Selamat membaca kisah
Perjalanan merekaNow playing : Budak Kacamata - Tiada Lagi Lagu Cinta
***
Bab 3 | Zweitson dan Kacamata
Mata adalah anugerah Tuhan untuk melihat seluruh ciptaan NYA
***
Terlihat Zweitson dan adiknya—Fiki telah bersiap menggunakan seragam sekolah dasarnya ini adalah hari pertama mereka sekolah dasar. Seragam telah melekat di badan mereka dan mereka bersiap untuk berangkat sekolah. Tapi saat Zweitson menuruni tangga tiba-tiba pandangan nya buram, semua tidak jelas, samar-samar. Namun ia berusaha melihat semua itu sampai akhirnya ia salah melangkah membuat dirinya hampir terjatuh dan badannya tidak sengaja mendorong adiknya. Untuk mereka sudah ada di pijakan terakhir, Jadi adiknya masih bisa selamat walaupun terdengar suara teriakan mereka berdua.
Fiki dan Zweitson menangis disana, Kakak ke empatnya melihat dan berteriak Ibu dan Ayah segera mendekati kedua anaknya. Bisa dilihat Fiki berada di depan Zweitson jadi otomatis yang membuat adiknya terjatuh itu gara-gara kakaknya.
"Zweitson! Lagi-lagi kamu ya!" teriak Gilang memarahi Zweitson.
"Apa kamu mau mencelakai adik kamu!" lanjut Gilang.
"Sudah Abang, sudah lagi pula ini kecelakaan biasa dan kayaknya mereka juga gapapa, mereka hanya shock saja. Setelah tenang akhirnya Ibunya mengajak Zweitson dan Fiki untuk duduk dan saat mereka hendak duduk Zweitson malah berjalan ke arah lain dan membuat Gilang ke pancing emosi lagi.
"Zweitson! Mau kemana kamu? Mau kabur ya. Kecil-kecil sudah main kabur-kaburan ya," kesal Gilang
Zweitson kembali berjalan, namun bukannya mendekat akan tetapi malah menjauh. Takut anak ke empat nya makin marah akhirnya ibunya memanggil ketiga abangnya untuk mengajak Gilang pergi karena takut membuat adik-adiknya trauma dengan sikapnya.
"Zweitson kenapa?" tanya ibunya
"Gak tahu bu. Pokoknya itu bukan salah Zweitson kok, cuma.....,"
"Cuma apa?"
Seketika Zweitson malah menangis dan membuat Ibu, Ayah dan Fiki menatap dirinya yang kini menjadi pusat perhatian "Hiks, Hiks...... Aku gak bisa lihat semuanya buram,"
Akhirnya kedua orang tuanya memutuskan untuk membawa Zweitson ke dokter mata. Anak itu duduk di sebuah alat canggih dan tidak lupa ia di arahkan untuk membaca huruf-huruf yang jaraknya agak jauh.
Lalu setelah itu ia kembali menemui kedua orang tuanya.
"Anak saya kenapa dok?" tanya sang Ibu.
"Anak ibu dan bapak terkena Astigmatise,"
"Maksud dokter silinder?" tanya sang ayah.
"Iya silinder atau nama kerennya Astigmatisme ini semua di sebabkan karena mata manusia memiliki dua struktur dengan permukaan yang melengkung, yaitu kornea, permukaan bening yang terletak di depan mata, dan lensa, struktur bening di bagian dalam mata yang membantu fokus melihat objek atau benda. Kedua permukaan lengkung ini berfungsi untuk membiaskan cahaya ke retina sehingga mata bisa melihat dengan jelas,"
KAMU SEDANG MEMBACA
FBS [3] Cukup Satu Kali Kehilangan ✓
Novela Juvenil"Sudah cukup Tuhan, kau ambil mereka. Jangan ada lagi?" *** Zweitson tidak menyangka bahwa kejadian beberapa tahun yang berlalu menjadi masalah di masa depan. Pasalnya kematian kedua kakaknya yaitu Farhan dan Ricky, membuat kakak-kakak yang lain mem...