Bab 2 | Sore Hingga Malam

103 6 2
                                    

Selamat membaca kisah
Perjalanan mereka

Now playing : Tegar Septian - Pagi Siang Sore Malam

***

Bab 2 | Sore Hingga Malam

Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi dari suasana yang berubah begitu cepat

***

"Argh!"

Suara erangan membuat seseorang disana terkejut, ternyata itu suara yang tadi pingsan. Ia langsung mendekati orang itu mencoba menayangkan apakah dirinya baik-baik saja.

"Are you okay?" tanya seseorang itu.

"Oke, lo siapa? Gue dimana?" tanya yang pingsan itu adalah Zweitson.

"Kenalin gue Faisal. Dan lo di UKS," kata Faisal.

"UKS? Jangan-jangan?" tebak Zweitson.

"Ya. Lo pingsan deket toilet sekolah, gak ada yang mau nolongin lo, hingga akhirnya gue yang bawa lo kesini," kata Faisal.

"Kirain gak bakal ada yang peduli. Ternyata masih ada ya," ucap peka Zweitson.

"Lo bilang apa?"

"Gapapa kok. Kenalin gue Zweitson Arutala Mahesa. " Zweitson mengulurkan tangan.

"Salam kenal Zweitson,"

Setelah berkenalan Zweitson malah langsung bangkit dari tempat tidurnya. Dan Faisal masih melihat itu hendak mencegah kepergian Zweitson.

"Mau kemana?" tanya Faisal.

"Gue harus ke kelas. Takut ketinggalan pelajaran yang lain," jawab Zweitson.

"Percuma Son,"

"Apa? Percuma? Maksudnya?" heran Zweitson.

"Ini udah jam 2 siang, semua udah pada pulang," kata Faisal.

Ternyata ia segera mengecek ponselnya dan ternyata apa yang dikatakan oleh Faisal tidaklah bohong. Ini sudah pukul 2 lebih 15 menit jadi sekitar 15 menit yang lalu bel pulang telah berbunyi. Dan ia ketinggalan beberapa pelajaran tadi.

Dan disana Zweitson tidak bisa berbuat apa-apa pasalnya ini salah dirinya kenapa ia tidak bisa melawan orang yang membully nya seperti itu. Harusnya ia lawan bukan malah diam seperti ini.

"Ya udah Faisal. Kalo gitu gue pulang aja," kata Zweitson memilih pulang.

"Lo yakin. Gak mau ke rumah sakit dulu, soalnya keadaan lo gak memungkinkan," jelas Faisal.

"Gue gapapa kok, jadi gue mutusin buat pulang,"

"Tapi tunggu. "

Sekali lagi di tahan sama Faisal. "Apa lagi?"

"Ini catatan pelajaran tadi yang lo lewatin, ternyata jadwal pelajaran kita sama. Cuma beda jam saja, jadi lo bisa pelajari dan gue kasih pinjem," tawar Faisal.

Seolah-olah mendapatkan seseorang yang baik kepadanya. Zweitson menerima buku catatan itu dengan senang hati, setelah mengucapkan terima kasih lalu ia meninggalkan Faisal yang sepertinya juga akan pulang juga.

Namun cuaca cukup tidak bersahabat sekarang. Perasaan tadi siang sekitar jam 10 masih panas tapi kenapa setelah jam 2 lebih sudah mendadak mendung, apakah memang ini sudah kuasamu Tuhan yang membuat hari menjadi tidak memiliki gairah seperti ini.

FBS [3] Cukup Satu Kali Kehilangan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang