Part 23

2.6K 166 28
                                    

"Mami...." Rengek Ghania yang sudah merangsek masuk ke dalam pelukan Maminya.

Mami Ghania menaikkan alisnya seolah bertanya 'kenapa?' ke arah Rony yang membuntuti Ghania masuk ke dalam rumah.

Rony terkekeh sebelum mencium tangan Mami Ghania.

"Ini... Em, kata dokter sih... Karena minum es cekek ta..." Ucapan Rony terhenti oleh omelan Mami Ghania kepada anak gadisnya.

"Kan... Kejadian lagi! Kamu tuh ya... Udah tua Ghania! Sekarang apa?! Beser?! Dulu diare!!! Besok apa lagi!!! Mami tuh capek... Perut kamu tuh sensitif sama hal-hal baru... Apalagi yang banyak pengawetnya..." Omel Mami Ghania panjang lebar. Rony hanya menarik sudut bibirnya.

"Ih... Mami..." Ghania terdengar merengek dengan nada kesal.

"Kenapa?! Mau kesel sama Mami karena udah buka aib kamu ke Rony..."

"Tapi kan... Dulu Ghania makan ciki gopekan sama Irfan Mih!" Ucapnya membela diri.

"Iya! Tapi kamu yang minta ke Irfan demi ngumpulin stiker sama hadiah absurd dari jajanan itu... Huftt!!" Jawab Maminya sudah hilang kesabaran.

"Tapi cincin sama kalung hadiah ciki itu cakep-cakep loh Mi..." Ucap Ghania lagi.

"Eh! Iya cikinya masih di mobil, Sal..." Ucapan Rony berhasil membuat Mami Ghania melotot tajam. Sedangkan Ghania sudah mengkode Rony untuk menyimpankan dulu ciki miliknya.

"Huffft... Habisin cikinya biar sakit-sakit aja sekalian!" Ucap Maminya marah besar. Ghania hanya nyengir kuda ke arah Rony.

"Obat..." Ghania beralih ke arah Rony yang masih setia menenteng plastik obat yang ditebusnya di apotik setelah mengantar Ghania ke dokter.

Pasalnya satu jam yang lalu, sekembalinya Ghania dari kamar kecil di area persawahan itu. Rony melanjutkan ceritanya yang tertunda. Namun, Ghania tampak tak nyaman hingga harus bolak-balik kamar mandi berulang.

Terakhir kali gadis itu menangis dan meminta Rony mengantarnya pulang.

Rony kira awalnya ia terkejut dengan cerita dari Rony. Namun rupanya gadis itu terkena beser.

"Thanks..." Ucap Ghania mengambil plastik berisi obat pencegah beser dari tangan Rony.

"Istirahat yang baik ya... Kalau kenapa-kenapa hubungi gue..." Ucap Rony yang reflek mengusap pucuk kepala Ghania.

Plak...

Ghania menggeplak tangan Rony.

"Gak usah modus, husss.. Sanah!!" Ghania mendorong badan Rony lalu melambaikan tangannya. Rony hanya terkekeh meninggalkan halaman rumah Ghania.

Gadis itu lalu masuk kamar dan tertidur setelah mengkonsumsi obatnya.

****

Ghania menggulir gawainya bosan. Fakta-fakta yang ia dengar dari Rony sedikit membuatnya sesak. Gadis itu butuh hiburan.

"Mi... Ghania pergi dulu ya..." Pamitnya sembari buru-buru membawa kendaraan roda empatnya yang sudah sekian lama tak ia naiki.

Gadis itu meminggirkan kendaraannya. Tangannya kembali sibuk menyelami papan pencarian google.

Becak di Jakarta...

Lalu papan pencarian google menampilkan berbagai jawaban.

Cerita Becak di Jakarta-Indopress....

Riwayat becak di Jakarta-Dilarang....

Berita becak di Jakarta hari ini-....

Silly LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang