Pagi-pagi sekali Jayden sudah datang dengan membawa beberapa masakan dari rumah, ia membawanya untuk Glencia.
Setibanya Jayden di rumah sakit, ia langsung pergi menuju ruangan Glencia tapi begitu ia masuk dalam ruangan ia sedikit terkejut karena melihat Glencia yang sedang duduk di atas ranjang dengan rambut yang terurai panjang di depan wajahnya, menutupi semua bagian wajahnya seperti hantu.
"Kamu kenapa rambutnya di gituin? Mau nakut-nakutin perawat? Atau nakut-nakutin tikus?" Jayden menaruh bekal yang ia bawa di atas nakas.
Glencia membuka sedikit rambutnya memberi dirinya sedikit cela untuk melihat kehadiran Jayden."Gak gitu anjir, lagian di rumah sakit mana ada tikus." Glencia meniup rambut yang masuk ke mulutnya.
"Terus kenapa kek gitu? Kamu kayak mbak kunti kalau kek gitu."
"Kuntinya cantik." Glencia mengedipkan sebelah matanya.
"Gua gerah rambutnya di gerai terus, gua pengen ini di iket tapi gua gak bisa." Glencia mengalihkan rambutnya ke belakang, seperti ini pun juga mengganggu wajahnya.
"Aku bantu kamu, mana ikat rambutnya?" Jayden mendekat ke arah Glencia.
"Lu bisa?" Glencia sedikit tidak percaya.
Jayden hanya mengangguk lalu mendekat ke Glencia untuk membantu gadis itu mengikat rambutnya.
"Wah, lu jago mengepang rambut juga ternyata." Glencia melihat hasilnya di layar ponselnya, terlihat sangat rapi dan indah kepangan rambut yang di kepang oleh Jayden.
"Ya, dulu aku sering mengepang rambut Ka─" Jayden menutup mulutnya rapat-rapat mencoba tak menyebutkan nama itu.
"Siapa? Mengepang siapa?" Glencia berbalik menatap Jayden.
"Bukan siapa-siapa." Jayden menyibukkan dirinya dengan ponselnya mencoba mengalihkan topik pembicaraan.
"Gua penasaran, siapa orang yang rambutnya di kepang lebih dulu sama suami gua." Glencia menyipitkan matanya menatap bayangan Jayden yang terpantul lewat layar ponselnya.
"Adik sepupuku, Jessica," jawab Jayden.
"Yakin?" Glencia merebut ponsel Jayden. Jayden hanya mengangguk.
"Gua gak peduli kalau lu punya selingkuhan," sambung Glencia sembari mengembalikan lagi ponsel Jayden.
Jayden menerima ponselnya lagi.
"Aku bawa banyak makanan hari ini." Jayden mengeluarkan satu persatu bekal yang ia bawa."Wahh, salad gua mau makan ini," mata Glencia berbinar ketika melihat makanan kesukaannya.
Jayden membuka tutup bekal lalu menyuapi Glencia sesendok."Emm, enak banget. Beli di mana?"
"Aku yang masak, semuanya dari rumah." Ucapan Jayden membuat Glencia terkejut dan terbatuk-batuk karena tersedak.
Jayden buru-buru memberikan air putih pada Glencia. Glencia menerimanya dan meminumnya dengan tergesa-gesa."Lu bisa masak? Wah, apa yang lu bisa lagi? Lu bisa suka gak sama gua?" Glencia menggoda Jayden lalu tertawa terbahak-bahak.
"Aku bisa masak, aku bisa ngikat rambut kamu, aku juga bisa..." Jayden menggantungkan perkataannya.
"Bisa apa?"
Jayden mendekat ke arah Glencia mengikis jarak antara mereka membuat Glencia bisa merasakan nafas Jayden dan jantungnya mulai berdetak kencang lagi. Tangan Jayden mulai memegang tengkuk dan ia mulai mendekat kepada Glencia. A-apa yang lu lakuin? Lu bakal cium gua? Glencia menutup matanya rapat-rapat ia tak berani melihat kelanjutannya.
Jayden menatap Glencia yang sudah menutup matanya rapat-rapat, ia tersenyum singkat melihat tingkah Glencia dan pipi yang memerah karena ulahnya. "Kamu bebas sekarang, aku membatalkan kontrak kerja kita," bisik Jayden membuat Glencia langsung membuka matanya lebar-lebar menatap Jayden dengan tatapan aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET LOVE
RomansGlencia Agnesca tak pernah membayangkan kehidupannya akan seburuk ini saat ia dewasa. Kehidupan seolah menghukumnya atas dosa yang tidak pernah ia buat, ia harus hidup di dunia yang gelap yang membuatnya terus di hina karena takdirnya. Tak ada yang...