Bab 19 | Berakhir Luka

61 4 1
                                    

Selamat membaca kisah
Perjalanan mereka

Now playing : Christin Elisa - Berakhir Luka

***

Bab 19 | Berakhir Luka

Apa yang terjadi? Tidak ada yang tahu, akan tetapi pasti ada luka berikutnya

***

Sesuai arahan tadi Rio, Zweitson dan Jessica memutuskan untuk mengambil kue yang telah dipesan oleh Rio untuk Faisal di salah satu toko roti langganan orang tua mereka berdua.

"Permisi mbak, kami mau membawa kue atas nama Rio untuk ulang tahun Faisal," kata Zweitson.

"Oh atas nama Mas Rio ya, kalian berdua temannya kan?" tanya mbak kasir itu.

"Iya,"

"Tunggu sebentar ya,"

Mereka berdua menunggu kue yang dipesan datang di hadapan mereka.  Dan beberapa detik kemudian kue itu datang dengan dekor yang sangat cantik, mereka berdua menerima kue ulang tahun itu dan langsung membawanya masuk ke dalam mobil.

Pada awalnya sebelum datang ke sini mereka berdebat untuk membawa kue tersebut harus menggunakan apa karena kalau mereka menggunakan motor tidak akan berhasil dan itu akan justru merusak kuenya, akhirnya terpaksa mereka meminta bantuan Jenath karena dialah yang mempunyai mobil untuk membawa kue tersebut.

"Ini kue nya?" tanya Jenath.

"Iya Kak."

"Masukin aja, dan taruh di belakang. Lalu setelah itu kita langsung gerak ke toko dekorasi karena kebetulan gue tahu tempat dekorasi yang bagus dimana," ajak Jenath.

"Makasih ya kak. Maaf ngeropotin,"

"Dengan senang hati malahan soalnya gue lagi free banget hari ini, soalnya Gilang lagi sama-sama saudara-saudara yang lainnya,"

"Kak Jenath!" tegur Jessica.

"Ups, sorry Son,"

Mendengar penjelasan seperti itu sepertinya Zweitson tahu, bahwasanya Gilang sedang membantu adik-adiknya yang akan mengikuti kompetisi dance yang ada di sekolah udah sepantasnya mereka seperti ini dan karena memang dirinya juga belum pulang dari kemarin jadi dia tidak tahu apa yang terjadi di rumah.

"Gapapa Kak gue juga tahu kok,"

Mereka langsung menancap gas meninggalkan tempat itu. Setelah mampir dari toko roti mereka langsung mampir ke toko dekorasi untuk membeli perlengkapan pesta ulang tahun. Untuk urusan hias menghias diserahkan kepada Jenath dan juga Jessica, karena Zweitson tidak tahu soalnya. Jadi dia bertugas di dalam mobil untuk memastikan kuenya tetap aman.

Dan tidak lupa ia memotret kue itu karena terlihat begitu sempurna untuk dijadikan bahan foto.

15 menit kemudian Jenath dan Jessica kembali dan tidak terasa hari sudah semakin sore jadi mereka bergegas menuju ke rumah Faisal dan kebetulan tadi dia mendapatkan kabar dari Rio bahwa Faisal sedang ada di tempat karaoke untuk menghilangkan kesedihannya.

Jadi mereka tancap gas meninggalkan tempat itu untuk menuju rumah Faisal agar segera dilakukan dekorasi. Setelah sampai mereka Langsung mendekorasi ruang dan juga menyiapkan beberapa makanan serta minuman untuk tamu yang lainnya walaupun ini hanya ulang tahun sederhana tetapi mereka menyiapkannya dengan begitu niat.

"Udah semuanya,"

"Udah kok."

"Makasih semuanya.... atas bantuannya Soalnya kami bener-bener bingung dah super sibuk," kata Ibu Faisal.

"Sama-sama tante, lagian kami juga adalah teman-temannya Faisal jadi sepantasnya kami membantu untuk acara ini," ucap Jenath.

"Ya sudah sekarang telepon Faisal gih suruh pulang begitu juga dengan Rio," pinta nya.

Setelah itu mereka langsung menghubungi nomor kedua cowok itu dari nomor yang berbeda, sang Ibu memberitahu anaknya harus segera pulang, sedangkan Zweitson memberitahu Rio untuk segera pulang karena acaranya akan segera dimulai.

Rio datang lebih cepat dari dugaan karena emang ia harus segera datang ke sini sebelum acaranya dimulai. Dance bersamaan dengan hal itu Faisal juga mulai datang dan mereka siap-siap berada di posisi untuk memberikan kejutan buat Faisal.

Akhirnya waktu pulang sekolah datang dan Faisal bergegas menuju rumah untuk bertemu dengan orang rumah. Terlihat lampu rumah dan gorden tertutup rapat itu membuat Faisal bingung apa yang terjadi disini. Setelah meraba semua tempat itu sampai akhirnya lampu terbuka dan memunculkan sosok yang mengejutkan Faisal.

"HAPPY BIRTHDAY TO YOU, HAPPY BIRTHDAY TO YOU, HAPPY BIRTHDAY, HAPPY BIRTHDAY HAPPY BIRTHDAY FAISAL!!!"

"SELAMAT ULANG TAHUN! HAPPY BRITHDAY FAISAL,"

Sebuah kejutan tidak terduga datang dari Zweitson,Rio Jessica dan Jenath serta lainnya. Sebenarnya ini adalah hal yang paling berharga dalam hidupnya justru selama ini ia merasa sedih karena di ulang tahunnya ini sungguh serba susah dengan keegoisan masing-masing. Faisal tidak menyangka mereka akan memberikan kejutan di serba kacau ini bahkan sampai Faisal terkesima dan tidak bisa berkata apa-apa.

"Faisal jangan bengong saja. Sini mendekat dan tiup lilin nya, kasihan lilin ini sudah menunggu untuk di padamkan oleh lo," canda Rio.

"Apaan sih Yo hehehe," tawa Faisal sambil mengusap air matanya.

"Ayo Faisal," ajak Zweitson.

Faisal mendekati Rio dan Zweitson lalu menutup mata untuk melakukan make wish setelah itu ia meniup lilin itu dan di barengi dengan tepuk tangan dari Rio dan Zweitson "Sekali lagi selamat ulang tahun Faisal," ucap Zweitson.

"POTONG KUE NYA, POTONG KUE NYA POTONG KUENYA SEKARANG JUGA. SEKARANG JUGA, SEKARANG JUGA,"

Mereka menyanyikan lagu untuk melakukan potong kue orang tua Faisal di sana juga membantu menyiapkan pisau dan juga piring kecil untuk menaruh kue tersebut. Faisal langsung memulai pemotongan pertama dan itu diberikan kepada kedua orang tuanya, riuh tepuk tangan memenuhi isi pesta lalu setelah itu potongan kedua diserahkan kepada Rio.

Bahkan yang lebih makin terkejut adalah Faisal malah memberikan satu suapan kue itu kepada Rio secara mendadak dan itu membuat Rio sedikit tersedak tapi untung saja tidak apa-apa, setelah melakukan prosesi itu mereka semua langsung disuruh makan karena makanan telah dihidangkan di sana.

"Selamat ulang tahun ya Faisal, Sorry tadi di sekolah gue nggak buka wa dan juga gue mencoba menghindar dari lo karena ini semua permintaan Rio karena lo ulang tahun hari ini," sesal Zweitson.

"Gue udah duga sih. Tapi nggak papa Makasih ya atas ucapannya tanpa lo kasih hadiah pun lo udah mau bantu nyiapin semua ini gue bahagia banget, makasih ya," kata Faisal.

"Ya. Dan Sal ini hadiah dari gue dan Kak Jenath, terima ya," ucap Jessica.

"Makasih ya,"

"Tunggu Kak Jenath mana?" tanya Faisal.

"Kayaknya lagi cari Rio deh,"

Apa yang dikatakan Jessica benar, Jenath lagi mencari keadaan Rio Karena pada saat tadi pemotongan kue dan suapan pertama anak itu tiba-tiba menghilang lalu dia pamit untuk mencari keberadaan Rio di rumahnya sendiri padahal Jenath melakukan tindakan yang tidak sopan tapi dia harus mencari keadaan anak itu.

Sampai akhirnya dia menuju dapur tiba-tiba dia melihat sebuah kaki yang sepertinya sedang dalam posisi terjatuh perasaan khawatir muncul dalam dirinya hingga akhirnya dia bergerak lari sedikit untuk melihat siapa itu.

"YA TUHAN! RIO!!!"

***

Tbc.

Yeyeyeye akhirnya lis menepati janji untuk double update di hari ini dan tidak menyangka bahwa ceritanya akan menuju fase seperti ini apakah ini pertama akan ada konflik lagi setelah melihat kejadian seperti ini. Mudah-mudahan nggak ya.

Jangan lupa vote and coment 👧
Tinggalkan Jejak👣

Lis_author

FBS [3] Cukup Satu Kali Kehilangan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang