Part 15

3.1K 203 25
                                    

"Ini beneran gak bakal di buang kan?" Tanya Rony sekali lagi kepada Nando di seberang, memastikan bucket snack yang dibelinya secara online akan berakhir dengan aman.

Setelah mengetahui kedekatan Nando dan Ghania. Rony diam-diam lebih sering mencari informasi tentang Ghania kepada Nando-rekan bisnisnya itu.

"Loe gak perlu khawatir, bro... Kalau ngomongin makanan, Ghania si paling anti mubadzir... Loe kasih buah sisa kalong juga dia makan... Hahahaha." Jawab Nando sembari tertawa.

"Husshhh... Ngawur, cantik-cantik masa dikasih makanan sisa..." Jawab Rony tak terima.

"Loe kagak paham aja pikiran di luar nurul tuh cewek... Daripada loe kasih buket bunga, yang ada Ghania bakal cosplay jadi peramal. Loe bakal kesel setengah mati liat bunga cantik loe berubah jadi gunungan sampah. Soalnya bakal dipotekin satu persatu sepanjang jalan, sambil nebak-nebak nasibnya. Hahaha." Balas Nando mengakhiri sambungan teleponnya.

Rony tersenyum membayangkan kelakuan random gadis itu, berusaha mencari peruntungan dari reaksi apa yang akan Ghania berikan saat menerima sebuah bucket snack darinya hari ini.

Apakah Ghania akan menyukainya?

Rony masih menunggu dengan sabar, mengingat pesan terakhir gadis itu bahwa ia hanya perlu menunggunya keluar lima menit lagi di gerbang terdekat.

Namun Rony dibuat terkejut, melihat Ghania tampak repot membawa berbagai macam jenis buket dengan wajahnya yang berseri-seri. Gadis itu menghampiri mobil Rony, membuka dengan sedikit kepayahan lalu memasukkan barang bawaanya di bangku belakang. Dibelakang Ghania penjaga sekolah tampak repot  ikut membantu membawakan sisanya.

Rony berdecak!

Sepertinya kejutan yang ia lakukan,  kalah start sekaligus kalah modal dari bocah-bocah ingusan murid Ghania.

"Makasih loh pak Djarot..." Ucap Ghania tulus.

"Santai Miss Ghania... Kalau saya masih muda juga bakal ikutan ngasih kado miss Ghania..." Jawab Pak Djarot.

"Boleh pak... Saya juga ngarepnya tiap hari tanggal 14 februari..." Jawab Ghania menanggapi guyonan Pak Djarot.

"Bisa bangkrut yang kasih hadiah, Miss..." Balas Pak Djarot lagi.

"Hahaha... Wahhh, gagal buka bisnis dong saya..." Balas Ghania lagi.

"Rugi dong..." Pak Djarot masih setia membalas guyonan Ghania. Gadis itu tak tahu seseorang di dalam mobil sudah berdecak menunggu Ghania.

"Eh... Malah kelupaan mau pulang. Saya duluan ya, Pak. Terima kasih pokoknya Pak..." Ujar Ghania permisi. 

Ghania membuka pintu mobil Rony, menatap lelaki yang sudah mendatarkan ekpresinya. Rony sedikit kesal, dia berusaha menyimpan buket miliknya, namun terlanjur tertangkap mata Ghania.

"Wah... Asyik, ada makanan nih!" Ucap Ghania merebut bucket di tangan Rony. Lelaki itu berdecak lirih.

"Gak ada basa-basinya emang! Gagal romantis deh..." Ucap Rony lirih, namun masih tertangkap telinga Ghania.

"Eh... Bentar cek tanggal expirednya dulu deh..." Ujar Ghania yang sedang membuka bungkus sebuah coklat kemasan, tetiba mencari letak tanggal kadaluarsa.

"Kenapa?" Tanya Rony polos.

"Kata loe kan suruh basa basi... Siapa tau basi!" Balas Ghania. Rony terkekeh tak habis pikir.

"Bukan gitu maksudnya..." Jawab Rony menepuk jidat.

"Eh, abis konser dimana? Kenapa hadiahnya banyak banget?" Tanya Rony sembari membawa mobilnya keluar dari gerbang sekolah Ghania.

Silly LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang