Bab 22 | Masih Adakah?

48 3 0
                                    

Selamat membaca kisah
Perjalanan Mereka

Now playing : Wali - Masih Adakah

***

Bab 22 | Masih Adakah?

Di dunia ini masih adakah orang yang peduli sama orang yang di anggap jahat padahal aslinya baik

***

Dan apa yang dia katakan kemarin benar adanya sekarang dia benar-benar super sibuk untuk 4 hari jadi sebagai petugas panitia itu Zweitson memutuskan untuk tinggal selama 4 hari di sekolah untuk menjaga kompetisi dance ini berjalan dengan lancar.

Walaupun sebenarnya di sekolah Zweitson akan Sibuk sendirian karena tidak ada yang membantu sama sekali, tapi bagaimanapun itu ia akan berusaha untuk tetap menjadi panitia acara ini walaupun hanya untuk bekerja seorang diri. Iya bekerja sebagai penjaga untuk alat-alat yang sekitar sini dan juga mengecek bagian logistik apabila ada yang kurang.

Kalau sepertinya ada yang kurang Zweitson akan memberikan catatan kepada teman-temannya lalu setelah itu dia akan pergi entah ke mana.

Pokoknya pada hari ini semua orang sedang sibuk mempersiapkan dance mereka masing-masing. Yang sekarang mereka sedang latihan di ruang seni bersama dengan panitia yang lainnya, sebenarnya Zweitson ingin melihat penampilan saudara-saudaranya tapi ia tidak mungkin bisa masuk ke sana karena dirinya dianggap pembawa sial dan takut ada yang celaka.

Dan yang bisa lakukan Zweitson adalah mengecek di area CCTV yang memang kebetulan tidak ada siapa-siapa dan bersamaan ia masuk dan dia melihat penampilan latihan dari saudara-saudaranya bersama dengan Jenath.

Ingin sekali Zweitson tampil bersama dengan saudara-saudaranya yang lain tapi apa daya rasa benci terlalu menjadi penghalang di antara mereka. Menyadari ada orang yang akan datang ke sini Zweitson memutuskan untuk meninggalkan tempat itu secara cepat.

Dan setelah keluar dari ruangan CCTV, Zweitson seperti melihat sesosok Rio. Memang setelah kejadian kemarin Zweitson tidak bertemu lagi dengan sahabatnya itu karena kejadian kurang mengenakan tersebut. Tapi bagaimanapun Zweitson ingin bertemu dengan Rio.

"Rio!"

Sosok itu berhenti dan sedikit memutar kepalanya menengok ke belakang melihat siapa yang memanggilnya.

"Syukurlah, lo gapapa. Gue khawatir sama lo," kata Zweitson.

"Kabar gue baik. Lihat saja,"

"Iya-iya gue tahu..... Dan oh ya gue mau minta maaf soal kejadian kemarin,"

"Oh kejadian itu. Lo gak salah,"

"Benarkah,"

"BOHONG!!!"

Teriakan suara itu dihasilkan oleh Faisal.

"Rio bohong mengatakan hal itu, sebenarnya ia mulai benci sama lo. Karena lo hampir membuat dia mati," jelas Faisal.

"Tapi dia baik-baik saja Sal,"

"Iya. Alhamdulillah Rio baik-baik saja. Tapi gue dan Rio gak bisa maafin lo gitu saja setelah kejadian kemarin. Dan gue nyesel berteman sama lo kemarin," kata Faisal.

Lalu setelah itu Faisal menarik Rio untuk meninggalkan Zweitson. Dan dia tidak bisa berbuat apa-apa karena kebencian telah ada dalam hati mereka dan tidak ada bukti bahwa dirinya melakukan hal sekeji itu kepada sahabatnya sendiri.

Setelah kepergian Rio dan Faisal, tiba-tiba Jenath datang dari arah belakang.

"Son!"

"Iya Kak,"

FBS [3] Cukup Satu Kali Kehilangan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang