kirim terakhir cuma itu, dit. Harusnya dia disini. Dit, gue takut Al kenapa napa" Lagi lagi dengan nada gelisah Rifa berujar pada sang adik.

Raditya menghela nafas "Lo tenang. Kita udh di titik lokasi kan? Kita cari dulu ali disekitar sini, nanti baru di tempat lainnya" Usul sang adik.

Kepanikan yang Raditya alami tadi sejujurnya karena telfon dari sang kakak yang begitu terdengar panik.

Raditya mau tidak mau meninggalkan rumah dan menemui sang kakak, dimana Rifa menangis untuk pertama kalinya di hadapan raditya.

Sebelumnya Rifa meminta ali untuk mengirim lokasinya sekarang, namun karena lemah. Ali mengirimnya sedikit lama.

Secara singkat ali memiliki tujuan khusus untuk datang ke daerah kampung raya ini, ia tidak tahu akan menyebabkan bahaya pada dirinya.

Ali kini sedang bersembunyi dari seseorang yang dia duga akan membunuhnya saat itu juga. Ali tidak takut mati, namun ada satu hal yang membuatnya tidak ingin mati sekarang.

Raditya(Indigo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang