Kiw... Kiw...
Ikan hiu ikan tapir...
Ini tamu mau mampir...Suara bel ditekan berulang, memunculkan suara-suara yang mengusik gadis yang masih bergelung di atas kasurnya.
Ghania dengan muka bantalnya, berjalan menuju pintu unitnya.
Hwaaaahhhh....
Dia menguap panjang, sembari meregangkan tubuhnya yang kaku. Sedikit sebal, ia menarik knop pintu. Hingga bunyi klik, tanda pintu terbuka menampilkan lelaki dengan stelan santai sedang sibuk memegang perutnya yang terasa kaku.
"Gila! Loe beli dimana Ghan! Belnya jamet banget!" Ucap lelaki itu masih dengan tawa khasnya.
"Ck. Ngapain sih kesini pagi-pagi!" Balas Ghania sebal, laki-laki itu mengalihkan atensinya penuh ke arah gadis dihadapannya, kali ini dengan pandangan jijik.
"Baru bangun loe! Cuci muka dulu sana! Kebiasaan! Makanya jodohnya dipatok ayam!" Cecar lelaki itu.
"Brisik loe, Irfan Al Hakim..." Kesal Ghania sembari membersihkan sisa belek di kedua ujung matanya.
"Hissshhh!! Loe beneran mandi dulu deh! Iler loe tuh udah kemana-mana!" Ujar Irfan lebih lanjut, Ghania terkekeh. Namun kemudian benar-benar menghilang dari pandangan Irfan.
Sepeninggal Ghania, lelaki itu sibuk menata meja makan Ghania. Setelah lima belas menit kemudian gadis itu muncul dengan wajah yang lebih fresh.
"Bawa makanan apa?" Tanya Ghania riang. Sudah menjadi kebiasaan Irfan sewaktu-waktu akan memberinya makanan.
"Nyokap gue masak sayur pare dicampur teri medan..."
"Cakep..."
"Ck. Bukan pantun Ghan... Aishh... Tapi coba dulu deh Loe pasti suka! " Ujar Irfan.
"Yang ini apa?" Tunjuk Ghania.
"Terong balado... Loe tinggal pilih deh... Mau tambah pete juga boleh..."
Ghania hanya mengangguk-angguk tanda mengerti. Dia mulai mendudukkan diri. Menatap berbagai macam lauk pauk yang tersaji di depan mata.
Masa bodoh namanya apa, yang penting di perut gak ada pemboikotan aja!
Tok... tok... Tok... Paket...
Paket COD bayar dulu...
Belinya jangan ngutang..."Hissshhh... Ngeselin deh... Udah kek warung kaki lima! Siapa lagi sih, ganggu princess mau makan syantik..." Ghania menggerutu yang hanya di hadiahi kekehan Irfan. Namun gadis itu tetap berjalan ke arah pintu.
"Maaf Mas saya lagi gak nerima paket..." Ujar Ghania sembari memutar bola matanya malas.
"Mana ada Sal... Tukang paket seganteng aku!" Ujar Rony tak terima, dia tak kalah terkejut seperti Irfan, saat mendengar suara bel unit Ghania. Namun mengingat ia yang menemani Ghania memasang bel pintunya, Rony jauh bisa menguasi diri.
"Ngapain sih loe pagi buta kesini?! Mana udah pake stelan olahraga lengkap lagi. Mau nyaleg loe?! Udah telat, pemilu udah berakhir!" Ujar Ghania.
"Gak dong! Maunya nyalon di hatimu, yang gak pernah ada kata akhir kan, Sal?" Ucap Rony menaik turunkan alisnya.
"Jijay! Jamet banget sih loe!! Ya udah yok... Makan bareng aja sekalian. Sapa tau lain kali gue buka tenda di unit gue..." Ucap Ghania membawa Rony masuk unitnya.
Irfan yang sedang menata lauk pauk di piring Ghania terhenti. Oleh tatapan tak ramah dari Rony.
"Cih! Ngapain sih, si upil kudanil udah nyamperin Salmaira gue!" Decak Rony lirih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silly Love
RomanceSalmaira Ghania memilih keluar dari rumahnya setelah dituntut menikah secepatnya oleh Papanya. Gadis itu terpaksa mendaftar menjadi guru BK di sebuah SMK swasta, setelah seluruh fasilitasnya di ambil oleh Papanya. Kehadiran Salmaira Ghania alias M...