Part 2

3.8K 204 24
                                    

Ghania mendudukkan diri di sofa panjang ruang tengah. Menyibukkan diri dengan gawainya. Ia menggulir asal akun sosial medianya. Berlagak sok sibuk sambil membunuh waktu menunggu detik-detik pergantian jam yang akan mengubah usianya.

Apa salahnya, sih usia 29 tahun?!

Apa salahnya belum menikah di usia ini?!

Selama Luna Maya, Raline Shah dan Aghnes Mo belum kawin, kayaknya usia 29 masih muda banget, gaksih?!

Tapi kenapa pada mempersalahin usia 29?

Kayak dosa banget jadi perawan di usia 29!

Emang sekarang masih jaman ya, nikah muda?

Ghania mengacak rambutnya yang sedang tidak dibalut hijab dengan frustasi.

Baru kali ini Ghania merasa bosan, biasanya dia akan hangout bareng bestie-nya di setiap tahun pada hari perayaan ulang tahunnya.

Baru kali ini, dia merasa kesepian!

Teman-temannya sudah tentu sibuk dengan pasangannya masing-masing!

Baru kali ini Ghania merasa takut untuk melihat jam dinding mengganti warna hari. Serta saat bangun usianya sudah bertambah tua.

Itulah mengapa gadis itu lebih memilih berdiam diri sambil menggulir gawainya asal.

Sepertinya ucapan Papihnya seharian ini juga menjadi alasan dirinya susah tidur.

Detak jam dinding membawa jarumnya menuju angka 23.58. Gadis itu menatap intens ke arah putaran jam. Seolah setiap detik berharga itu ingin Ghania kembalikan ke masa remaja.

Arrghhh!
Ghania belum siap usianya berubah jadi 29 tahun!

Saat jarum jam melaju menuju pukul 00, seirama dengan gemuruh di dada gadis itu. Tiba-tiba lampu ruangannya mati.

"Happy birthday,  Anak perawannya Papih-Mamih!" Ucap kedua orang tua Ghania. Membuat mata gadis itu melotot tak percaya. Tubuhnya sudah meringsek ke dalam pelukan Maminya. Sebuah kue coklat sederhana dengan lilin angka 29 menghias di atasnya, berada di tangan Papihnya.

Lelaki itu mengecup pipi anak gadisnya singkat.

"Make a wish, Nduk..." Ucap Mamanya, setelah melepas pelukannya.

Ghania mulai memejamkan matanya. Mencari-cari keinginannya di tahun ini yang belum tercapai.

Kayaknya tas Chanel Clutch Chevron keluaran terbaru boleh tuh...

Oh pergi ke Raja Ampat akhir tahun, boleh ya Allah...

Em... Sama naik jabatan diatas Pandu, deh...

Sama apalagi ya.. Emm...

"Jangan lupa minta mantu buat Mami!" Suara Maminya membuyarkan semua wish Ghania. Gadis itu seketika membuka matanya sembari mengerucutkan bibirnya sebal. Sedangkan kedua orang tuanya sudah tertawa di tempatnya.

Ghania mulai memotong kuenya menjadi tiga. Ia memberikan potongan pertama buat Papinya.

"Makasih Pih, udah jadi lelaki terbaik di hidup Ghani..." Ucap Ghania tulus.

"Dih! Ga usah sok ngerayu Papi ya... Inget omongan Papi hari ini serius!" Jawab Papinya.

"Mih..!" Rengek Ghania meminta pembelaan.

"Mami juga udah mau minta cucuk tauk!" Jawab Maminya enteng sembari terkekeh.

"Aahhhh.... Dahlah besok Ghania mending keluar dari rumah, daripada dipaksa cepet kawin!" Kesal gadis itu, namun mulutnya masih setia mengunyah kue ultahnya.

Silly LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang